Mohon tunggu...
Rizka Utami Rahmi
Rizka Utami Rahmi Mohon Tunggu... Freelancer - Mom of two and happy wife

I'm a writer

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tidak Semua Berani Melaporkan, 4 Alasan Korban KDRT Tetap Bertahan dalam Pernikahan Toxic

24 Oktober 2022   22:11 Diperbarui: 24 Oktober 2022   22:16 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak kerap menjadi pertimbangan untuk seseorang yang ingin mengambil sebuah keputusan besar. Kekhawatiran jika sang anak akan menjadi anak broken home menjadi alasan korban KDRT tetap bertahan walau pahit untuknya. Terlebih lagi jika sang anak yang masih kecil yang kerap menanyakan ke mana orangtuanya, hal tersebut tentunya cukup sulit untuk menjelaskannya kepada sang anak. Jika begini lagi-lagi korban KDRT memutuskan untuk tetap bertahan dalam pernikahannya.

KDRT dan perceraian adalah dua hal yang sangat bergantung satu sama lain. Tidak mudah memutuskan hubungan pernikahan yang sudah susah payah untuk dibangun. Kerugian yang ditimbulkan juga banyak, gangguan psikis adalah salah satu kerugian yang terparah. 

Namun alasan apapun KDRT tetap tidak dibenarkan dalam suatu ikatan pernikahan. Karena pasangan yang benar-benar sayang tidak akan tega melakukan kekerasan hingga melukai pasangan hidupnya. Jangan ragu untuk melaporkan dan menceritakan kepada orang yang bisa dipercaya agar bisa mencari solusi dari permasalahan yang ada. Agar pelaku KDRT menjadi jera dan korbannya tetap bisa menjalani kembali kehidupan normal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun