2. **Variabilitas Spasial**: Curah hujan bisa sangat bervariasi di wilayah yang kecil, sehingga peta mungkin tidak mencerminkan variasi lokal dengan baik.
3. **Kesulitan dalam Pemodelan**: Model statistik yang digunakan untuk memprediksi curah hujan mungkin tidak selalu akurat, terutama dalam menghadapi perubahan iklim.
4. **Kendala Teknologi**: Ketersediaan perangkat lunak atau perangkat keras yang memadai dapat menjadi hambatan, terutama di daerah dengan infrastruktur yang kurang.
5. **Pembaruan Data**: Memperbarui peta untuk mencerminkan data terbaru bisa menjadi tantangan logistik dan sumber daya.
6. **Interpretasi yang Berbeda**: Pemahaman dan interpretasi data dapat bervariasi di antara pengguna, yang dapat menyebabkan misinterpretasi informasi.
Memperhatikan kekurangan ini penting untuk meningkatkan akurasi dan kegunaan peta curah hujan.
KELEBIHAN
Kelebihan membuat peta tematik curah hujan di Maluku meliputi:
1. **Visualisasi Data**: Peta tematik memungkinkan representasi visual yang jelas, memudahkan pemahaman pola curah hujan.
2. **Pengambilan Keputusan**: Mempermudah pemerintah dan perencana dalam merumuskan kebijakan terkait pertanian, mitigasi bencana, dan pengelolaan sumber daya air.
3. **Analisis Spasial**: Menyediakan informasi tentang distribusi curah hujan di berbagai wilayah, membantu identifikasi daerah rawan kekeringan atau banjir.