Saat ini, beberapa kota yang berada pada PPKM level rendah telah mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka dalam kelompok kecil terbatas, salah satunya adalah Cianjur.Â
Pembelajaran tatap muka ini dilakukan dengan metode pembagian shift antara pagi dan siang, dimana pada praktiknya siswa secara bergantian menghadiri sekolah sesuai dengan kelompok dan jadwal yang sudah dibuat. Kendati demikian, pembelajaran tatap muka sangat dibatasi dan masih menekankan siswa untuk belajar di rumah. Â
Menyikapi hal ini maka upaya pembelajaran efektif dalam rangka meningkatkan kompetensi literasi siswa perlu dioptimalkan lagi.Â
Dalam upaya peningkatan literasi, Universitas Pendidikan Indonesia sebagai Perguruan Tinggi Negeri pelopor dan unggul melaksanakan Kuliah Kerja Nyata Tematik melalui seluruh mahasiswa semester 5 dan semester 7 yang tersebar di berbagai wilayah dan domisili.Â
Dengan mengusung tema "Literasi Baca dan Tulis, Numerasi, Sains, Digital, Finansial, Budaya dan Kewargaan" KKN Tematik UPI memiliki tujuan untuk mengembangkan kompetensi literasi baik pada siswa maupun masyarakat. Â Penulis menargetkan pelaksanaan KKN ini pada SDN Bojongherang dan kelompok pemuda karangtaruna masyarakat sekitar.Â
Namun yang akan dipaparkan dalam artikel ini hanya terfokus terhadap program Pohon Literasi yang penulis lakukan di SDN Bojongherang dengan tujuan untuk menumbuhkan minat dan kebiasaan membaca pada diri siswa.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan, mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk berpartisipasi di lingkungan sosial. Berdasar pada pengertian ini penulis mencoba mengimplementasikannya kepada program bertajuk Pohon Literasi.Â
Pohon Literasi merupakan program unggulan yang penulis jalankan dengan tujuan menumbuhkan minat baca pada siswa SDN Bojongherang. Program ini berjalan selama satu minggu dan melibatkan peran orang tua agar terus membimbing dan mengarahkan anaknya dalam membaca sekurang-kurangnya satu judul bahan bacaan dalam satu hari selama satu minggu. Sasaran dari kegiatan ini adalah 20 siswa yang terdiri dari kelas 4 dan kelas 5 SDN Bojongherang.
Teknis pelaksanaannya, pertama penulis mengundang 20 nomor WhatsApp orang tua siswa kepada grup yang diberi nama "Pohon Literasi--KKN".Â
Kemudian penulis menyebarkan angket untuk mengetahui minat baca siswa, media yang sering digunakan siswa dalam membaca, dan intensitas membaca siswa.Â
Dari 20 siswa yang dikumpulkan, terdapat 2 siswa yang tidak mengisi angket, maka artinya hanya 18 yang menjadi jumlah keseluruhan dalam melakukan pengukuran ini. Dan dibawah ini merupakan hasilnya.