Mohon tunggu...
Rizki Alawiya
Rizki Alawiya Mohon Tunggu... Lainnya - Awardee LPDP, Magister pendidikan Universitas Mataram

Menulis saja. Mungkin sederhana dalam pikirmu, tapi bermakna buat orang lain

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tips Mengatur Waktu bagi Ibu-ibu Muda yang Kuliah Lagi

25 Oktober 2020   13:45 Diperbarui: 25 Oktober 2020   13:51 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koleksi pribadi Alawiya

Membayangkan menjadi ibu-ibu, yang terlintas adalah pekerjaan rumah yang tak kunjung selesai, mainan yang berantakan lagi sesaat setelah dibereskan, air tumpah, tembok dicoret-coret, dan banyak hal lain yang bikin emak rempong sendiri. Lalu pernah terbayang tidak, pada waktu yang bersamaan, kamu juga adalah mahasiswi dengan segudang tugas dari kampus yang harus diselesaikan segera?

Kadang sebagai wanita, rasanya geregetan sendiri, ingin mengulur waktu supaya semua tugas itu bisa selesai tepat waktu. Kadang kita keasyikan main dengan anak hingga lupa kalau tugas kuliah belum selesai.

Nah, kali ini penulis ingin berbagi pengalaman, tips penulis membagi waktu antara menjadi mahasiswi dan ibu dari seorang anak.

1. Jangan lupa menulis tugas kuliahmu beserta deadline-nya

Di awal-awal semester, ketika tugas kuliah baru muncul satu, terkadang kita hanya mengingatnya dikepala tanpa menulisnya. Itu bisa jadi karena kita merasa baru satu tugas, masih aman untuk tidak ditulis. Jangan sampai lalai ya! Tetap menulis tugas sejak tugas pertamamu dari dosen. Apapun yang ditugaskan, entah itu memang diwajibkan untuk dikumpulkan semisal tugas makalah atau atau hanya celetukan, semisal 'Jangan lupa juga baca bukunya Creswell yang Research Design ya!' Walaupun bukan tugas yang wajib dikumpulkan, usahakn tetap laksanakan, karena percaya deh, ini akan sangat berguna buat tugas-tugasmu dimasa mendatang.

Tambahan lagi, untuk tugas yang harus dikumpulkan, catatlah tanggal dan bulan kapan tugas tersebut harus dikumpulkan. Jika dosenmu menjelaskan tentang sistematika dan menyebut beberapa referensi, catatlah semuanya, karena ini akan membantumu dalam penulisan nanti. Jika hanya mendengarkan, bisa jadi lupa dan malah bingung sendiri ketika ingin mulai menulis.

Kamu bisa satukan tempat mencatat tugas-tugas ini, semisal bagian paling depan dari buku catatan kuliah yang selalu kamu bawa ke kampus, jadi kamu bisa setiap waktu melihatnya, sehingga meminimalisir peluangmu lupa mengerjakan tugas.

Punya kalender yang ditempatkan pada tempat yang mudah terlihat adalah hal yang cukup penting juga sebagai pengingat bahwa tugas yang akan kamu kumpulkan sudah selesai tepat waktu. Jika kamu punya luang dan tugasmu sudah selesai semua, tugas lain yang harus kamu kerjakan adalah membaca buku-buku yang menunjang kuliahmu. Jika kamu bosan, belajarlah yang lain sebagai selingan, semisal belajar parenting, karena emak adalah madarasah pertama buat anaknya.

Jika bosan membaca, kamu bisa mengakses ilmu dengan menonton di youtube, follow akun-akun yang menunjang kuliah dan statusmu sebagai ibu, atau ikut webinar yang sekarang banyak ditawarkan.

2. Kerjakan tugas sesuai deadline yang paling cepat atau sesuai mood-mu

Catatan yang sudah kamu buat sebaiknya disalin lagi dalam kertas khusus yang kamu tempel di dinidng dimana kamu biasa mengerjakan tugas. Sebagai emak-emak, gunakan waktu ketika anak tidur, anak main dengan ayahnya, atau main dengan nenek atau sedang tidak bersama kita. Kalaupun tugas tak bisa selesai sekali duduk, minimal kita bisa mencicilnya.

Ceklah tugas apa yang paling dekat deadline-nya. Kamu bisa mengerjakan serentetan tugas itu sesuai tanggal ini. Namun, jika kamu orangnya moody-an, kamu bisa pilih mana tugas yang dengan senang hati kamu kerjakan dulu, supaya bisa cepat selesai. Semisal penulis senang sekali dengan mata kuliah English for Young Learner. Waktu itu ada tugas persentasi, buat lesson plan, dan menyediakan semua media yang mendukung. Karena penulis suka, ketika pulang kuliah dan ada waktu, langung searching, baca, dan menyelesaikan tugas itu.

Jika satu tugas telah selesai dikerjakan dan kamu centang, entah darimana rasa lebih ringan itu datang. Ini juga penting untuk menjaga mood-mu.

3. Kerjakan pekerjaan rumah tangga dengan disiplin

Sebagai emak-emak, ketika bangun pagi, jangan menunda untuk menegerjakan pekerjaan rumah. Apa yang bisa dikerjakan segera, harus dikerjakan. Jika menunda, tentu akan membuatmu terlambat ke kampus.

Pastikan sarapan untuk keluarga. Segera mandikan anak dan beri sarapan. Ini akan membuatmu tenang jalan ke kampus. Yang lain juga, kamu bisa set alarm untuk setiap harinya, jam dan menit berapa kamu harus berangkat, sehingga kamu tidak terlambat jalan ke kampus.

Untuk pekerjaan yang bisa ditunda semisal nyuci baju, ngepel, setrika, dll, kamu bisa sesuaikan sendiri. Semisal, penulis biasanya nyuci malam hari selama aktif kuliah, jadi paginya tinggal dijemur.

4. Kerjakan pekerjaan yang tetap bisa menjaga moodmu

Ketika mood kita berantakan, seringkali kita jadi tidak ingin mengerjakan apa-apa, malas melihat tugas kuliah yang seolah tak ada habisnya, malas mengerjakan tugas rumah tangga, atau bahkan malas menjaga anak. Coba deh, ketika dalam kondisi ini, kamu merenung sejenak apa yang menyebabkan mood-mu begini. Jika mungkin ini disebabkan kamu capek karena sejak pagi belum istirahat. Minta tolonglah pada suamimu, atau keluargamu untuk menjaga anakmu sebentar. Gunakan waktu ini untuk istirahat, untuk tidur. Ini baik untuk mengembalikan mood dan tenagamu, sehingga ketika bangun tidur, kamu sudah segar dan siap melanjutkan tugasmu sebagai ibu dan mahasisiwi.

Contoh lain, mood-mu berantakan karena ketika pulang kamu melihat tempat tinggalmu kotor, banyak sampah, semut, dan sisa makanan atau mainan. Jangan tunggu lama-lama! Berusahalah sedikti merapikannya, sehingga mood-mu bisa terjaga. Diakhir pekan, atau ketika kamu punya luang yang lebih panjang, ajaklah suamimu dan anakmu untuk keluar bermain, ke taman kota, jalan-jalan ke pantai, atau tempat yang kira-kira bisa men-charge semangatmu dan me-refresh otakmu.

Menagapa menjaga mood itu penting?

Ini karena sebagai emak-emak yang kuliah, kita punya tugas lebih dari menjadi emak saja atau mahassiswa saja. Namun sekarang bagaimana tugas-tugas itu disatukan pada waktu bersamaan. Jika kamu tidak menjaga mood-mu, bisa jadi banyak tugasmu yang harus terbengkalai.

Inilah beberapa tips dari penulis yang bisa kamu coba terapkan. Karena bisanya emak-emak multitasking,  yakin deh, seabreg tugas ini bisa kamu kerjakan entah itu dengan caramu sendiri atau dengan mengikuti beberapa tips diatas.

Lalu bagaimana jika rencana ini gagal alias tugas masih terbengkalai karena kamu sakit, jadi waktu yang seharusnya digunakan untuk tugas, dijadikan waktu untuk istirahat total?

Jangan panik! Jika kamu sakit, komunkasikanlah ke dosenmu sesegera mungkin. Beritahu tentang kondisimu, minta kelonggaran waktu, tapi tetap katakan bahwa jika mau cepat baikan, akan tetap berusaha menyelesaikan tugasmu tepat waktu.

Lalu bagaimana jika itu terkait orang lain atau lingkunagn kita, semisal anak yang sakit, suami yang sakit, atau ada hajatan tetangga, sehingga kita tidak enak jika tidak bantu-bantu?

Tetap kerjakan sebisamu, walaupun itu mungkin tak maksimal. Tanamkanlah dalam pikiranmu, bahwa belajar itu bukan selesai ketika mengumpulkan tugas, tapi belajar itu untuk kebaikan yang jauh ke depan. Jadi, jika saat ini kamu ternyata tidak puas dengan hasil tugasmu karena mungkin tak cukup waktu membaca referensi atau mempelajari topiknya, kamu masih punya waktu setelah itu untuk membaca lagi. Akan ada akhir pekan dan waktu libur panjang setelah semester yang bisa kamu gunakan untuk belajar dengan santai. Yang penting usaha dulu. Semangat emak!

Salam,

Penulis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun