Mohon tunggu...
Rizki Fadilah
Rizki Fadilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pria

الطالب من الجامعة مولانا مالك ابراهيم الاسلامية الحكومية مالانج

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Antusiasme Siswa SD di Maliran dalam Mengikuti Kegiatan Vaksinasi Diphteria Tetanus (DT)

1 Februari 2022   18:04 Diperbarui: 1 Februari 2022   18:10 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vaksinasi difteri adalah vaksinasi yang dilakukan untuk mencegah penyakit difteri, yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheria. yaitu suatu penyakit menular yang dapat menyebabkan sesak napas, pneumonia, kerusakan saraf, gangguan jantung, bahkan kematian. Penyakit ini bisa diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

Vaksinasi difteri termasuk dalam daftar program nasional imunisasi dasar lengkap di Indonesia dan direkomendasikan oleh Kementrian Kesehatan serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Vaksin difteri tersedia dalam bentuk kombinasi dengan vaksin penyakit lain, yaitu dengan tetanus dan batuk rejan (pertusis), atau dengan tetanus saja.

Terdapat lima jenis vaksinasi difteri yang tersedia, yaitu:

Vaksinasi DTP
Vaksin DTP diberikan kepada anak-anak usia di bawah 7 tahun untuk mencegah difteri, tetanus, dan pertusis.

Vaksinasi DTaP
Bermanfaat sama dengan DTP, tetapi vaksin pertusis dimodifikasi sehingga diharapkan dapat mengurangi efek samping dari vaksin.

Vaksinasi DT
Vaksin DT diberikan kepada anak-anak usia di bawah 7 tahun untuk mencegah difteri dan tetanus.

Vaksinasi Tdap
Vaksin Tdap diberikan kepada anak-anak dan orang dewasa, usia 11--64 tahun, untuk mencegah tetanus, difteri, dan batuk rejan.

Vaksinasi Td
Vaksin Td diberikan kepada remaja dan dewasa untuk mencegah tetanus dan difteri. Vaksinasi ini sebaiknya diulang tiap 10 tahun.

Program kerja kami pada bidang kesehatan ketika KKM-DR di Desa Maliran salah satunya adalah berupa kegiatan vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) pada anak sekolah dasar. Kami melakukan kegiatan vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) pada sekolah dasar yang ada di Desa Maliran, yaitu SDN Maliran 1, SDN Maliran 2, SDN Maliran 3 dan terakhir pada SDI Ammanatul Ummah.

Ketika proses vaksinasi berlangsung kami membantu petugas kesehatan dengan mendata siswa yang akan melakukan vaksinasi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan fisik secara umum sebelum memberikan vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) ini. Untuk menghindari munculnya reaksi alergi setelah vaksinasi, petugas kesehatan juga dapat melakukan pemeriksaan alergi terlebih dahulu, terutama pada anak yang memang memiliki riwayat alergi. 

Kami juga membantu petugas kesehatan untuk menenangkan serta memegangi siswa yang takut akan jarum suntik agar tidak kabur ketika tiba gilirannya untuk disuntik. 

Disini kami juga melihat banyak ekspresi dari siswa yang akan disuntik, mulai dari yang sangat ketakutan, menangis, ada juga yang berani dan tidak takut sama sekali. Sebenarnya kami kasihan melihatnya, namun vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) sangat penting bagi siswa tersebut agar terhindar dari penyakit yang dapat membahayakan tubuh.

Ketika proses vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) ini berlangsung, kami melihat adanya antusiasme dan semangat serta gairah untuk mengikuti vaksinasi  ini di sekolah-sekolah yang telah ditentukan. Hal ini menujukkan bahwa tingkat kesadaran warga di Desa Maliran sangat tinggi akan pentingnya kesehatan anak-anaknya. 

Kami pun dalam pelaksanaan kegiatan vaksinasi Diphteria Tetanus (DT) tetap melakukan protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun karena covid-19 masih belum hilang sepenuhnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun