Mohon tunggu...
Rizki Anggara
Rizki Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya "Rizki Anggara" Seorang Mahasiswa Dari Universitas Lambung Mangkurat Program Studi S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Menggali Potensi Lahan Basah: Respon Masyarakat di Kecamatan Banjarmasin Tengah

8 Oktober 2024   12:40 Diperbarui: 8 Oktober 2024   12:41 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tantangan: Namun menurut pandangan Bu Ayun, lahan basah juga memiliki kekurangan, seperti perlu perawatan khusus untuk menjaga kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit. Selain itu, keberadaan lahan basah dapat mempengaruhi kenyamanan pengunjung, terutama jika cuaca tidak mendukung.

Gambar 4 Kak Lida (Umur 17 Tahun)
Gambar 4 Kak Lida (Umur 17 Tahun)

Tanggapan Kak Lida sebagai turis saat mengunjungi Kelurahan Kampung Melayu dan mengenai lahan basah wisata di sana menurut nya, Mengunjungi lahan basah wisata memberikan pengalaman unik bagi turis. Soto apung yang disajikan di atas air dapat memberikan rasa yang lebih segar dan khas, serta menambahkan estetika dengan pemandangan alami yang indah. Namun, Kak Lida mungkin juga memiliki beberapa kekhawatiran tentang kenyamanan dan kualitas pengalaman wisata di lahan basah. Perlu perawatan khusus untuk menjaga kualitas air dan mencegah penyebaran penyakit, serta memastikan kebersihan dan kenyamanan bagi pengunjung.

3.) Antasan Besar 

Gambar 5 Kak Lailati dan Kak Nabila (Umur 20 Tahun)
Gambar 5 Kak Lailati dan Kak Nabila (Umur 20 Tahun)
Kak Lailati dan Ka Nabila mahasiswi UIN Antasari, mengungkapkan bahwa lahan basah perikanan di Kelurahan Antasan Besar memiliki nilai ekonomi yang penting. Lahan ini menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat melalui budidaya ikan, yang juga mendukung ketahanan pangan dan pengelolaan air yang efektif. Dengan pengelolaan yang tepat, hasil budidaya ikan ini bisa dijual ke pasar saat sudah panen, sehingga memenuhi kebutuhan protein bagi masyarakat.

Gambar 6 Pak Ridho (Umur 31 Tahun)
Gambar 6 Pak Ridho (Umur 31 Tahun)

Pak Ridho, seorang pedagang younkis pizza di Antasan Besar, mengungkapkan bahwa budidaya cabai di lahan basah di Antasan Besar sangat menjanjikan. Menurutnya, lahan ini sangat mendukung pertumbuhan cabai yang optimal karena kelembapan dan kesuburan tanahnya."Dengan teknik budidaya yang tepat, seperti menggunakan varietas unggul dan mengelola hama secara efektif, petani dapat meningkatkan hasil panen," jelasnya.

Selain itu, beliau menyebutkan bahwa cabai merupakan komoditas bernilai tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. "Pengelolaan yang baik juga berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan dan ketahanan pangan lokal," tambah Pak Ridho. Hasil budidaya cabai ini bisa dijual ke pasar saat sudah panen, sehingga memperkuat ekonomi masyarakat setempat.

4.) Seberang Mesjid

Gambar 7 Kak Aulia dan Kak Desi (Umur 21 Tahun)
Gambar 7 Kak Aulia dan Kak Desi (Umur 21 Tahun)

Tanggapan Kak Aulia dan Kak Desi  seorang mahasiswi universitas Lambung Mangkurat Fakultas Hukum tentang Pemanfaatan Lahan Basah di Siring sebagai Objek Wisata

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun