Pengaruh adanya subduksi pada bagian selatan pulau dan adanya patahan Flores Back-arc Thrust pada bagian utara menyebabkan nilai seismisitas pulau Lombok bagian selatan dan bagian utara meningkat dan tergolong tinggi. Meskipun wilayah selatan Lombok dan utara Lombok memiliki tingkat seismisitas tinggi, tetapi terdapat wilayah di Lombok yang memiliki potensi bahaya gempa yang rendah dan dinilai aman. Wilayah tersebut adalah wilayah Lombok bagian tengah.
- Mitigasi Gempa Bumi untuk Wilayah Lombok
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Lombok merupakan wilayah yang rawan terhadap bencana gempa bumi. Karena itu, perlu diketahui dan dilakukan upaya mitigasi. Sebelum melakukan mitigasi, kita perlu mengetahui karakteristik dan sifat geologis area yang dimaksud. Beberapa daerah di Lombok, salah satunya Kabupaten Lombok Utara, tersusun atas tanah jenis andisol yang halus sehingga sensitif terhadap getaran yang cukup tinggi. Karena kondisi ini maka perlu dilakukan upaya mitigasi yang sesuai.
Sesuai yang dinyatakan Abdillah (2010) bahwasannya mitigasi adalah proses ataupun tindakan pencegahan guna mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul dari sebuah peristiwa bencana alam. Pernyataan tersebut tidak jauh berbeda dengan yang disampaikan oleh Bakornas yang menjelaskan bahwa mitigasi adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko bencana yang akan datang. Mitigasi bencana meliputi perencanaan yang dilanjutkan dengan pelaksanaan tindakan untuk meminimalisir risiko dari sebuah bencana.
Perlu dilakukan upaya atau strategi mitigasi tertentu, khususnya pada wilayah dengan tingkat risiko gempa bumi yang tinggi. Setidaknya ada empat strategi mitigasi yang harus kita lakukan. Pertama, mengetahui karakteristik suatu wilayah serta potensi terjadinya gempa bumi atau bencana alam lain di wilayah tersebut. Dalam hal ini, sistem informasi mengambil peran penting. Kedua, penyediaan sarana dan prasarana penanggulangan bencana, termasuk pengadaan akses jalan dan jalur evakuasi yang memadai. Ketiga, penyelenggaraan sosialisasi dan simulasi gempa bumi secara intensif. Keempat, menetapkan standar konstruksi bangunan tahan gempa.
Â
Â
Daftar Pustaka:
Gemeliarini, I., & Helmi, M. (2018). Strategi Mitigasi Berdasarkan Model Geospasial Risiko Bencana Gempa Bumi di Kabupaten Lombok Utara Nusa Tenggara Barat (Doctoral dissertation, School of Postgraduate). Â
Kurniawan, S., Warnana, D. D., & Rochman, J. P. G. N. (2019). "Pemetaan Kerawanan Bencana Gempa Bumi Dengan Metode PSHA Periode Ulang 2500 Tahun Studi Kasus Pulau Lombok--Nusa Tenggara Barat." Jurnal Geosaintek, 5(3), 109-112. DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v5i3.5387
Panjaitan, L. M., Fattah, E. I., Suhendi, C., Wulandari, R., & Perkasa, H. Y. (2020). "Analisis Pergerakan dan Akumulasi Coulomb Stress Gempa Utama Lombok Selama Tahun 2018 dan Pengaruhnya Terhadap Aktivitas Gunung Rinjani." Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, 7(1), 38-42. DOI: https://doi.org/10.36754/jmkg.v7i1.215Â
Perdana, Y. H., Wijaya, A., & Suardi, I. (2021). "Analisis Gempabumi Lombok 2018 Berdasarkan Mekanisme Sumber, Distribusi Slip, Asperity, dan Perubahan Nilai (Coulomb Stress) Pada Bidang Sesar." Jurnal Geofisika, 19(1), 1-9. DOI: http://dx.doi.org/10.36435/jgf.v19i1.430Â