Ronald Koeman adalah manager asal Belanda berstatus mantan bintang Barcelona era Johan Cruyff.
Status kebintangannya tidak kalah dengan Pep Guardiola.
Gol tunggalnya dalam final Piala Champions 1992 yang menundukkan Sampdoria tentu masih jadi kenangan manis bagi fans Barca jika menyebut nama arsitek Everton ini.
Tangan dingin Ronald Koeman sebagai manager sudah membuahkan trofi juara Liga Belanda bagi Ajax dan PSV.
Saat berkiprah di La Liga, Koeman cukup sukses dengan raihan trofi Copa Del Rey bersama Valencia.
Keberhasilannya menjadikan Everton sebagai salahsatu kuda hitam di kompetisi yang sangat ketat persaingannya seperti Liga Inggris, menunjukkan bahwa pria asal Belanda ini sudah sangat siap untuk naik level menduduki posisi arsitek Barcelona.
Lupakan Arsene Wenger yang kerap dikait-kaitkan dengan Barcelona berkat gaya permainan possession football Arsenal yang mirip Tiki Taka.
Wenger sudah paceklik gelar sejak 2005 bersama Arsenal dan kerap mentok di fase 16 besar Liga Champions.
Dua gelar FA Cup dalam dua musim terakhir tidak membuktikan kepantasannya menduduki posisi arsitek salahsatu tim besar di Spanyol dan dunia.
Jika teori sukses arsitek tim Barcelona adalah memenuhi dua atau salahsatu kriteria sebagai manager asal Belanda dan atau berstatus mantan bintang Barcelona seperti halnya Johan Cruyff, Louis Van Gaal, Frank Rijkaard, Pep Guardiola dan Luis Enrique, maka Ronald Koeman adalah pilihan terbaik untuk itu.
Koeman bahkan memenuhi dua kriteria tersebut seperti halnya Johan Cruyff.