Â
       Dalam dunia bisnis yang ramai dan kompetitif, memiliki brand positioning yang kuat adalah kunci keberhasilan. Brand positioning adalah konsep penting dalam dunia pemasaran yang berfokus pada cara merk mendapatkan tempat di hati serta benak atau pikiran pelanggan dan bagaimana merk tersebut berbeda dari pesaingnya. Untuk keberhasilan dalam brand positioning perlu adanya pemahaman yang mendalam tentang audiens, pasar, dan pesaing. Tentunya melibatkan penelitian yang cukup cermat dan analisa yang tepat untuk memahami preferensi, kebutuhan, dan sikap hingga perilaku pelanggan.
       Bisnis Food and Beverage atau biasa di singkat F&B bukanlah hal yang baru di Indonesia, setiap brand atau merk pasti punya cara tersendiri dalam mengenalkan dan memasarkan produknya kepada khalayak. Upaya dalam penanaman produk dari brand -  brand F&B kepada benak khalayak di perlukan proses Brand And Posisioning, dalam upaya proses tersebut ada berbagai cara yang di lakukan dari segi kemasan, bentuk, iklan yang menarik, serta rasa. Namun kini ada beberapa brand yang memasarkan atau mengenalkan produknya dengan melalui indera penciuman.
       Scent marketing atau sensory marketing adalah bagian dari experiental marketing, dimana dalam penerapannya bisa membuat konsumen merasakan dan mendapatkan pengalaman secara langsung baik sebelum menggunakan sebuah produk atau jasa melalui lima pendekatan (Sense, Feel, Think, Act, Relate) atau setidaknya salah satu dari lima panca indera. Dengan penggunaan strategi sensory marketing tentu saja dapat menanamkan persepsi positif terhadap konsumen sehingga secara tidak langsung bisa memberikan kepuasan pelanggan. Terlebih lagi, strategi pemasaran ini mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi para customer.
      Penerapan strategi marketing ini bisa menyasar pada salah satu indera manusia tetapi akan lebih baik apabila dapat memberikan dorongan kepada konsumen secara multisensory dibandingkan hanya single sensory. Berikut ini adalah 5 hal yang umum pada strategi sensory marketing, yaitu :Â
* Sight (Penglihatan), mengandalkan fungsi penglihatan konsumen .
* Smells (Penciuman), aroma tertentu juga dapat mempengaruhi emosi seseorang dan mengingatkan mereka pada pengalaman.
* Taste (Pengecap), berkaitan erat dengan indra penciuman dan efektivitasnya cukup bervariasi.
* Sounds (Pendengaran), pendengaran yang umumnya identik dengan penggunaan musik.
* Touch (Sentuhan), rabaan atau sentuhan membentuk pengalaman yang interaktif untuk pelanggan.