Di lini serang, Milan memiliki Hakan Calhanoglu (26 tahun), raja assist mereka yang jadi buruan klub papan atas Eropa. Milan juga bergerak cepat mengamankan fenomena baru dari tanah Skandinavia, Jens Petter Hauge (21 tahun). Jangan lupakan pula nama Ante Rebic, Brahim Diaz, dan Alexis Saelemaekers.
Di lini terdepan, Milan diperkuat jagoan yang menolak tua, Zlatan Ibrahimovic. Pelapisnya Rafael Leao tidak kalah menjanjikan. Rekor gol tercepat di Liga Italia dari kakinya adalah sebuah sinyal bahwa penyerang Milan bukan Cuma Ibra.
Dengan amunisi seperti ini serta mental juara yang berkali-kali ditunjukkan lewat catatan unbeaten run di Liga Italia, rasanya sulit menyangkal bahwa Milan sangat siap untuk memenangkan kembali scudetto mereka. Inilah yang membedakan Milan dengan Inter Milan.
Kegagalan Inter di Liga Champions adalah indikasi problem mental tim ini sejak musim lalu belum benar-benar sembuh. Inter juga sudah dikalahkan Milan dalam pertemuan perdana musim ini. Hasil yang bisa menentukan di perhitungan poin akhir nanti.
AC Milan seharusnya bisa memanfaatkan momentum terbaik mereka untuk meraih Scudetto kembali musim ini. Tahun 2021 adalah tahun kembalinya Milan menjadi juara Liga Italia.