Mohon tunggu...
rizkaita
rizkaita Mohon Tunggu... Freelancer - Pembaca, penulis, dan kawan seperjalanan

Mari berbicara lewat barisan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bagaimana Ramadan dan Lingkungan Membesarkan Saya

19 April 2021   23:40 Diperbarui: 20 April 2021   00:23 1366
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para ustad di tempat saya mengaji punya peran yang lain lagi. Entah mengetahui atau tidak tentang hadiah yang dijanjikan bapak, saya kerap kali dibiarkan tadarus sampai lama sekali dengan satu ustad. Padahal seharusnya dua ustad yang mengajar diperuntukkan untuk semua anak yang mengaji. Kadang jika saya sudah keburu haus dan mau berhenti, pak ustad malah meminta saya melanjutkan beberapa ayat lagi. Kesempatan ini bukan hanya soal seberapa banyak yang bisa saya baca waktu itu, tapi semakin lama bacaan saya diamati lalu dikoreksi saat muncul keliru. Jadi, tak boleh mengaji di mushola dekat rumah tak sebegitunya mengecilkan semangat saya waktu itu. Ceritanya ada di sini 

Rasanya meski santai, masa kecil saya bersama bulan Ramadan seperti penuh gemblengan. Saya dipacu dan terpacu untuk menikmati bulan ke-9 dalam kalender Hijriah ini. Beribadah sesuai kemampuan dan bertanggung jawab atas keputusan sendiri jadi dua pelajaran yang melandasi ibadah saya selain kejujuran. Saya malah mencicipi bolos puasa dua tahun lalu, bukan bersama teman-teman sebaya saat masih di sekolah dasar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun