Mohon tunggu...
Rizki Ararhman
Rizki Ararhman Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Saya adalah seorang mahasiswa aktif di kampus UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Fakultas Ekonomi Jurusan Perbangkan Syari’ah

‘’ Beri aku 1000 orang tua niscaya akan ku cabut semeru dari akar-akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan ku guncangkan dunia’’ (Ir. Soekarno) Mahasiswa adalah adalah mereka para pemuda pemudi mereka juga agen perubahan; melalui pengetahuan dan aksi, mereka membentuk masa depan bangsa. Kepemimpinan dimulai dengan keberanian untuk bermimpi dan berani mengambil tindakan, bersama kita maju, bersama kita bisa!

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Pandangan terhadap Pancasila Vs Agama sebagai Ideologi NKRI

7 Oktober 2024   11:42 Diperbarui: 7 Oktober 2024   16:28 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nah, di zaman sekarang, tantangan dalam mengharmoniskan keduanya cukup nyata. Misalnya, kadang ada orang yang mengklaim kebenaran mutlak dari satu agama, sementara Pancasila mengajarkan kita untuk menghormati perbedaan. Di sinilah pentingnya kesadaran bahwa Pancasila bisa jadi jembatan untuk meredam konflik yang muncul dari perbedaan pandangan.

Jadi, intinya, Pancasila itu lebih kayak kerangka besar yang ngatur cara kita hidup sebagai bangsa, sedangkan agama lebih personal dan berhubungan langsung dengan kepercayaan individu. Keduanya perlu saling menghormati agar NKRI bisa terus berdiri sebagai negara yang beragam dan harmonis. Dengan saling menghargai, kita bisa mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan damai.

Mahasiswa muda punya peran penting banget dalam menanggapi hubungan antara Pancasila dan agama. Pertama, mereka harus jadi jembatan yang menghubungkan dua hal ini. Di tengah keragaman Indonesia, mahasiswa bisa mendorong dialog yang konstruktif. Dengan belajar dan memahami nilai-nilai Pancasila, mereka bisa bantu menjelaskan bahwa Pancasila itu menghargai semua agama, bukan mengesampingkan salah satunya.

Selain itu, mahasiswa juga harus aktif dalam kegiatan sosial. Mereka bisa bikin acara yang melibatkan berbagai agama dan budaya, seperti seminar atau diskusi. Ini bikin mahasiswa dari berbagai latar belakang saling mengenal dan menghormati, sekaligus menunjukkan bahwa Pancasila itu nyata dalam kehidupan sehari-hari.

Kemudian, mahasiswa perlu menggunakan media sosial untuk menyebarkan pemahaman tentang Pancasila dan agama secara positif. Dengan konten yang menarik dan edukatif, mereka bisa menjangkau banyak orang, terutama generasi muda lainnya. Ini penting banget, soalnya di era digital, banyak informasi yang misleading. Mahasiswa bisa jadi suara yang mengedukasi dan mempromosikan toleransi.

Yang terakhir, mahasiswa juga harus kritis. Mereka perlu menilai berbagai kebijakan dan isu sosial dengan berpijak pada nilai-nilai Pancasila. Dengan pemikiran yang kritis dan konstruktif, mereka bisa memberikan masukan yang berguna untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan harmonis.

Jadi, mahasiswa muda punya banyak cara untuk menanggapi Pancasila vs agama. Dengan menjadi jembatan, aktif dalam sosial, memanfaatkan media, dan bersikap kritis, mereka bisa berkontribusi besar dalam mewujudkan Indonesia yang lebih rukun dan berkeadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun