Kamis, 26 Des 2024 15:33 WIB
Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyinggung soal sosok dipecat partainya yang punya ambisi kekuasaan usai dirinya ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus suap terkait Harun Masiku.
Tanpa menyebut nama orang tersebut, Hasto juga mengatakan sosok tersebut seperti akan melanggar konstitusi dengan upaya perpanjangan asa jabatan atau perubahan masa jabatan presiden jadi 3 periode.
"Ketika muncul berbagai intimidasi, agar tidak dilakukan pemecatan terhadap sosok yang memiliki ambisi kekuasaan sehingga konstitusi pun sepertinya mau dilanggar dengan perpanjangan masa jabatan 3 periode, ataupun perpanjangan masa jabatan itu," ujar Hasto dalam keterangannya, Kamis (26/12).
Hasto awalnya menyinggung bagaimana dirinya mengkritisi penegakkan demokrasi, di mana suara rakyat tak bisa dikebiri dan negara hukum tak bisa dimatikan. Ia mengaku memahami risiko yang akan dihadapinya kelak.
Ia kemudian menyandingkan kader-kader PDIP saat ini dengan salah satu bagian dalam buku biografi Bung Karno yang ditulis Cindy Adams.
"Seluruh kader-kader PDI Perjuangan sekarang memasuki tahap bab 9. Di mana Bung Karno ketika mendirikan PNI, prinsip yang dipegang adalah non-cooperation. Demi cita-cita Indonesia Merdeka, demi rakyat berdaulat bisa berserikat, berkumpul, dan menyampaikan pendapatnya, maka penjara pun adalah suatu jalan dan bagian
dari pengorbanan terhadap cita-cita," katanya.
Selain menyinggung soal sosok yang dipecat, Hasto juga upaya intimidasi dilakukan dengan mengerahkan aparat penegak hukum. Ia juga menyinggung bagaimana sumber daya negara digunakan untuk kepentingan politik praktis.
"Maka pilihan untuk menghadapi tembok tebal kekuasaan itu wajib dilakukan oleh kader-kader PDI Perjuangan," tuturnya.
Hasto menyatakan pihaknya tidak akan menyerah dalam memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, nilai-nilai kedaulatan, serta bagaimana membangun supremasi hukum.