Mohon tunggu...
Rizki Halida
Rizki Halida Mohon Tunggu... Guru - Guru

Pendidik di SMP Negeri 34 Batam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Laporan Aktualisasi CPNS

2 Desember 2022   21:35 Diperbarui: 2 Desember 2022   21:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MATA PELAJARAN IPS KELAS VIII DI SMP NEGERI 34 BATAM

  • LATAR BELAKANG

Tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem  Pendidikan  Nasional  pasal 3  menyatakan, "Pendidikan  nasional  berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan   bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Berkenaan dengan tujuan operasional pendidikan dasar, dinyatakan di dalam kurikulum pendidikan dasar yaitu tujuan tingkat pendidikan dasar adalah meletakkan dasar  kecerdasan pengetajuan, kepribadian,  akhlak  mulia  serta  keterampilan  untuk  hidup  mandiri  dan  mengikuti pendidikan lebih lanjut.

Salah satu komponen yang menjadi fokus perhatian dalam peningkatan kualitas pendidikan adalah peningkatan kompetensi guru. Hal ini menjadi prioritas baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Sejalan dengan hal tersebut, peran guru yang profesional dalam proses pembelajaran di kelas menjadi sangat penting sebagai penentu kunci keberhasilan belajar peserta didik. Disisi lain, guru diharapkan mampu untuk membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan pendidikan yang berkualitas.

Profesi guru dan tenaga kependidikan harus dihargai dan dikembangkan sebagai profesi yang bermartabat sebagaimana diamanatkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Hal ini dikarenakan guru dan tenaga kependidikan merupakan tenaga profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam  mencapai visi pendidikan 2025 yaitu "Menciptakan Insan Indonesia Cerdas dan Kompetitif". Untuk itu guru dan tenaga kependidikan yang profesional wajib melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

Sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal. Dikatakan formal karena di sekolah terlaksana serangkaian kegiatan terencana dan terorganisasi, termasuk kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di dalam kelas. Kegiatan tersebut bertujuan menghasilkan perubahan-perubahan positif pada peserta didik. Belajar mengajar adalah suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu. 

Profesionalisme guru mutlak diperlukan baik dalam memulai pembelajaran, seperti menggunakan media pembelajaran yang bervariasi untuk kepentingan proses belajar mengajar. Pada kenyataannya masih terdapat guru-guru yang belum sepenuhnya memahami tugasnya sebagai pendidik, sehingga kurang memperhatikan segi kognitif, afektif, dan psikomotorik yang seharusnya dikuasai peserta didik.

Faktor yang mempengaruhi belajar salah satunya adalah faktor non sosial yang berasal dari luar diri peserta didik, contohnya waktu pembelajaran yang diadakan siang hari, siswa yang mengantuk, suasana pada siang hari yang panas akan mengganggu aktivitas belajar mengajardan kesiapan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Salah satu lembaga pendidikan formal yang menyelenggarakan pembelajaran pagi dan siang hari adalah SMP Negeri 34 Batam dengan jumlah tenaga pendidik sebanyak 30 orang dan 26 ruang kelas dengan jumlah siswa rata-rata setiap kelas berjumlah 38 siswa. 

Tidak berbeda dengan lembaga pendidikan formal pagi dan siang hari pada umumnya, di SMP Negeri 34 Batam ini ditemukan beberapa masalah diantaranya para peserta didik merasa jenuh dan kurang bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas, karena menurut mereka ada beberapa guru yang kurang memberikan kenyamanan dan antusias mereka dalam belajar, seperti tidak menggunakan media pembelajaran, pengelompokkan siswa, dan penataan tempat duduk. 

Menurut pengamatan peserta beberapa guru belum mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran tersebut. Sebagian besar guru hanya menggunakan sistem pembelajaran klasik dengan memberi materi kepada peserta didik dengan cara sederhana seperti memberikan catatan atau ringkasan buku paket disertai latihan tertulis. Hal ini membuat minat dan motivasi peserta didik tidak meningkat.

Penggunaan media pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPS masih kurang optimal dilaksanakan tenaga pendidik. Hal ini berkaitan dengan manajemen Aparatur Sipil Negara dalam hal ini guru untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran, dan pelayanan publik, yaitu metode guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bersama peserta didik untuk menyampaikan materi.

Berdasarkan deskripsi di atas, peserta mengangkat laporan aktualisasi yang berjudul "Optimalisasi Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam" agar para guru di SMP Negeri 34 Batam khususnya pada bidang mata pelajaran IPS lebih termotivasi untuk menggunakan media pembelajaran yang bervariasi dalam proses belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan partisipasi aktif peserta didik dalam kegiatan belajar.


ANALISIS ISU

Environmental Scanning

Teknik yang biasa digunakan dalam analisis lingkungan adalah environmental scanning. Teknik ini merupakan proses pengumpulan informasi tentang berbagai peristiwa dan hubungannya dengan lingkungan eksternal dan internal suatu institusi. Berkaitan dengan laporan aktualisasi ini, isu diangkat setelah peserta melakukan environmental scanning di lingkungan kerja selama 4 bulan yang dianalisis melalui persetujuan kepala sekolah SMP Negeri 34 Batam selaku mentor. Di SMP Negeri 34 Batam peserta menemui permasalahan yaitu :

Belum optimalnya sosialisasi sistem zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2019 terhadap wali murid di SMP Negeri 34 Batam.

Adanya persepsi wali murid bahwa untuk mendapatkan nomor pendaftaran awal dalam proses PPDB, wali murid harus ke sekolah sejak dini hari untuk mengantri. Hal ini berkaitan dengan materi whole of government yakni adanya kerjasama anta pihak sekolah, masyarakat, dinas pendidikan, dan kelurahan atau kecamatan berkenaan dengan adanya sistem zonasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Belum memadainya ruang multimedia untuk mendukung proses pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

Sarana dan prasarana sekolah tingkat pendidikan dasar dan menengah sampai saat ini masih belum memadai. Fasilitas-fasilitas dasar sekolah seperti ruang kelas, perpustakaan, ruang multimedia, dan laboratorium belum memadai atau dimiliki semua sekolah. Padahal, pemenuhan sarana dan prasarana merupakan salah satu standar nasional pendidikan. 

Pemenuhan infrastruktur pendidikan yang memadai dan sesuai standar nasional mesti dipenuhi pemerintah guna mendukung kegiatan belajar mengajar. Isu ini berkaitan dengan materi whole of government, yakni kerjasama antara pihak sekolah dengan dinas pendidikan dan kementerian pendidikan kebudayaan selaku pemangku utama.

Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

Media pembelajaran merupakan hal yang perlu dilakukan para pendidik ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar. Maknanya media pembelajaran ini sebagai alat untuk membantu pendidik untuk menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dasar (SKD). Media pembelajaran biasanya digunakan pada pembelajaran yang materi pembelajarannya abstrak atau tidak bisa dijelaskan dengan metode-metode biasa. Disinilah fungsi media pembelajaran untuk mempermudah kinerja pendidik ketika menghadapi situasi belajar yang sulit dan meningkatkan minat belajar peserta didik. 

Peserta didik cenderung bosan jika pembelajaran hanya monoton saja, akan tetapi dengan kehadiran media pembelajaran, suasana belajar jauh lebih kondusif serta lebih menyenangkan peserta didik dalam belajar. Namun, penggunaan media pembelajaran terutama dalam mata pelajaran IPS masih kurang optimal dilaksanakan tenaga pendidik. Isu ini berkaitan dengan manajemen Aparatur Sipil Negara dalam hal ini guru, dan pelayanan publik, yaitu metode guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bersama siswa.

Rendahnya minat baca siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

Rendahnya minat membaca peserta didik di sekolah dengan mudah dapat diukur dari daftar kunjungan siswa ke perpustakaan sekolah. Inilah yang memprihatinkan, ternyata sampai saat ini terbukti tingkat kunjungan warga sekolah ke perpustakaan sekolah secara umum sangatlah rendah. Rata-rata siswa yang mengunjungi perpustakaan di sekolahnya tergolong kecil. Perpusatakaan masih belum menjadi tempat yang menyenangkan. Isu ini berkaitan dengan pelayanan publik yaitu sikap guru sebagai pemberi layanan bagi peserta didik menjadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan hal tersebut.

Belum optimalnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

Disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan ketertiban. Mengenai disiplin siswa, tidak bisa terlepas dari persoalan perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini semakin memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh para siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri, merokok, dan pelanggaran-pelanggaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain.

 Adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman, sehingga siswa mampu memahami bahwa nilai disiplin itu bukanlah bernilai demi disiplinnya itu sendiri, melainkan demi tujuan lain yang lebih luas, yaitu demi stabilitas dan kedamaian hidup bersama. Isu ini berkaitan dengan pelayanan publik dari pihak pendidik kepada para peserta didik yang belum optimal dalam menegakkan nilai kedisiplinan di sekolah.



  • Alat Bantu Analisis

Peserta melakukan penetapan isu menggunakan alat bantu penetapan kriteria kualitas isu. Alat bantu penetapan isu tersebut adalah : Aktual (A), Problematik (P), Kekhalayakan (K), dan Kelayakan (L). 

Aktual adalah benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat. Kekhalayakan adalah isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Problematik adalah isu yang memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera solusinya. Kelayakan adalah isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. 

Alat bantu lainnya adalah menggunakan USG. USG (Urgency, Seriousness, Growth), Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti. Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan. Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani segera.

Tabel 1.1 Analisis Penetapan Kriteria Isu

 

No.

                                      

Isu yang diangkat

Kriteria AKPL

 

To tal

 

Peringkat

A

K

P

L

1.

Belum optimalnya sosialisasi sistem zonasi PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun 2019 terhadap wali murid di SMP Negeri 34 Batam

3

3

4

3

13

4

2.

Belum memadainya ruang multimedia untuk mendukung proses pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

3

3

3

3

12

5

3. 

Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

5

5

4

5

19

1

4.

Rendahnya minat baca siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

5

5

4

4

18

2

5.

Belum optimalnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajardalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

4

4

4

3

15

3

Keterangan :                                                                                                                          

Skor 5 : Sangat kuat pengaruhnya                                                    

Skor 4 : Kuat pengaruhnya

Skor 3 : Cukup pengaruhnya

Skor 2 : Kurang pengaruhnya

Skor 1 : Tidak ada pengaruhnya

Berdasarkan tabel di atas, peserta mendapatkan 3 (tiga) isu yang akan dilanjutkan ke alat bantu analisis menggunakan USG (Urgency, Seriousness, Growth). Tiga isu yang diambil adalah :

  • Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.
  • Rendahnya minat baca siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.
  • Belum optimalnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

Tabel 1.2 Analisis Penetapan Core Issue

No

Isu

U

S

G

Total Skor

Peringkat

1.

Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

5

5

5

15

1

2.

Rendahnya minat baca siswa dalam pembelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

5

4

4

13

2

3.

Belum optimalnya kedisiplinan siswa dalam mengikuti kegiatan belajar mengajardalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam.

3

3

4

10

3

Keterangan :

Skor 5: Sangat USG

Skor 4: Sudah USG

Skor 3: Cukup USG

Skor 2: Kurang USG

Skor 1: Tidak USG

Berdasarkan metode USG pada tabel 1.2 di atas, peserta menetapkan isu yang harus segera diatasi adalah Belum Optimalnya Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam. Dengan demikian, pendekatan yang relevan untuk memecahkan masalah ini adalah pelayanan publik dan manajemen Aparatur Sipil Negara yakni dengan melibatkan Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran dan peserta didik untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Penggunaan media pembelajaran ini dinilai sangat mendesak untuk segera dilakukan mengingat kurangnya antusiasme siswa terhadap materi pelajaran yang berguna untuk masa yang akan datang baik untuk pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer maupun untuk menjaga kedisiplinan dan etika siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.


  • RUMUSAN ISU

Setelah menganalisis beberapa isu di atas, peserta mendapatkan core issue dan telah menetapkan untuk mengaktualisasikan isu tentang Belum Optimalnya Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam. Lokasi aktualisasinya adalah Sekolah Menengah Pertama Negeri 34 Batam yang berlokasi di Kelurahan Batu Besar, Kecamatan  Nongsa,  Kota Batam, Kepulauan Riau.

  • IDENTIFIKASI SUMBER ISU

Profesionalisme guru mutlak diperlukan baik dalam memulai pembelajaran, seperti menggunakan media pembelajaran yang bervariasi untuk kepentingan proses belajar mengajar. Pada kenyataannya masih terdapat guru-guru yang belum mengoptimalkan penggunaan media pembelajaran yang mendukung peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran tersebut. 

Sebagian besar guru hanya menggunakan sistem pembelajaran klasik dengan memberi materi kepada peserta didik dengan cara sederhana seperti memberikan catatan atau ringkasan buku paket disertai latihan tulis. Hal ini membuat minat dan motivasi peserta didik tidak meningkat.

  • Core issue yang diangkat setelah peserta melakukan environmental scanning di lingkungan kerja selama 4 bulan yang dianalisis melalui persetujuan kepala sekolah SMP Negeri 34 Batam selaku mentor yaitu Belum Optimalnya Penggunaan Media Pembelajaran dalam Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam. Hal ini berkaitan dengan manajemen Aparatur Sipil Negara dalam hal ini guru yang kurang mengoptimalkan potensi diri untuk mengembangkan profesionalisme, dan pelayanan publik, yaitu metode guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar bersama siswa untuk senantiasa berpartisipasi dalam kegiatan belajar.
  • Isu ini sangat penting untuk diaktualisasikan sebagai salah satu kunci untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi pembelajaran, mempermudah pendidik dalam menyampaikan materi sesuai tujuan yang akan dicapai, serta menciptakan suasana belajar yang PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan).
  •  
  • ANALISIS DAMPAK
  • Belum optimalnya penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS Kelas VIII di SMP Negeri 34 Batam cukup menjadi masalah yang serius jika tidak segera diselesaikan. Beberapa dampak yang sangat merugikan jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut antara lain :
  • Mempersulit peserta didik dan pendidik dalam proses pembelajaran.
    Metode-metode baru dapat membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak dan dapat dipahami secara mudah oleh peserta didik.
  • Sistem pembelajaran hanya bersifat satu arah, tidak ada feedback dari peserta didik.
  • Tidak terciptanya suasana belajar yang PAKEM.
  • Pemahaman dan pencapaian nilai peserta didik tidak maksimal.
  • Pembelajaran menjadi tidak efektif, tidak simulatif dan kurang menarik.

  • RUANG LINGKUP

Kegiatan aktualisasi yang telah dilakukan berhubungan dengan unsur utama SKP peserta sebagai seorang guru Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Ahli Pertama (III.a) point I yaitu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang dimaksudkan adalah dimulai dari ranah kognitif (teori), afektif (sikap) dan psikomotor (praktik). Pengoptimalan penggunaan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPS dalam proses belajar mengajar bersama peserta didik berkaitan dengan SKP peserta pada bagian tugas tambahan. 

Peserta diberikan tugas tambahan yaitu sebagai salah satu bagian dari guru multimedia yang salah satu perannya berperan aktif menggalakkan penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar untuk maningkatkan partisipasi peserta didik serta membantu pengembangan potensi siswa.

Kompetensi yang harus dicapai oleh CPNS selama mengikuti pelatihan dasar berdasarkan PerLAN No. 12 tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Menunjukkan sikap perilaku bela negara.

Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya,

Mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan

Menunjukkan penguasaan kompetensi teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas.

Laporan aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang mengandung nilai-nilai dasar profesi yaitu akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti korupsi dan dilakukan di unit kerja SMPN 34 Batam pada tanggal 12 Agustus 2019 hingga 16 September 2019.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun