Mohon tunggu...
Rizki Alawiya
Rizki Alawiya Mohon Tunggu... Lainnya - Awardee LPDP, Magister pendidikan Universitas Mataram

Menulis saja. Mungkin sederhana dalam pikirmu, tapi bermakna buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Seberapa Besar Manfaat Belajar Bahasa Asing bagi Anak?

29 Juli 2023   21:22 Diperbarui: 29 Juli 2023   21:40 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penguasaan bahasa asing telah menjadi keterampilan yang semakin penting di masa ini. Banyak orang tua di berbagai belahan dunia mulai mengenalkan bahasa asing kepada anak-anak mereka sejak usia dini. Hal ini tentu bukan tanpa alasan, karena keuntungan dari kemampuan berbahasa asing sangatlah beragam, diantaranya:

1. Pembentukan otak pada usia dini

Penelitian oleh Patricia K. Kuhl dan Andrew N. Meltzoff (2005) dalam jurnal Science menunjukkan bahwa anak-anak pada usia dini memiliki kemampuan lebih baik dalam penyerapan bahasa. Otak anak pada usia dini berada dalam fase pembentukan pola bahasa sehingga dapat dengan cepat mempelajari fonetik dan tata bahasa bahasa asing.

2. Keuntungan kognitif

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Experimental Child Psychology, ditulis oleh Bialystok, E., & Barac, R. (2012), anak-anak yang menguasai lebih dari satu bahasa cenderung memiliki kemampuan kognitif yang lebih baik daripada anak-anak dengan satu bahasa saja, seperti pemecahan masalah, kreativitas, dan fleksibilitas mental. Proses belajar bahasa asing juga meningkatkan fungsi eksekutif otak, yang berhubungan dengan pengaturan diri dan perhatian.

3. Komunikasi antarbudaya

Kemampuan berbahasa asing membuka peluang untuk berkomunikasi dengan orang dari budaya yang berbeda. Penelitian dalam jurnal Intercultural Communication Studies menunjukkan bahwa penguasaan bahasa asing meningkatkan pemahaman tentang budaya lain dan mengurangi stereotip negatif. (Giles, H., Bourhis, R. Y., & Taylor, D. M., 1977).

4. Peluang karir yang lebih luas

Dalam era global, banyak pekerjaan memerlukan kemampuan berbahasa asing. Penelitian oleh Albert Saiz (2002) dalam The Review of Economics and Statistics menunjukkan bahwa seseorang yang menguasai bahasa asing mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan memiliki lebih banyak peluang karir di pasar global.

5. Kemampuan belajar bahasa lain lebih mudah

Menguasai bahasa asing pada usia dini dapat meningkatkan fleksibilitas belajar bahasa lainnya di masa depan. Studi yang dipublikasikan dalam Bilingualism: Language and Cognition (Kovcs, . M., & Mehler, J., 2009) menunjukkan bahwa pola bahasa yang telah diperoleh saat belajar bahasa asing dapat menguntungkan pembelajaran bahasa ketiga, keempat, atau lebih.

6. Peningkatan kemampuan sosial

Penelitian yang dilakukan oleh Krista Byers-Heinlein dan Casey Lew-Williams dalam Annual Review of Psychology (2015) menemukan bahwa anak-anak yang menguasai lebih dari satu bahasa cenderung lebih baik dalam hal berkomunikasi secara sosial dan memiliki lebih banyak teman.

7. Pengenalan budaya secara mendalam

Dengan menguasai bahasa asing, anak-anak dapat lebih mendalam memahami dan mengapresiasi budaya dari negara atau wilayah tempat bahasa tersebut digunakan. Hal ini dapat meningkatkan rasa toleransi dan mengurangi konflik antarbudaya. (Ward, C., 2001)

8. Peluang studi di luar negeri

Anak-anak yang menguasai bahasa asing memiliki peluang yang lebih besar untuk melanjutkan studi di luar negeri. Studi yang diterbitkan dalam Journal of Multilingual and Multicultural Development oleh Garrett, P. (2010) menjelaskan bahwa penguasaan bahasa asing meningkatkan kemungkinan diterima di universitas di negara-negara yang menggunakan bahasa tersebut.

Mengetahui banyaknya manfaat yang bisa diperoleh dari belajar bahasa asing, maka penting bagi para orang tua untuk mendorong anak-anak mereka untuk mau belajar bahasa asing. Mendukung mereka untuk menguasai bahasa asing merupakan keputusan yang bijaksana dan memberikan banyak manfaat jangka panjang. Tentunya usaha ini jika dimulai sejak usia dini dapat memperkaya perkembangan kognitif anak, meningkatkan kemampuan sosial, dan manfaat lainnya dimasa depannya.

Referensi Ilmiah:

Kuhl, P. K., & Meltzoff, A. N. (2005). The bimodal perception of speech in infancy. Science, 308(5727), 60-64.

Kovcs, . M., & Mehler, J. (2009). Cognitive gains in 7-month-old bilingual infants. Proceedings of the National Academy of Sciences, 106(16), 6556-6560.

Giles, H., Bourhis, R. Y., & Taylor, D. M. (1977). Toward a theory of language in ethnic group relations. Language, ethnicity, and intergroup relations, 307-348.

Saiz, A. (2002). The impact of language ability on employment and earnings. The Review of Economics and Statistics, 84(3), 481-496.

Byers-Heinlein, K., & Lew-Williams, C. (2013). Bilingualism in the early years: What the science says. Social Policy Report, 27(2), 1-23.

Hoff, E. (2015). Interpreting the early language trajectories of children from low-SES and language minority homes: Implications for closing achievement gaps. Developmental psychology, 51(12), 1459.

Ward, C. (2001). The impact of value of diversity attitudes on multicultural friendship preferences. International Journal of Intercultural Relations, 25(1), 45-63.

Garrett, P. (2010). Attitudes to language. Cambridge University Press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun