Tetapi dalam perwujudannya, pemerintah mengalami dilema yang cukup membingungkan.Â
Pada satu sisi kenaikan tarif listrik ini menjadi hal yang wajar mengingat pemerintah akan melakukan transisi bertahap untuk menggunakan Energi Baru dan Terbarukan.Â
Tetapi jika dilihat melalui sudut pandang masyarakat, ketergantungan dan kebutuhan listrik masyarakat Indonesia masih relatif tinggi dan ini menjadi beban tersendiri bagi masyarakat mengingat kondisi ekonomi yang masih realtif belum stabil. Pada sisi yang lain, para aktivis iklim sudah berkoar menyuarakan agar pemerintah segera melakukan transisi energi dan menghentikan penggunaan bahan bakar fosil.
Hal ini menjadi dilema yang membingungkan bagi pemerintah dalam menentukan langkah yang pasti untuk memulai perubahan tersebut.Â
Sebagai masyarakat umum kita masih sangat bergantung kepada kebijakan pemerintah terhadap hal ini, mengingat pemerintah memegang penuh tanggung jawab atas komitmen perubahan tersebut.
Meskipun hal ini menjadi perdebatan dan dilema bagi pemerintah, kita sebagai masyarakat umum juga seharusnya bertanggung jawab akan keberlangsungan lingkungan di sekitar kita.Â
Mulai dari kesaran diri sendiri kita untuk melakukan transisi energi dengan cara mengehemat penggunaan listrik hingga  beralih menggunakan sumber Energi Baru dan Terbarukan.Â
Krisis iklim merupakan suatu hal yang nyata dan sedang berlangsung. Sebagai masyarakat penghuni bumi ini kita tidak bisa tinggal diam dan harus melakukan sesuatu guna mencegah kepunahan di masa depan.Â
Mari berubah dan bangkit bersama untuk memulihkan bumi kita demi mewujudkan kehidupan yang sejahtera di masa yang akan datang. Selamat Hari Bumi 22 April 2022.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H