Sesuai namanya, Garang Asem merupakan salah satu kuliner tradisional Indonesia yang memiliki rasa asam yang segar. Makanan yang akrab di lidah orang-orang Jawa Tengah terutama Kudus ini menjadi lauk makan pagi, siang, hingga malam yang kerap dirindukan. Makanan berbahan utama potongan daging ayam dan berkuah ini memang nikmat sekali disantap dengan nasi putih panas dan kerupuk.Â
Kudus sendiri memiliki rumah makan Sari Rasa sebagai salah satu rumah makan yang memelopori hadirnya penganan ini baik bagi warga lokal maupun wisatawan yang bertandang.
Memang bukan perkara mudah menemukan rumah makan yang khusus menyajikan garang asem di luar wilayah Kudus dan sekitarnya, seperti Jogja misalnya.Â
Wajar saja, pembuatan makanan ini membutuhkan berbagai bahan dan bumbu yang lumayan banyak, seperti tomat hijau, belimbing wuluh, santan, jahe, cabai, sampai daun pisang dengan kualitas baik sebagai pembungkus. Makanan ini juga memerlukan kesabaran dan ketelatenan dalam prosesnya dalam menghasilkan cita rasa terbaik.
Tapi kini ketika jadwal liburan hanya sampai di Jogja, tidak perlu sedih. Begitu juga dengan para perantau yang rindu dengan makanan tradisional satu ini. Garang asem Sari Rasa yang sudah sangat dikenal, sekarang dihadirkan untuk penikmat makanan asam pedas satu ini.Â
Rumah makan Gasasa Cabang 2 yang berada di Jalan Parangtritis No. 108, Matrijeron, Kota Yogyakarta ini membawa resep asli garang asem dari Kabupaten Kudus yang bahkan menjadi kesenangan salah satu mantan presiden Republik Indonesia.Â
Rumah makan ini didirikan oleh generasi kedua dari rumah makan Sari Rasa, sehingga cita rasa dan kualitas makanannya masih sangat terjaga.
Satu porsi garang asem di tempat ini berisi sekitar 6-7 potongan ayam kampung yang dengan terkstur sangat lembut.
Tak tanggung-tanggung, satu ekor ayam kampung hanya akan menjadi 3 porsi garang asem yang dibungkus dengan daun pisang. Satu porsi garang asem ini dapat dinikmati berdua dengan masing-masing satu porsi nasi putih hangat bertabur bawang goreng.
Ibu Yuli adalah sosok dibalik hadirnya Rumah Makan Gasasa di kota pelajar ini. Beliau adalah anak sulung dari pemilik Rumah Makan Sari Rasa di Kudus yang sudah berdiri lebih dari 40 tahun yang lalu.Â
Demi menjaga kualitas rasa dan porsi garang asem tetap sama, beliau sendiri yang turun tangan mengelola dan mengontrol proses pemasakan hingga pendistribusian garang asem baik di Kudus maupun Jogja.Â
Setiap harinya, untuk memenuhi keperluan rumah makan di pusat dan Jogja diperlukan hingga 400 ekor ayam kampung mentah untuk menjadi 1000 porsi. Baginya, kualitas bahan dan konsistensi proses memasak menjadi kunci bertahannya garang asem buatan keluarganya.
Rumah makan Gasasa ini buka mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Pengunjung bisa makan langsung di tempat maupun dibungkus untuk dibawa pulang.Â
Satu porsi garang asem dibanderol dengan harga Rp 33.000 yang bisa digunakan untuk dua kali makan atau makan untuk dua orang. Selain menu garang asem, terdapat beberapa menu lain khas Kudus dan Semarang, seperti tahu telur dan ayam goreng.Â
Mengingat lokasinya yang berdekatan dengan wilayah penginapan wisatwan luar negeri, lebih baik segara cicipi duluan cita rasa kuliner satu ini. Masa nanti kita kalah gaul urusan tahu ragam makanan bangsa sendiri, iya kan?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI