Salahsatunya adalah murid terbaik Johan Cruyff, Pep Guardiola.
Pep bahkan mematangkan Tiki Taka dan meraih kesuksesan yang melebih kinerja sang mentor.
Perbandingan kinerja Tito Vilanova dan Gerardo Tata Martino sebagai dua manager sesudah Pep dengan kinerja Luis Enrique yang juga bertatus mantan bintang Barcelona seperti halnya Pep semakin menguatkan teori bahwa mantan bintang Barcelona “berjodoh” untuk kursi kepelatihan Barca.
Pencapaian Luis Enrique jauh melampaui Tito dan Martino.
Enrique bahkan bisa disejajarkan namanya sebagai salahsatu manager terbaik Barca sepanjang masa bersama Cruyff dan Pep Guardiola.
Dengan merujuk pada dua kriteria tersebut, saat ini hanya sedikit tersedia manager yang memenuhi kriteria Manager asal Belanda dan atau mantan bintang Barcelona.
Beberapa nama yang santer diisukan akan menangani Barcelona tidak memenuhi dua atau salahsatu kriteria yang dimaksud.
Sebut saja Mauricio Pochettino.
Pria asal Argentina dan mantan pemain Espanyol ini sama sekali tidak memenuhi kriteria meski kinerjanya di Tottenham Hostpurs menggoda petinggi Barcelona.
Kandidat lain yang santer diisukan adalah Jorge Sampaoli.
Sama-sama berasal dari Argentina dengan Pochettino, arsitek Sevilla yang sukses membawa timnas Cile juara Copa America 2015 ini juga tidak memenuhi kriteria.