Mohon tunggu...
Rizka Anggita
Rizka Anggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - Creative Thinking

Hidup tidak bisa terus mengikuti standar manusia

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Sering Menimbun Barang, Tanda Mengalami Gangguan Kejiwaan

20 Februari 2022   20:24 Diperbarui: 20 Februari 2022   20:30 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah kamu termasuk orang yang sering merasa sayang setiap kali ingin membuang suatu barang? Padahal barang tersebut tidak selalu menyimpan nilai historis tertentu, bahkan cenderung tidak penting untuk digunakan kembali?

Apakah kamu suka menimbun suatu barang hingga jumlahnya menganggu kehidupan sehari-hari? Bahkan menganggu dari segi kesehatan?

Kalau iya, bisa jadi kamu merupakan pengidap Hoarding Disorder.

Hoarding Disorder merupakan gangguan berupa menimbun atau mengumpulkan benda yang macamnya tidak spesifik.

Hoarding Disorder berbeda dengan seorang kolektor, karena Hoarding Disorder ini memiliki ciri-ciri menyimpan barang dengan tidak tertata rapi, hingga dapat menimbulkan masalah untuk pemilik. Sedangkan seorang kolektor cenderung menyimpan barang dengan tersusun rapi.

Contoh seorang pengidap Hoarding Disorder adalah seseorang yang senang mengumpulkan kantong plastik dengan alasan ia merasa akan menggunakan kembali kantong plastik tersebut, hingga tanpa sadar jumlahnya sudah menumpuk.

Pada kasus lainnya misalnya adalah seseorang yang enggan membuang baju-baju yang sudah tidak dipakai dan sengaja disimpan di dalam rumah bertahun-tahun, ia merasa bahwa baju tersebut akan ia gunakan kembali, padahal kenyataannya baju tersebut dibiarkan hingga berjamur di dalam rumah dan menjadi sampah.

Hal ini disebabkan karena pada umumnya pengidap hoarding disorder justru akan lupa pada barang tersebut dan tidak akan mencarinya.

Tentu saja ini akan menimbulkan masalah, diantaranya adalah masalah ergonomi di dalam rumah, dimana fungsi ruangan di dalam rumah menjadi tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Bahkan tidak jarang pengidap hoarding disorder harus tidur di tengah tumpukan barang yang tak terkendali, dan ia tidak merasa terganggu dengan hal tersebut. 

Selain itu, rumah akan menjadi kotor dan muncul penyakit dari hewan-hewan seperti kecoa, dan tikus.

Karakter dari seorang pengidap Hoarding Disorder adalah cemas dan phobia, dimana ia akan merasa takut berlebihan kehilangan suatu barang, selain itu ia akan merasa kritikan orang lain untuk membuang barang tersebut justru dianggap sebagai ancaman untuknya. Pada akhirnya ini juga akan berdampak dengan kehidupan sosialisasi orang tersebut, ia akan sulit untuk berkomunikasi dengan orang lain.

Lalu mengapa seseorang bisa terserang Hoarding Disorder?

Seringkali Hoarding Disorder ini muncul karena dari keluarga pengidap ini awalnya juga memiliki riwayat Hoarding Disorder juga.

Kapan biasanya fase Hoarding Disorder ini sering terjadi?

Biasanya muncul di fase remaja hingga dewasa. Oleh karena itu jika ini terjadi pada orang tua, sebaiknya perlu adanya psikoedukasi dari psikolog karena tingkat penyembuhannya yang lebih sulit.

Lalu bagaimana jika salah seorang dari kerabat atau keluarga kita yang mengidap Hoarding Disorder tersebut telah menganggu kenyamanan kita, khususnya di dalam rumah?

Cara mengatasinya adalah kita bisa membereskan barang-barang di dalam tersebut secara paksa tanpa meminta izin kepada pengidap Hoarding Disorder, karena apabila kita meminta izin, mereka akan menjadi marah dan kesal atas hilangnya benda-benda tersebut.

Cara lainnya adalah dengan memilih benda-benda apa saja yang sekiranya masih dapat digunakan kembali, dan menyimpannya dengan rapi.

Yang terakhir, kita harus melakukan pendampingan terhadap pengidap Hoarding Disorder agar dapat hidup terbiasa tanpa benda-benda tersebut, dan hidup dengan keadaan rumah yang rapi.

Wah, ternyata hal-hal yang seringkali kita anggap sepele seperti itu apabila dibiarkan menjadi tidak baik ya Kompasioner, oleh karena itu ayo mulai dari sekarang sebaiknya kita membiasakan memiliki dan menyimpan barang secukupnya dan sebutuhnya saja yaa, demi kesehatan mental kita yang lebih baik !

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun