Mohon tunggu...
Rizki Fitrianingtyas
Rizki Fitrianingtyas Mohon Tunggu... Dosen - Dosen di Universitas dr Soebandi jember

Saya seorang dosen yang hobi membaca dan meneliti

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Relaksasi, Sugesti, dan Afirmasi untuk Ibu Hamil

29 Juli 2024   12:44 Diperbarui: 29 Juli 2024   12:46 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program ini mengajarkan ibu hamiluntuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuhnya saat menjalani proses melahirkan. Membiarkan tubuh dan pikirannya untuk bekerja, serta meyakini bahwa tubuhnya mampu berfungsi sebagaimana seharusnya, sehingga rasa sakit menghilang. Ketika seseorang mengalami rasa cemas, takut dan stres, pesan tersebut disampaikan oleh reseptor ke seluruh tubuh.

Tubuh secara otomatis mengeluarkan hormon katekolamin dan adrenalin. Ibu hamil yang tidak bisa melepaskan rasa cemas dan takut sebelum melahirkan akan melepaskan hormon ini dalam konsentrasi tinggi. Akibatnya secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi rahim terasa semakin nyeri dan sakit (Andriana E. , 2011).

Endorfin adalah neuropeptida yang diproduksi oleh tubuh pada saat relaksasi. Hormon ini berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi oleh otak dan menghasilkan rasa nyaman serta untuk mengurangi rasa sakit. Pelepasan endorfin terjadi pada saat manusia melakukan latihan seperti olahraga, makan makanan yang manis atau saat berhubungan seks, maupun meditasi dan lain sebagainya (Stark, 2008).

Mekanisme hormon endorfin yaitu di mulai dari Beta-endorfin, dimana Betaendorfin merupakan protein yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari sebagai respons terhadap stres fisiologis seperti nyeri.-endorfin berfungsi melalui berbagai mekanisme di sistem saraf pusat dan perifer untuk menghilangkan rasa sakit saat terikat pada reseptor mu-opioidnya. Endorfin dilepaskan dari kelenjar pituitari sebagai responsn terhadaprasa sakit dan dapat bekerja di sistem saraf pusat (SSP) dan system saraf perifer (PNS).

Di PNS, -endorfin adalah endorphin primer yang dilepaskan dari kelenjar pituitari. Endorphin ini menghambat transmisi sinyal rasa sakit dengan cara mengikat reseptor saraf perifer, yang memblokir pembebasan dari neurotransmitter substansi P. Mekanisme di SSP bekerja dengan memblokir neurotransmitter yang berbeda. Asam gamma-aminobutyric (GABA) yang dimana dapat menghambat GABA meningkatkan produksi dan pelepasan dopamine neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan. (Sprouse-Blum, 2010)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun