Tahap keenam perkembangan psikososial Erikson (1950, 1968) berfokus pada pembentukan hubungan intim atau risiko isolasi sosial. Hubungan intim lebih sulit jika seseorang masih berjuang dengan identitas. Mencapai rasa identitas adalah proses seumur hidup, karena ada periode krisis dan stabilitas identitas. Setelah rasa identitas terbentuk, fokus orang dewasa muda sering kali beralih ke hubungan intim.Â
Kata "keintiman" sering digunakan untuk menggambarkan hubungan romantis atau seksual, tetapi juga mengacu pada kedekatan, kepedulian, dan keterbukaan pribadi yang dapat ditemukan dalam banyak jenis hubungan lainnya juga– dan, tentu saja, ada kemungkinan untuk memiliki hubungan seksual yang tidak termasuk keintiman atau kedekatan psikologis.Â
Kebutuhan akan keintiman dapat dipenuhi dengan banyak cara, termasuk dengan persahabatan, hubungan keluarga, dan hubungan romantis.
Dewasa Pertengahan: Generativitas vs. Stagnasi
Menurut Erikson (1950, 1982)  generativitas  meliputi prokreativitas, produktivitas, kreativitas, dan warisan.  Tahap ini meliputi generasi makhluk baru, ide atau kreasi baru, dan kontribusi yang langgeng, serta generasi diri yang berkaitan dengan pengembangan identitas lebih lanjut.Â
Erikson percaya bahwa tahap generativitas, yang berlangsung dari usia 40-an hingga 60-an, di mana seseorang membangun keluarga dan karier, adalah yang terpanjang dari semua tahap.
 Individu di usia paruh baya terutama peduli dengan meninggalkan  warisan positif  dari diri mereka sendiri, dan menjadi orang tua adalah tipe generatif utama. Erikson memahami bahwa hubungan kerja dan keluarga mungkin bertentangan karena kewajiban dan tanggung jawab masing-masing, tetapi ia percaya itu secara keseluruhan adalah waktu perkembangan yang positif.Â
Selain menjadi orang tua dan bekerja, Erikson juga menggambarkan individu sebagai orang yang terlibat dalam komunitas selama tahap ini, misalnya, memberikan bimbingan, pelatihan, layanan masyarakat, atau mengambil kepemimpinan di gereja atau organisasi masyarakat lainnya.Â
Rasa stagnasi terjadi ketika seseorang tidak aktif dalam urusan generatif, namun, stagnasi dapat memotivasi seseorang untuk mengalihkan energi ke kegiatan yang lebih bermakna.
Erikson mengidentifikasi "keutamaan" untuk masing-masing dari delapan tahapnya, dan keutamaan yang muncul ketika seseorang mencapai generativitas adalah "kepedulian".
 Erikson percaya bahwa mereka yang berada di usia dewasa pertengahan harus "merawat orang, produk, dan ide yang telah dipelajari untuk dirawat" (Erikson, 1982, hlm. 67).Â
Lebih jauh, Erikson percaya bahwa kekuatan yang diperoleh dari enam tahap sebelumnya sangat penting untuk tugas generasional dalam menumbuhkan kekuatan pada generasi berikutnya. Erikson lebih lanjut berpendapat bahwa generativitas terjadi paling baik setelah individu tersebut menyelesaikan masalah identitas dan keintiman (Peterson & Duncan, 2007).
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang dewasa yang generatif memiliki banyak karakteristik positif, termasuk pengetahuan budaya yang baik dan adaptasi yang sehat terhadap dunia (Peterson & Duncan, 2007). Dengan menggunakan Lima Ciri Kepribadian Besar, wanita dan pria generatif mendapat skor tinggi pada sifat teliti, ekstroversi, keramahan, keterbukaan terhadap pengalaman, dan rendah pada neurotisme (de St. Aubin & McAdams, 1995; Peterson, Smirles, & Wentworth, 1997).