Dalam berbusana, beliau melarang menggunakan pakaian yang terlalu panjang, apalagi hingga harus diseret (terkena lantai). Untuk menjaga kehormatan, beliau melarang laki-laki berpakaian seperti perempuan, demikian pula sebaliknya. Beliau [un tidak suka memakai pakaian yang bertambal atau lusuh, karena menurut beliau, Allah SWT senang melihat jelak nikmat-Nya pada hamba-Nya. Jadi, sudah semestinya jika seorang Public Relations selalu tampil menarik dan menawan agar mudah mendapat simpati publiknya. Dengan begitu, ia akan semakin mudah menjalankan tugasnya.
Memiliki Leadership
Nabi Muhammad SAW memberikan banyak sekali arahan dan contoh dalam masalah ini, berikut ini adalah tips kepemimpinan yang diajarkan dan dilakukan oleh beliau;
- Memiliki keyakinan untuk sukses. Keyakinan merupakan kunci kemenangan, keyakinan merupakan pintu untuk membuat perencanaan dan melakukan aksi. Beliau mengajarkan umatnya agar memiliki keyakinan dan iktikat yang kokoh.
- Memiliki visi, misi dan strategi yang jelas. Visi adalah tujuan jangka panjang atau sebuah mimpi di masa depan yang hendak kita wujudkan dan kita hadirkan dengan tekad yang bulat dan kerja keras. Strategi adalah cara untuk mencapainya.
- Melakukan brainstorming. Beliau kerap melakukan diskusi kelompok atau musyawarah yang bertujuan untuk mencari solusi masalah. Misalnya dalam perang Badar, beliau menerima masukan dari Hubab bin al-Mundzir agar berada dekat mata air dan menimbun mata air lainnya.
- Melakukan perencanaan yang matang. Beliau mengawali misi dan tugasnya dengan tahapan-tahapan yang sangat jelas. Misalnya siapa melakukan apa, di mana, mengapa, dengan cara apa, demikian halnya dengan berbagai antisipasinya.
- Memanfaatkan Intelijen dengan baik. Data-data hasil pemantauan, pengamatan dan audit dikumpulkan untuk dijadikan sebagai alat untuk pengambilan keputusan.
- Turut dalam suka dan duka. Beliau memiliki sifat yang sensitif dan peduli (simpati) kepada anak buah dan rekan kerjanya. Beliau turut dalam suka dan duka bersama sahabatnya.
- Penugasan secara bergilir. Beliau memberikan tugas kepada para sahabat secara bergantian, ini bertujuan untuk melatih anak buah guna menempati berbagai penugasan dan berbagai posisi yang berbeda, dengan demikian akan lahir calon-calon pemimpin yang matang.
- Menyusun administrasi yang baik. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya Piagam Madinah, Perjanjian Hudaibiyah, serta dakwah melalui surat kepada para raja. Bahkan, beliau memiliki sekretaris pribadi yang bertugas mencatat wahyu dan segala apa yang terjadi di Madinah.
- Memberikan pujian. Beliau banyak memberikan pujian dan motivasi kepada para sahabatnya, beliau lebih banyak memberikan reward daripada punishment, beliau juga sering memberikan gelar yang indah dan bagus baik terhadap istri-istrinya maupun sahabat-sahabatnya.
- Berdoa. Sehebat apa pun keahlian kita, sekeras apa pun kerja kita, seteliti apa pin perencanaan kita, selihai apa pun strategi kita, dan sebanyak apa pun fasilitas yang kita miliki, semuanya tidak akan maksimal tanpa didukung dengan doa. Beliau mengajarkan doa-doa kepada kita untuk menyempurnakan keberhasilan.
Demikianlah kepemimpinan yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, semua itu bisa menjadi pelajaran untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam mengelola organisasi oleh seorang Public Relations.
Sudah siapkah Anda untuk menjadi seorang PR ala Nabi Muhammad SAW?
Â
 Sumber:
Iqra’ al-firdaus, 2013. Kiat hebat Public Relations ala Nabi Muhammad SAW. Yogyakarta: Najah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H