Erik Erikson merumuskan teori perkembangan psikososial yang menyatakan bahwa perkembangan diatur berdasarkan delapan tugas perkembangan yang diklasifikasikan berdasarkan usia. Pada setiap usia, bayi, anak-anak, remaja, dan orang dewasa, menegosiasikan tugas-tugas perkembangan target yang khusus untuk periode perkembangan tersebut.
Erikson percaya bahwa kita menyadari apa yang memotivasi kita sepanjang hidup. Kita membuat pilihan yang sadar dalam hidup, dan pilihan ini berfokus pada pemenuhan kebutuhan sosial dan budaya tertentu, bukan kebutuhan biologis semata.Â
Erikson  menjabarkan delapan tahap, yang masing-masing memiliki  tugas psikososial utama yang harus diselesaikan atau krisis yang harus diatasi. Erikson percaya bahwa kepribadian kita terus terbentuk sepanjang rentang hidup kita saat kita menghadapi tantangan-tantangan ini.  Berikut ini adalah ikhtisar dari setiap tahap:
Masa Bayi: Kepercayaan vs. Ketidakpercayaan
Masalah dalam membangun kepercayaan
Erikson (1982) percaya bahwa ketidakpercayaan mendasar dapat mengganggu banyak aspek perkembangan psikososial dan membuatnya lebih sulit untuk membangun cinta dan persekutuan dengan orang lain. Pertimbangkan implikasi untuk membangun kepercayaan jika seorang pengasuh tidak tersedia atau kesal dan tidak siap untuk merawat seorang anak.Â
Atau jika seorang anak lahir prematur, tidak diinginkan, atau memiliki masalah fisik yang membuatnya kurang menarik bagi orang tua. Dalam keadaan ini, kita tidak dapat berasumsi bahwa orang tua akan merawat anak dengan cara yang mendukung pengembangan kepercayaan.Â
Seperti yang akan Anda baca nanti, adalah mungkin untuk mengerjakan ulang model mental hubungan awal yang tidak aman, tetapi hubungan yang dekat dan penuh perhatian dengan pengasuh utama membuatnya jauh lebih mudah bagi bayi untuk menegosiasikan tugas perkembangan pertama ini.
Masa Balita: Otonomi vs. Rasa Malu dan Keraguan
Saat anak mulai berjalan dan berbicara, minat pada kemandirian atau otonomi menggantikan perhatian pada kepercayaan. Jika bayi telah membangun ikatan yang aman dengan pengasuh, mereka dapat menggunakan dasar yang aman itu untuk menjelajahi dunia dan membangun diri mereka sebagai pribadi yang mandiri, dengan tujuan dan minat mereka sendiri.Â
Tugas balita adalah mengerahkan keinginannya, dan menguji batas-batas apa yang dapat disentuh, dikatakan, dan dieksplorasi.Â
Anak Usia Dini: Inisiatif vs. Rasa Bersalah