Mohon tunggu...
rizkaita
rizkaita Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca, penulis, dan kawan seperjalanan

Mari berbicara lewat barisan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Jaga Bumi yang Cuma Satu, karena Hanya Kita yang Mampu

6 September 2022   08:08 Diperbarui: 6 September 2022   08:19 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kutipan keren dari Gerald Vincent (dok. pribadi)

Penggunaan pupuk berbahan kimia anorganik dan pengolahan tanah berlebihan juga turut membuat tanah semakin miskin. Bahkan melepaskan unsur penting di dalam tanah menjadi polutan ke udara yang mengancam kenaikan suhu di bumi.

Padahal kurang dari 30 tahun lagi, menurut pak Budjo -sapaan akrab Budi rahardjo- populasi manusia di bumi akan bertambah kira-kira 2 milyar lagi! Itu baru manusia, padahal yang tinggal dan bergantung pada tanah untuk sumber makanan kan bukan kita saja. 

Tanah Terancam Jadi Lautan Sampah

Ancaman pada tanah atau lahan bukan hanya datang dari sistem pertanian yang dicaplok dan mencaplok ekosistem lain. Lagi dan lagi, dalam DCED 2022 yang dikemas dalam Kelas Intensif Membuat Konten, hadir mba Annie Wahyuni yang mengingatkan 60-an manusia lain dalam forum ini. 

Tanah juga manusia usik atas kebutuhannya akan berbagai produk yang bisa menjangkau kebutuhan. Tentu akibatnya ada banyak potensi sampah dari apapun yang manusia konsumsi. Wong pada dasarnya, dalam sistem tubuh pun limbah pun tetap akan dihasilkan dari apapun yang bisa kita makan. 

 Data Sampah di Indonesia (dok. Materi presentasi Annie Wahyuni)
 Data Sampah di Indonesia (dok. Materi presentasi Annie Wahyuni)
Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan, dari 6,8 juta ton sampah, baru sekitar 30%-nya yang bisa terkelola. Banyak dari sampah tertimbun tidak terkelola, seperti pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA). 

Luas TPA sendiri bisa memakan banyak lahan atau tanah yang mungkin berpotensi digunakan lebih produktif. Ada lagi sampah-sampah yang tidak terkumpulkan dan terbuang kemudian tertimbun begitu saja di tanah tanpa bisa diurai. Bisa jadi sampah-sampah ini masuk ke lahan pertanian, kan?

Cara cepat lain yang masih mudah ditemukan di sekeliling kita adalah pembakaran terbuka untuk "memusnahkan" sampah. Tau kan, selain asap? Pembakaran justru menimbulkan polusi dan mikroplastik yang tertanam di dalam tanah. Tanahnya juga lagi-lagi berpotensi rusak, deh. 

Hanya Manusia yang Mampu

Masalah tanah yang masih kita butuhkan untuk menyediakan sumber makanan (dan tentu saja banyak kebutuhan lainnya) ini datangnya kan dari kita. Ayo, akui saja. Tentu tiap orang, kelompok, atau usaha mendatangkan porsi masalahnya masing-masing.

Danone Indonesia sebagai salah satu perusahaan besar sudah dan sedang terus memaksimalkan tanggung jawabnya kepada tanah dan lingkungan. Apa lagi bahan baku dari produknya berasal dari alam dan membutuhkan kemasan untuk tetap sampai kepada pelanggan dengan aman.

Sistem sirkular dijalankan secara disiplin oleh Danone Indonesia untuk mengganti sistem linear yang mengakar dan telah terlalu membahayakan bumi. Beberapa yang telah diterapkan di bidang pertanian antara lain, meminimalisasi pengolahan tanah, memaksimalkan penggunaan pupuk berbahan organik dari limbah peternakan maupun rumah tangga, sampa membuat sistem pertanian tumpang sari atau kebun hutan.

Unit Bisnis Daur Ulang Aqua (dok. Annie Wahyuni)
Unit Bisnis Daur Ulang Aqua (dok. Annie Wahyuni)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun