Kemajuan teknologi digital dewasa ini memungkinkan umat manusia membuat gebrakan dalam mempermudah segala kebutuhan dengan cara yang praktis.Â
Pandemi yang menghajar negara-negara termasuk Indonesia, nyatanya memiliki hikmah di balik segala kesulitannya itu. Salah satunya ketika orang-orang "terpaksa" menggunakan sistem pembayaran digital guna mengurangi kontak langsung dengan uang sebagai alat tukar jual beli.
Pada 14 November 2022, Abdullah Azwar Anas selaku Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menghadiri Penandatanganan MoU Advancing Regional Payment Connectivity atau Konektivitas Pembayaran Regional ASEAN-5, di Nusa Dua, Bali.
Kerja sama yang nantinya akan diikuti negara-negara anggota ASEAN seperti Thailand, Malaysia, Singapura, Filipina itu memiliki tujuan untuk memfasilitasi transaksi perdagangan lintas negara yang bakal mempermudah sistem pembayaran di negara-negara ASEAN dengan memanfaatkan QRIS (quick response code Indonesia standard).Â
Indonesia adalah negara ASEAN yang berpeluang besar memainkan peranan penting di tingkat regional bahkan dunia. Hal tersebut karena Indonesia merupakan negara dengan penduduk yang banyak, sumber daya alam yang baik, serta ekonomi terbesar ASEAN di 2021 sehingga tidak mustahil jika Indonesia mampu memainkan peranan penting melalui konektivitas sistem pembayaran antar negara ASEAN melalui QRIS
Lalu bagaimana QRIS bisa semakin dikenal dan membuat ekonomi ASEAN yang lebih integratif?
Penyuluhan dan edukasi pada pelaku usaha kecil dan menengah
Penyuluhan dan edukasi bisa dilakukan agar pelaku UMKM mengerti dan tertarik dengan sistem pembayaran digital yang mampu memberikan keuntungan bagi usaha mereka. Edukasi mengenai manfaat, keuntungan, serta jangkauan pasar yang lebih luas bisa membuat pelaku UMKM menjadi sadar akan pentingnya digititalisasi pada kemajuan usaha mereka.
Nani, salah satu pedagang yang saya temui menuturkan jika QRIS cukup membantu dirinya dan suami dalam mengatur keuangan usahanya.
"Waktu itu saya ditawari salah satu bank untuk buka rekening, lalu petugas bank menawarkan untuk dibuatkan QRIS. Awalnya belum paham bagaimana cara kerjanya, lalu setelah petugas menjelaskan manfaat dan keuntungan menggunakan QRIS bagi pedagang seperti saya, maka saya menjadi tertarik untuk mencobanya," ungkap Nani.
"Mulanya banyak pelanggan yang belum tahu, sehingga manfaat QRIS belum bisa dirasakan. Tapi setelah banyak pelanggan yang tahu, mereka terutama anak muda, mulai menggunakan QRIS untuk bayar di warung saya. Dengan adanya QRIS ini saya bisa sekalian nabung dan juga menghindari uang palsu yang saya pernah alami tempo hari,"Â tutur Nani.
Penggunaan sistem pembayaran digital melalui pedagang-pedagang kecil maupun UMKM sejatinya turut mendongkrak dan mempengaruhi perekonomian di Indonesia. Sebelum menjamah tingkat yang lebih tinggi, tentunya pemerintah bisa memfokuskan para pelaku UMKM agar bisa bersaing di tingkat global.
Penyuluhan dan edukasi kepada para pelaku usaha kecil dan menengah tentang pentingnya digitalisasi untuk memperluas usaha dan kemudahan bertransaksi bisa dilakukan pemerintah dalam upaya memajukan perekonomian negara. Pedagang-pedagang kecil yang dulunya bahkan tak melek teknologi, nantinya akan semakin paham kecanggihan di era yang serba digital seperti sekarang.
Menerapkan sistem pembayaran digital pada instansi pemerintah, swasta, maupun lembaga pendidikanÂ
Melansir dari djkn.kemenkeu, implementasi QRIS sebagai salah satu opsi pembayaran piutang negara oleh stakeholder bisa dimulai dengan cara melakukan pendaftaran/registrasi pada Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang telah memperoleh izin dari BI.
Debitur juga mendapatkan manfaat dari penggunaan QRIS sebagai sistem pembayaran, di antaranya praktis, aman, mudah, cepat dan meminimalisir risiko salah transfer.
Rumah sakit, sekolah, universitas, dan seluruh instansi lainnya juga bisa dijadikan target dalam menggunakan sistem pembayaran menggunakan QRIS. terlebih lagi instansi maupun lembaga terkait memiliki jumlah massa yang tidak sedikit sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan secara masiv bersama-sama.
Memanfaatkan keketuaan Indonesia dalam ASEAN
Indonesia bersama negara ASEAN lainnya bisa mengambil langkah bersama-sama dalam 3 Priorities Economic Deliverables (PEDs):Â
Recovery-Rebuilding, Digital Economy & Sustainability.
Recovery-Rebuilding: Memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi
Digital Economy: mempersiapkan strategi edukasi finansial dalam upaya meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.
Sustainability: upaya dalam mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau.
Peran Indonesia menjadi ketua ASEAN juga turut andil dalam memperkenalkan destinasi wisata serta produk dalam negeri yang kualitasnya tidak kalah unggul dari produk internasional.
Tidak hanya itu saja, peran Indonesia menjadi ketua ASEAN juga membantu di bidang pembangunan, investasi, perluasan perdagangan dan lain sebagainya. Memperkenalkan hasil karya para pengrajin Indonesia ke mancanegara bisa menjadi pendorong produk Indonesia semakin dikenal luas.
Memanfaatkan Sumber daya alam dan sumber daya manusia Indonesia
Dikutip dari djkn.kemenkeu, Organisasi Kerjasama dan Pembangunan Ekonomi Negara-Negara Maju (OECD), memperkirakan bahwa ekonomi Indonesia nantinya akan mencapai U$Rp8,89 triliun dan menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia di tahun 2045 Â
Latar belakang adanya prediksi tersebut karena di tahun 2030-2040 Indonesia disebut akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk berusia produktif akan mencapai 64% dari jumlah total penduduk sekitar 297 juta jiwa. Setidaknya dari segi sumber daya manusia (SDM), Indonesia selalu menjadi salah satu yang teratas.Â
Negara maju sekalipun, jika kekurangan SDM maka mustahil mewujudkan bangsa yang kreatif karena sulit melakukan pembangunan atau pembaharuan di bidang perekonomian atau bidang lainnya.
Semoga dengan SDA dan SDM yang unggul, Indonesia bisa naik kelas menuju negara maju melalui pengembangan di bidang ekonomi melalui Regional Payment Connectivity yang digagas Bank Indonesia.
Mimpi Indonesia yang ingin naik kelas menjadi negara maju memang bukan perkara mudah, namun dengan berinovasi melalui sistem pembayaran digital yang dimulai dari para pelaku usaha lalu menyebar ke negara-negara ASEAN, maka sangat mungkin jika ke depannya perekonomian Indonesia semakin maju.
Lalu apa sebenarnya QRIS itu?
Melansir dari laman Bank Indonesia, Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS merupakan standarisasi pembayaran menggunakan QR Code dari Bank Indonesia agar pembayaran menjadi lebih cepat dan praktis. Jadi dengan kata lain masyarakat atau konsumen bisa melakukan pembayaran melalui dompet digital di seluruh merchant berlogo QRIS.
Keuntungan Menggunakan QRIS
Tentu saja penggunaan sistem pembayaran digital memiliki keuntungannya sendiri di antaranya
Untuk pengguna
-Mudah dan praktis
Cukup membuka dompet digital atau mobil banking di ponsel masing-masing, kita sudah bisa menggunakan QRIS sebagai alat pembayaran yang mudah dan praktis.
-Pilihan pembayaran yang variatif
Konsumen bisa memilih jenis pembayaran sesuai aplikasi yang dimiliki yang dimiliki masing-masing.Â
-Aman dan Terlindungi
Karena semua PJSP penyelenggara QRIS sudah dipastikan kemananannya karena memiliki izin dan diawasi oleh Bank Indonesia.
Untuk merchant
-Mencegah peredaran uang palsu
Penipuan uang palsu masih marak terjadi di mana saja, untuk itu pembayaran digital bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah terjadinya peredaran uang palsu yang dilakukan oknum tertentu.
-Modern
QRIS sangat kekinian dan modern sehingga digemari anak muda yang gemar jajan dan belanja
-Permudah pemisahan uang usaha dan pribadi
Problem yang sering muncul bagi para pedagang ialah ketika tercampurnya uang pribadi dan usaha. Dengan QRIS, merchant bisa lebih mudah memisahkan mana uang usaha dan pribadi.
Mencegah kecurangan
Uang yang langsung masuk melalui transaksi menggunakan QRIS bisa mencegah terjadinya kecurangan saat melakukan transaksi tunai.
Dengan karakteristik UNGGULÂ (UNiversal, GampanG, Untung, Langsung) menjadikan QRIS menjadi sistem pembayaran yang memiliki prospek sangat baik ke depannya dan tidak mustahil bisa membawa perubahan ke arah lebih baik bagi perekonomian Negara Indonesia khususnya
Cara menggunakan QRIS
Cara menggunakan QRIS cukup mudah yaitu sebagai berikut
- saat akan melakukan pembayaran, buka aplikasi atau mobile banking yang Anda punya
- pilih tombol Scan QR
- arahkan ponsel/scan ke kode QRIS merchant
- input nominal pembayaran
-masukkan pin
-pilih bayar
Peningkatan Jumlah Pengguna QRIS dalam satu tahun
Bank Indonesia mencatat ada sekitar 28,75 juta pengguna QRIS di Indonesia per Desember 2022. Menurut data BI tersebut, setidaknya jumlah tersebut telah bertambah sekitar 15,95 juta pengguna QRIS jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Pengguna QRIS terbanyak berada di Pulau Jawa yaitu sebanyak 20,59 juta, sedangkan Bali dan Nusa Tenggara merupakan daerah dengan pengguna QRIS paling sedikit yaitu 979.788.
Tentunya melihat jumlah penambahan pengguna QRIS yang cukup pesat, maka tidak salah jika BI mengambil langkah kerja sama dengan negara ASEAN lain untuk mempermudah dan meningkatkan daya beli masyarakat hingga bisa menjadi awal untuk menciptakan ekonomi ASEAN yang lebih integratif.
Reference:
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/13899/Inovasi-Bayar-Piutang-Negara-Pakai-QRIS.html
https://www.bi.go.id/id/asean-2023/default.aspx
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H