Mohon tunggu...
Rizki Nurianjaya
Rizki Nurianjaya Mohon Tunggu... Akuntan - Suka Merenung

Ingin berkontribusi, supaya tidak useless rizkinurianjaya@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

William Saliba: Harapan Lini Belakang Arsenal

12 November 2022   17:20 Diperbarui: 12 November 2022   17:47 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hanya mungkin manajemen telah membuat buku manual untuk proyek jangka panjang. Isinya tentang profil gaya main pemain beserta karakternya. Mungkin lagi kebetulan kedua pemain ini tidak masuk kriteria dalam buku manual Arsenal, untuk itu mereka akhirnya pergi dengan permanen. 

Kembali lagi ke Saliba, masuk musim 2021/22 Arteta jelas memberikan statement telah memasukkan S12 ke dalam rencananya. Ben White yang musim lalu diplot sebagai bek tengah diberi tempat lebih ke kanan luar, posnya diisi Saliba. bersama Gabriel duet mereka nampak saling kompak mengisi (sama-sama alumni liga Prancis dan usianya tidak terpaut jauh, mungkin variabel yang mendukung).  

Mungkin Saliba bukan tipe commander seperti Thiago Silva atau Virgil van Dijk yang sering memberikan instruksi kepada rekan-rekannya di belakang. Keyakinan saya berkata Saliba memiliki modal leadership yang baik dan memiliki aura yang bisa disegani oleh rekan-rekannya. Badannya yang tinggi menjadi advantage karena memudahkan dalam memenangkan duel di udara.

Badannya yang tinggi menjadi advantage karena memudahkan dalam memenangkan duel di udara. Permainannya cenderung kalem namun sigap taktis dalam cover area dan merebut bola, timingnya hampir selalu tepat dalam mengukur keputusan yang harus ia ambil. Secara tidak langsung ini tentu memberikan kenyamanan dan efek psikologis yang positif pada rekan yang lain. 

Ramsdale dan pemain belakang Arsenal nampak nyaman mempercayakan bola ke kaki Saliba. Beberapa momen saya sangat kagum pada ketenangannya, bahkan ketika lawan melakukan pressing dia melakukan keeping lalu berbalik badan atau umpan pendek lalu mencari ruang. 

Satu lagi yang juga membuat Zinchenko sempat melongo ketika menyaksikan sepakan plesing kaki kiri Saliba dari luar kotak penalti di kandang Bournemouth. Ya, seperti itulah kurang lebih respon saya saat menonton pertandingan itu. 

Saliba pernah melakukan gol bunuh diri pada pertandingan melawan Leicester City, Agustus lalu. Meskipun Arsenal tetap menang namun banyak media melakukan sorotan karena fans di stadion justru memberikan dukungan pada Saliba, nah yang ingin saya apresiasi adalah reaksi Arteta setelahnya. 

Arteta berterima kasih kepada gooners yang bukan mengolok-oloknya, tetapi mendukung Saliba untuk bangkit. Sebagai pemain muda yang sedang berkembang, dukungan dari fans seperti ini sangat penting, terutama untuk moral kepercayaan dirinya.

Mungkin kita fans layar kaca punya pendapat harusnya Saliba kembali ke Arsenal sejak 2 musim lalu. Namun sekarang saya justru bersyukur baru musim ini Saliba bergabung dengan tim utama, kepingan lain (GabSus dan Zinchenko) melengkapi skuad Arsenal musim ini dan menjadi momen dan lingkungan yang tepat untuk Saliba bisa memaksimalkan potensinya).

Jika belum boleh berharap juara musim ini, bolehlah kita fans berharap Saliba berkembang tidak dihambat cedera dan selalu bisa kita nikmati permainannya setiap pekan. 

Boleh lah follow untuk bahasan bola (khususnya Arsenal) berikutnya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun