Mohon tunggu...
Rizal Ubaidhil
Rizal Ubaidhil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Ekonomi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Penerapan Prinsip Ekonomi Islam pada UMKM di Indonesia

4 Juni 2024   12:11 Diperbarui: 6 Juni 2024   10:02 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 UMKM di sektor kerajinan di Yogyakarta memanfaatkan limbah kayu dari industri mebel untuk membuat kerajinan tangan. Dalam periode 2020-2024, pengrajin batik di Solo juga mulai menggunakan pewarna alami dari tanaman lokal, seperti indigo dan secang, yang mengurangi ketergantungan pada pewarna kimia impor dan mendukung pertanian lokal.

2)Kompensasi (compensation):

 Di sektor kuliner, pengusaha tahu-tempe di Jawa Barat menerapkan sistem upah yang adil dengan memberikan bonus kepada pekerja berdasarkan produktivitas dan kualitas hasil kerja. Ini meningkatkan motivasi pekerja dan kualitas produk. Selain itu, pengrajin anyaman di Lombok menerima pembayaran tambahan ketika mencapai target produksi yang telah ditetapkan bersama.

3)Efisiensi (efficiency):

 UMKM pengolahan makanan di Yogyakarta menggunakan mesin perajang untuk meningkatkan efisiensi produksi. Penggunaan teknologi sederhana ini mengurangi waktu produksi hingga 50% dan menurunkan biaya operasional, memungkinkan UMKM untuk bersaing dengan produk yang lebih murah dari luar daerah.

4)Profesionalisme (professionalism):

 UMKM di sektor pariwisata di Bali sering melibatkan konsultan bisnis untuk memberikan pelatihan manajerial dan teknis kepada karyawan. Misalnya, dalam periode 2020-2024, banyak pengusaha homestay dan restoran di Ubud mengikuti program pelatihan yang difasilitasi oleh pemerintah daerah dan organisasi nirlaba untuk meningkatkan standar layanan mereka.

5)Kecukupan (sufficiency):

 UMKM di bidang pertanian organik di Bali bekerja sama dengan koperasi lokal untuk memastikan pendapatan yang cukup bagi petani melalui sistem bagi hasil yang adil. Mereka juga menyediakan program edukasi untuk meningkatkan keterampilan petani dalam teknik pertanian organik, sehingga hasil panen lebih optimal dan berkelanjutan.

6)Pemerataan kesempatan (equal opportunity):

 Program kewirausahaan bagi perempuan di Aceh memberikan akses modal dan pelatihan setara. Sebagai contoh, koperasi wanita di Banda Aceh menyediakan pelatihan kerajinan dan akses ke pasar bagi anggotanya, meningkatkan pendapatan dan kemandirian ekonomi mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun