Program ini mengajarkan ibu hamiluntuk menyatu dengan gerak dan ritme tubuhnya saat menjalani proses melahirkan. Membiarkan tubuh dan pikirannya untuk bekerja, serta meyakini bahwa tubuhnya mampu berfungsi sebagaimana seharusnya, sehingga rasa sakit menghilang. Ketika seseorang mengalami rasa cemas, takut dan stres, pesan tersebut disampaikan oleh reseptor ke seluruh tubuh.
Tubuh secara otomatis mengeluarkan hormon katekolamin dan adrenalin. Ibu hamil yang tidak bisa melepaskan rasa cemas dan takut sebelum melahirkan akan melepaskan hormon ini dalam konsentrasi tinggi. Akibatnya secara fisiologis dapat menyebabkan kontraksi rahim terasa semakin nyeri dan sakit (Andriana E. , 2011).
Endorfin adalah neuropeptida yang diproduksi oleh tubuh pada saat relaksasi. Hormon ini berfungsi sebagai obat penenang alami yang diproduksi oleh otak dan menghasilkan rasa nyaman serta untuk mengurangi rasa sakit. Pelepasan endorfin terjadi pada saat manusia melakukan latihan seperti olahraga, makan makanan yang manis atau saat berhubungan seks, maupun meditasi dan lain sebagainya (Stark, 2008).
Mekanisme hormon endorfin yaitu di mulai dari Beta-endorfin, dimana Betaendorfin merupakan protein yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari sebagai respons terhadap stres fisiologis seperti nyeri.-endorfin berfungsi melalui berbagai mekanisme di sistem saraf pusat dan perifer untuk menghilangkan rasa sakit saat terikat pada reseptor mu-opioidnya. Endorfin dilepaskan dari kelenjar pituitari sebagai responsn terhadaprasa sakit dan dapat bekerja di sistem saraf pusat (SSP) dan system saraf perifer (PNS).
Di PNS, -endorfin adalah endorphin primer yang dilepaskan dari kelenjar pituitari. Endorphin ini menghambat transmisi sinyal rasa sakit dengan cara mengikat reseptor saraf perifer, yang memblokir pembebasan dari neurotransmitter substansi P. Mekanisme di SSP bekerja dengan memblokir neurotransmitter yang berbeda. Asam gamma-aminobutyric (GABA) yang dimana dapat menghambat GABA meningkatkan produksi dan pelepasan dopamine neurotransmitter yang terkait dengan kesenangan. (Sprouse-Blum, 2010)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H