Mohon tunggu...
Rizka Febriana
Rizka Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hallo nama saya Rizka febriana biasa dipanggil ikaa, alamat saya dari lombok timur, hobi saya memasak.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teori Perkembangan Psikososial Erikson

1 November 2024   08:12 Diperbarui: 1 November 2024   08:19 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kepercayaan dan otonomi pada tahap-tahap sebelumnya berkembang menjadi keinginan untuk mengambil inisiatif atau memikirkan ide dan memulai tindakan (Erikson, 1982). Begitu anak-anak mencapai tahap prasekolah (usia 3–6 tahun), mereka mampu memulai aktivitas dan menegaskan kendali atas dunia mereka melalui interaksi sosial dan bermain. 

Dengan belajar merencanakan dan mencapai tujuan sambil berinteraksi dengan orang lain, anak-anak prasekolah dapat menguasai tugas ini. Anak-anak mungkin ingin membangun benteng dengan bantal dari sofa ruang tamu atau membuka kios limun di jalan masuk atau membuat kebun binatang dengan boneka binatang mereka dan memberikan tiket kepada mereka yang ingin ikut. 


Masa Kanak-kanak Pertengahan: Kerja Keras vs. Rasa Rendah Diri

Menurut Erikson, anak-anak di masa kanak-kanak pertengahan dan akhir sangat sibuk atau pekerja keras (Erikson, 1982). Mereka terus-menerus melakukan, merencanakan, bermain, berkumpul dengan teman-teman, dan berprestasi. Ini adalah masa yang sangat aktif, dan masa ketika mereka mulai menyadari kemampuan mereka dibandingkan dengan teman sebaya. 

Erikson percaya bahwa jika anak-anak pekerja keras ini dapat berhasil dalam usaha mereka, mereka akan merasa percaya diri untuk menghadapi tantangan di masa depan. 

Sebaliknya, jika seorang anak merasa bahwa mereka tidak dapat menyamai teman-temannya, perasaan rendah diri dan keraguan diri akan berkembang. Menurut Erikson, perasaan rendah diri ini dapat menyebabkan rasa rendah diri yang berlangsung hingga dewasa. Untuk membantu anak-anak melewati tahap ini dengan sukses, mereka harus didorong untuk mengeksplorasi kemampuan mereka. Mereka juga harus diberi umpan balik yang autentik.

Masa Remaja: Identitas vs. Kebingungan Peran

Erikson percaya bahwa tugas psikososial utama masa remaja adalah membangun  identitas . Seiring dengan berkembangnya pemikiran operasional formal, yang membawa serta kesadaran diri remaja dan kemampuan untuk merefleksikan atribut dan perilaku diri sendiri, remaja sering kali berjuang dengan pertanyaan "Siapakah aku?" Ini termasuk pertanyaan tentang penampilan, pilihan kejuruan dan aspirasi karier, pendidikan, hubungan, seksualitas, pandangan politik dan sosial, kepribadian, dan minat. 

Erikson melihat ini sebagai periode ketidakpastian, kebingungan, eksplorasi, eksperimen, dan pembelajaran tentang identitas dan jalan hidup seseorang. Erikson menyarankan bahwa sebagian besar remaja mengalami  moratorium psikologis ,  di mana remaja menunda komitmen terhadap identitas sambil mengeksplorasi pilihan mereka . Puncak dari eksplorasi ini adalah pandangan yang lebih koheren tentang diri sendiri. 

Mereka yang tidak berhasil menyelesaikan tahap ini mungkin akan semakin menarik diri ke dalam isolasi sosial atau tersesat di tengah keramaian. Namun, penelitian yang lebih baru menunjukkan bahwa hanya sedikit yang meninggalkan masa remaja dengan pencapaian identitas, dan bagi sebagian besar dari kita proses pembentukan identitas berlanjut selama tahun-tahun awal dewasa dan dewasa muda

Masa Dewasa Awal: Keintiman vs. Isolasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun