Permainan tradisional pada saat ini semakin punah dikalangan anak- anak, yang mana anak sekarang cenderung lebih memilih permainan modern karena permainan modern diangap lebih menarik dan instan tanpa proses pembuatan terlebih dahulu. Apalagi pada saat ini televisi atau median elektronik semakin muda dijumpai oleh anak-anak sehingga anak akan mudah mendapatkan informasi mengenai permainan yang terbaru hal ini juga dipengaruhi oleh orang tua yang mana orang tua tidak pernah mensosialisasikan tentang dunia permainan tradisional. Multikultural yang didasarkan pada nilai dasar toleransi, empati, simpati dan solidaritas sosial merupakan hal yang dapat menciptakan perdamaian untuk mencegah dan menanggulangi konflik etnis, konflik umat beragama, radikalisme agama, separatism dan disintegritas bangsa. Penanaman nilai multikultural melalui permainan tradisional dapat dilakukan sejak dini. Nilai-nilai multikultural dalam permainan tradisional diantaranya sikap toleransi, sikap saling mempercayai, sikap keadilan dan demokrasi, dan sikap kebersamaan.
Sedangkan proses penanaman nilai-nilai multikultural dalam permainan tradisional pada anak usia dini dengan cara perencanaan dengan melakukan pengenalan, lalu praktek langsung melalui kegiatan main dan pembiasaan yang dilakukan sehari-hari.Dari pengalaman nyata yang mereka lakukan, maka mereka mengerti pentingnya nilai-nilai multikultul.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H