Mohon tunggu...
Muhamad Rizki Artanto
Muhamad Rizki Artanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi UNJ

Mahasiswa Sosiologi UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Program Bantuan Kuota Belajar Kemendikbud selama Pembelajaran Jarak Jauh

28 Oktober 2021   19:01 Diperbarui: 28 Oktober 2021   19:18 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan Adalah Segala Pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. pendidikan adalah segala situasi hidup yang mempengaruhi pertumbuhan hidup , pendidikan dalam arti luas ini artinya segala kegiatan ataupun pengalaman dalam kehidupan kita sehari-hari yang mampu memberikan pengaruh , perubahan dan pertumbuhan bagi kehidupan kita. 

Pendidkan seperti berupa kebiasaan yang kita lakukan sehari-hari misalnya membuat lemari baju yangpada awalnya kita tidak bisa membuatnya tapi dengan pengalaman kerja keras kita ingin membuat lemari baju ini dengan terus-menerus sehingga membuat kita bisa.

Pendidikan merupakan faktor utama yang akan menentukan pengetahuan dan keterampilan yang akan kamu kuasai. Tidak hanya itu saja, berbekal pendidikan yang baik, kamu juga bisa berpeluang untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik dan kehidupan yang lebih mapan.

Dalam KBBI( Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata pembelajaran bermuara dari kata" didik" serta diberikan imbuhan pe- an. Oleh sebab itu, kata ini mempunyai makna metode ataupun perbuatan buat mendidik. 

Secara bahasa definisi pembelajaran yakni proses pengubahan perilaku serta tata laku seorang ataupun kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia lewat upaya pengajaran serta pelatihan; proses, metode, perbuatan mendidik( KBBI, 2016). 

Penafsiran pembelajaran pula mempunyai definisi secara yuridis dalam Undang- Undang No 20 Tahun 2003 tentang sistem pembelajaran nasional( sisdiknas) yang mengatakan kalau:" pembelajaran merupakan usaha sadar serta terencana buat mewujudkan atmosfer belajar serta proses pendidikan supaya partisipan didik secara aktif meningkatkan kemampuan dirinya buat mempunyai kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, karakter, kecerdasan, akhlak mulia, dan keahlian yang diperlukan untuk dirinya, warga, serta bangsa".

Saat ini Pandemi Covid-19 telah menyebabkan  banyaknya aktivitas dalam kehidupan tertunda atau terhenti. pandemi  adalah epidemi yang terjado pada skala yang melintasi batas internasional ,biasanya mempengaruhi orang-orang dalam skala dunia suatu penyakit atau kondisi bukanlah pandemi semata karena tersebar luas dan membunuh banyak orang, itu juga harus menular . sebagai contoh, kanker bertanggung jawab atas banyak kematian tetapi tidak dianggap sebagai pandemi karena penyakit ini tidak menular atau menular.  

Pada zaman dahulu , apabila pandemi seperti ini terjadi, maka semua kegiatan baik sekolah, perkuliahan ,atau aktivitas lainnya yang diliburkan. 

Namun pada saat ini , segala sesuatu dapat dilakukan dengan internet, mulai dari berbelanja, menonton acara hiburan, mendengarkan musik , dan seterusnya. untuk mensiasati himbauan untuk tetap di rumah, kampus pun melakukan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh ), agar kegiatan agar kegiatan perkuliahan tetap berjalan dengan lancar tanpa hambatan. 

Pendidikan jarak jauh atau pembelajaran jarak jauh adalah pendidikan yang dimana para murid mungkin tidak selalu hadir secara fisik di sekolah.  Di masa lalu, ini biasanya melibatkan kursus korespondensi di mana siswa berkorespondensi dengan sekolah melalui pos.  Pada masa kini, pendidikan jarak jauh dilaksanakan melalui dalam jaringan (daring).

Pandemi yang sedang berlangsung ini menyebabkan sektor perekonomian menjadi melemah dan tidak seimbang memiliki dampak pada proses pembelajaran yang dilakukan karena baik semua orang tua maupun guru. Mereka pasti harus mengeluarkan dana lebih untuk menambah pengeluaran. 

Salah satu pengeluaran lebih tersebut untuk membeli kuota atau internet agar tetap berjalannya proses pembelajaran yangdilakukan pada masa pandemi, meskipun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia akhirnya memberikan bantuan berupa subsidi kuota internet yang diberikan kepada guru, dosen, peserta didik dan mahasiswa, dengan tujuan supaya meringankan pengeluaran biaya.

Dalam membantu kuota yang terbilang memakan biaya mahal yang dikeluarkan baik oleh pendidik (guru dan dosen) maupun peserta didik (siswa maupun mahasiswa). 

Bahkan, guru juga mengalami kesulitan kuota internet dalam mengoreksi dan memeriksa setiap PR (Pekerjaan Rumah) yang diberikan pada peserta didik karena kapasitas ruang penyimpanan ponsel semakin terus berkurang dan banyaknya file yang harus diunduh dalam proses pembelajaran yang berlangsung saat ini. Kebijakan Kemendikbud mengeluarkan program subsidi kuota internet bagi guru dan murid, serta mahasiswa dan dosen cukup signifikan. 

Program subsidi kuota internet ini dilaksanakan selama empat bulan, yakni dari bulan September sampai Desember 2020. Berdasarkan laporan Pusdatin Kemendikbud RI, bantuan kuota internet tahap I dan II pada September telah tersalurkan ke 27.305.495 nomor telepon seluler (ponsel) pendidik dan peserta didik di seluruh Indonesia. Sebagai sebuah kebijakan publik tentu saja program subsidi kuota internet ini sempat menuai pro dan kontra di masyarakat.

Akhir program dorongan kuota informasi Internet tahun 2020ternyata Kemendikbud sudah sukses serta berhasil melaksanakannya. 

Jadwal pada tengah pandemi yang dibawah naungan dari Pusdatin Kemendikbud menimpa dorongan kuota internet free nyatanya menemukan reaksi positif dari publik. 

Pasca pihak Kemendikbud menerbitkan Peraturan Sekretaris Jenderal No 14 Tahun 2020 tentangPetunjuk Teknis Dorongan Kuota Informasi Internet Tahun 2020 serta jadi satu pedoman bagipenyaluran dorongan kuota informasi internet untuk pendidik serta partisipan didik, nyatanya hasilnya terhadap dunia pembelajaran lumayan memuaskan. 

Kebijakan dorongan kuota informasi internet yang diberikan untuk siswa, mahasiswa, pendidik serta guru, dan dosen sudah sukses dievaluasi secara merata walaupun wajib lewat proses yang panjangsebelumnya.

Terdapat tren peningkatan pemakaian internet yang nyatanya linier dengan suasana sekalian kebijakan pemerintah Indonesia. Jadwal dari Kemendikbud yang merealisasi dorongan kuota internet free untuk sekolah pada pendidikan jarak jauh( PJJ) sepanjang pandemi Covid- 19 saat ini menuai hasil yang optimal. Internet free dalam dunia pembelajaran jadi pintu utama buat program berikutnya.

Sedangkan itu, di tengah Revoluasi Industri 4. 0, kedudukan internet kian berarti dalam kehidupan sosial, ekonomi serta politik dunia global. Keberadaan internet tiap tahun terus menjadi pengaruhi kehidupan umat manusia. Sehingga tidak bisadisangkal lagi kalau teknologi internet sudah merubah peradaban dunia dengan kilat bersamaan pusaran Revolusi Industri 4. 0. 

Laju pergantian terus menjadi kencang membuat peradaban manusia hadapi evolusi kehidupan. Apalagi, pemakaian internet segala dunia, baik yang mobile ataupun yang fixed hadapi peningkatan secara terus menerus. Begitu pula tingkat kenaikan jumlah penggunaan internet dialami bangsa Indonesia. Hasil survei dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tahun 2018, jumlah pengguna internet di indonesia kini sebesar 171,1 juta, naik sebesar 27,9 juta dari tahun lalu yang berjumlah 143,2 juta. 

Bahkan diprediksi pada 2019 dan seterusnya juga akan mengalami trend kenaikan dikarenakan telah selesainya proyek jaringan palapa RING yang akan menambah keandalan koneksi internet di seluruh indonesia.Hartanto( 2016) mengatakan kalau teknologi data serta telekomunikasi yang murah serta gampang hendak melenyapkan batas ruang serta waktu yang sepanjang ini menghalangi dunia pembelajaran. 

Terdapat sebagian konsekuensi logis yang hendak terjalin dalam pemakaian e- learning, antara lain( 1) partisipan didik bisa dengan gampang mengakses modul pendidikan dimanapun tanpa terbatas lagi pada batas tempat serta waktu;( 2) partisipan didik bisa dengan gampang berguru serta berdiskusi dengan para tenaga pakar ataupun ahli di bidang yang diminatinya;( 3) modul pendidikan apalagi bisa dengan gampang diambil di bermacam penjuru dunia tanpa bergantung pada dimana partisipan didik belajar. Bermacam kesempatan tersebut masih mengalami tantangan baik dari bayaran, kesiapan infrastuktur teknologi data, warga, serta peraturan yang menunjang terhadap kelangsungan e- learning.

Sehingga banyak sekali teknologi media pembelajaran yang berbentuk platform yang digunakan setiap instansi pendidikan, baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi untuk mengefektifkan proses pembelajaran yang dilakukan. Seperti Google Classroom, E-learning, YouTube, WAG, Edmodo, Zoom, Googlemeet dan platform lainnya yang mampu menjadi penunjang fasilitas belajar dari rumah. Media pembelajaran disebut juga sebagai alatatau sumber belajar yang dapat membantu seorang guru dalam menyampaikan pesan kepada siswa (Yunanta, 2019).

Setiap platform yang digunakan tentu memiliki kekurangan serta kelebihan yang dimiliki pada saat digunakan untuk proses pembelajaran. Di dalam pelaksanaan proses pembelajaran daring perlu dilakukan evaluasi agar mendapatkan langkah perbaikan jelas yang berbasis data. Hal itulah yang mendasari penulis mengetahui gambaran penggunaan bantuan kuota internet Kemendikbud di masa pandemi.

berdasarkan Logical Framework Analysis yang menjadi activites atau proses program adalah dalam pelaksanaan program bantuan kuota belajar Kemendikbud di masa pandemi memiliki upaya ketika terjadi permasalahan/hambatan dalam pelaksanaan program, tepat waktu dalam pelaksanaan program khususnya saat pendistribusian bantuan kuota belajar gratis, ketepatan bantuan kuota belajar gratis yang didapatkan oleh para penerima manfaat program, ketepatan target/sasaran yang akan menjadi penerima manfaat program, dan terakhir memiliki sistem monitoring dan evaluasi program.

proses penerapan program program dorongan kuota belajar free Kemendikbud di masa pandemi kurang berjalan dengan baik sebab masih ada sebagian penanda yang tidak berjalan secara tidak pas. Proses yang dicapai dalam penerapan program dorongan kuota belajar free Kemendikbud di masa pandemi tidak lepas dari input yang terdapat pada`program. 

Konsistensi ikatan logis dalam proses penerapan serta input nampak pada program yang dilaksanakan. Perihal tersebut bisa dilihat dari segi input, pihak Kemendikbud belum mempunyai strategi yang digunakan buat pencapaian keberhasilan program yang berdampak pada terbentuknya sebagian hambatan/ permasalahan dalam penerapan program.

 Kesimpulannya Pada penerapan program program dorongan kuota belajar free Kemendikbud di masa pandemi sampai dikala ini dalam prakteknya masih terjalin sebagian masalah- masalah, semacam: kuota universal yang dialokasikan buat jenjang pembelajaran dari PAUD sampai kuliah cuma sebesar 5 GB. 

Jumlah ini dikira sangat sedikit serta tidak mencermati kebutuhan yang benar serta dalam pengambilan kebijakan publik, ada yang diucap dengan kesalahan jenis ketiga. 

Kesalahan jenis ketiga selaku kesalahan yang terjalin akibat ketidaktepatan dalam mengenali serta mendefinisikan permasalahan publik. Apabila dalam penentuan cause serta effect sesuatu permasalahan telah salah, hingga kebijakan yang diambil juga tidak hendak cocok. 

Dalam perihal ini, kesalahan yang dicoba pemerintah merupakan minimnya keterlibatan stakeholder ataupun pemangku kepentingan( dalam perihal ini pelajar serta tenaga didik) dalam merumuskan kebijakan, sementara itu sepatutnya pemerintah mengaitkan warga dalam penyediaan pelayanan dalam rangka mewujudkan good governance. 

Minimnya keterlibatan warga menimbulkan kesalahan dalam memastikan apa- apa yang dibutuhkan, sehingga dikira kurang efisien. Sementara itu, pemerintah sudah menganggarkan sampai Rp7, 2 triliun buat pengadaan dorongan kuota

Daftar Pustaka

"Bantuan Kuota Internet 2021 Dukung Transformasi Pendidikan Tinggi di Saat Pandemi COVID-19", Pusat Data dan Teknologi Informasi Pendidikan dan Kebudayaan (PUSDATIN) Kemendikbud, 18 Maret 2021, diakses melalui pusdatin.kemdikbud.go.id pada 21 Juni 2021.

Bramastia dkk. (2021). Program Bantuan Kuota Belajar Kemendikbud di Masa Pandemi. Jurnal EPISTEMA Vol. 2 No. 1 (Mei 2021)

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: Alfabeta.

Porta, Miquel, ed. (2008). Dictionary of Epidemiology. Oxford University Press. p. 179. ISBN978-0-19-531449-6.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun