Ibu Yuli adalah sosok dibalik hadirnya Rumah Makan Gasasa di kota pelajar ini. Beliau adalah anak sulung dari pemilik Rumah Makan Sari Rasa di Kudus yang sudah berdiri lebih dari 40 tahun yang lalu.Â
Demi menjaga kualitas rasa dan porsi garang asem tetap sama, beliau sendiri yang turun tangan mengelola dan mengontrol proses pemasakan hingga pendistribusian garang asem baik di Kudus maupun Jogja.Â
Setiap harinya, untuk memenuhi keperluan rumah makan di pusat dan Jogja diperlukan hingga 400 ekor ayam kampung mentah untuk menjadi 1000 porsi. Baginya, kualitas bahan dan konsistensi proses memasak menjadi kunci bertahannya garang asem buatan keluarganya.
Rumah makan Gasasa ini buka mulai dari pukul 08.00 pagi hingga 21.00 malam. Pengunjung bisa makan langsung di tempat maupun dibungkus untuk dibawa pulang.Â
Satu porsi garang asem dibanderol dengan harga Rp 33.000 yang bisa digunakan untuk dua kali makan atau makan untuk dua orang. Selain menu garang asem, terdapat beberapa menu lain khas Kudus dan Semarang, seperti tahu telur dan ayam goreng.Â
Mengingat lokasinya yang berdekatan dengan wilayah penginapan wisatwan luar negeri, lebih baik segara cicipi duluan cita rasa kuliner satu ini. Masa nanti kita kalah gaul urusan tahu ragam makanan bangsa sendiri, iya kan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H