-Pak Fikri, seorang peternak, menyoroti manfaat lahan basah untuk usaha peternakan kambing dan sapi, yang tidak hanya memberikan pendapatan dari penjualan hewan untuk aqiqah dan qurban, tetapi juga dari hasil susu. Ia percaya bahwa peternakan berkelanjutan dapat mendukung ekonomi keluarga dan memberikan dampak positif bagi lingkungan.
-Bu Ayun, seorang ibu rumah tangga, menilai lahan basah sebagai lokasi kuliner soto apung yang menawarkan pengalaman unik dengan sajian yang lebih segar. Namun, ia juga mencatat perlunya perawatan khusus untuk menjaga kualitas air dan kenyamanan pengunjung.
-Bapa Yasir, penduduk asli Pasar Lama, menjelaskan potensi lahan basah untuk budidaya buah-buahan, meskipun ia mengingatkan tentang tantangan perubahan iklim yang dapat merusak tanaman. Ia menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan lahan agar produksi hortikultura tetap berkelanjutan.
-Kak Lailati dan Ka Nabila, mahasiswi UIN Antasari, menggarisbawahi nilai ekonomi lahan basah untuk perikanan yang mendukung ketahanan pangan. SementaraÂ
-Pak Ridho menekankan potensi cabai sebagai komoditas bernilai tinggi di lahan basah.
-Kak Auliadan *Kak Desi mengungkapkan bahwa lahan basah dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata dengan keindahan alam yang menarik. Namun, Pak Amin memperingatkan tentang dampak lingkungan dari pengembangan pariwisata di pasar terapung.
Kak Luthfi menyoroti potensi lahan gambut untuk pengembangan kelapa di Banjarmasin Tengah , tetapi juga mengingatkan tentang masalah drainase yang perlu diatasi.Â
-Pak Ardi dan Pak Surya menyampaikan kekhawatiran tentang kurangnya lahan pertanian akibat alih fungsi lahan untuk pemukiman, yang dapat mengancam pasokan bahan baku segar bagi usaha kuliner.
Akhirnya, Pak Alim menekankan pentingnya pengelolaan berkelanjutan untuk memaksimalkan potensi lahan basah sambil menjaga keseimbangan ekosistem. Semua pandangan ini menunjukkan bahwa meskipun lahan basah memiliki banyak potensi untuk ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan, tantangan seperti perubahan iklim dan alih fungsi lahan perlu ditangani dengan serius.
Sumber:
https://upa.llb.ulm.ac.id/mengenal-lahan-basah/