Mohon tunggu...
RIZKI FEBY WULANDARI
RIZKI FEBY WULANDARI Mohon Tunggu... Editor - Mencoba menyelaraskan kata dan laku.

Menorehkan segala ambisi dan luka di atas tinta, bukan bermaksud apa-apa. Hanya saja terdapat kelegaan di sana. Pelajaran yang tercatat tidak akan musnah meski waktu menggerusnya.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Opini: Diary Mahasiswa Akhir: Semester Tergetir, Menyudahi Hidup Bukan Pilihan Terakhir

11 November 2022   12:51 Diperbarui: 11 November 2022   12:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Beberapa yang mendekat tidak sesuai dengan kriteria yang saya buat. Ada juga salah satu yang sesuai kriteria namun bermilih menikmati kesendiriannya. Yaa, mungkin saat ini memang semesta menakdirkan kita berjuang di medan juang sendiri, entah untuk saling memantaskan, atau untuk menjaga kodrat kesucian masing-masing diri.

Tidak perlu cemas dan takut pada hal yang sudah ditetapkannya. Jodoh sudah diatur dalam tinta emas dalam kemegahan lauh mahfudz-Nya. Ketakutan akan lelahnya mencintai seorang diri atau jenuhnya dihujani kecintaan tanpa bisa mencintai singkirkan terlebih dahulu.

Semua akan bertemu dan menyatu jika ada kecocokan dan kesyukuran masing-masing sejoli. Hal yang perlu dilakukan saat ini, tak perlu juga menutup hati serapat mungkin. Jika tidak diberi kesempatan, kapan kecocokan dirasa hadir? Ya sewajarnya.

Studi Lanjut dan Financial

Masalah selanjutnya yang terpikirkan, bagaimana dengan studi lanjut? Financial dan prestasi. Terlepas dari permasalahan skripsi. Kemarin dikabari sobat ia diajak kerjasama dosen dalam disertasi Dalam hati berusaha untuk tidak iri pada sobat sendiri.

Namun, tetap saja dalam kegelisahan dan ketidakseimbangan emosi hal ini menambah ke-riweh-an dalam jiwa. Bukan maksud iri dengan rejeki rumput hijau tetangga. Lebih menoleh dan memikirkan bagaimana proges diri? Meskipun sebenarnya diri juga tidak diam saja bagai mayat yang tergeletak.

Lebih ke berpikir, selama ini yang saya lakuin berdampak signifikan tidak bagi masa depan? Belum lagi perasaan tidak enak saat meminta jajan orang tua dan diri yang belum bisa menyisihkan uang untuk menabung bahkan sudah semester di penghujung.

Nyatanya selesai tulisan ini dibuat nampak bahwa diri hanya memikirkan hal yang sebenarnya tidak perlu dipikirkan. Memang benar, ada pepatah bijak yang mengatakan bahwasanya jika tujuan tidak ditetapkan secara jelas. Maka membidiknya pun tidak akan benar dan terlihat samar. Jangan kaget jika banyak semrawut pikiran kacau yang mendistraksi. Sebab, hati masih kacau dan tidak sreg bahkan pada diri sendiri.

Selamat proses di semester akhir ini membuat mu lebih mengenal diri sendiri secara lebih pasti. Jangan sampai menyerah dan berniat menyudahi kehidupan dengan alasan apapun. Mendekat pada pencipta minta ditunjukan jalannya, sungguh hanya ini obat terampuh dari segala solusi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun