Kembali lagi pada point 1, dukungan suami (moril dan materil) harus penuh agar kita juga bisa menjalankan beberapa peran dalam satu waktu, mahasiswi, istri, dan ibu.
Baca juga: Perempuan dalam Pendidikan: Perempuan dan Ibunda, Dua Sosok dalam Satu Raga
Setelah membaca 3 point diatas, bagaimana jika saya pilih kuliah S2 dulu, setelah lulus baru menikah?
Itu kembali lagi ke teman-teman semua, jika memang sudah bulat dengan keputusan itu, tetap harus menyiapkan mental, salah satunya terhadap pertanyaan teman maupun keluarga ‘kamu kapan menikah?’ sering-seringlah membaca atau menonton tokoh-tokoh idolamu yang menikmati pendidikannya agar kamu bisa tahan banting terhadap pertanyaan-pertanyaan itu.
Selamat mempertimbangkan!
Tidak ada yang salah ya apapun keputusan kamu, yang harus diingat, setiap keputusan dibarengi konsekuensi dan harus dipertanggungjawabkan.
Salam,
Dari penulis yang juga sebagai mahasiswi dan ibu dari seorang putra berusia 3 tahun.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI