Mohon tunggu...
Rizal Putra Milda
Rizal Putra Milda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca, menulis, traveling, kuliner, nonton berita

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hadiri Pelatihan Jurnalistik LDII, Ini Pesan Ketua PWI Kalimantan Timur

27 Mei 2024   22:34 Diperbarui: 27 Mei 2024   22:37 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DPP LDII dan DPW LDII Kaltim menggelar pelatihan jurnalistik mahir dasar. Foto: Lines

Balikpapan, 27 Mei 2024 -- Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) bekerja sama dengan DPW LDII Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar pelatihan jurnalistik mahir dasar bagi 171 peserta dari seluruh wilayah Kalimantan dan Sulawesi Selatan (Sulsel). Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren (Ponpes) Bairuha, Balikpapan, Kalimantan Timur, pada 24-26 Mei 2024

Ketua DPW LDII Kalimantan Timur, Krishna Purnawan Candra, dalam sambutannya pada acara pembukaan, mengatakan bahwa penyebaran informasi saat ini semakin interaktif, mulai dari media massa cetak, media online, televisi, hingga media sosial.

"Namun, seringkali informasi yang beredar disusupi dengan narasi manipulatif. Oleh karena itu, pelatihan ini bertujuan untuk membekali peserta dengan keahlian jurnalistik dasar agar mereka dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan kritis," ujar Krishna.

Lebih lanjut, Krishna menjelaskan bahwa mayoritas peserta pelatihan ini adalah pemuda yang memiliki minat dalam bidang jurnalistik.

"Mereka mendapatkan materi tentang dasar-dasar jurnalistik, etika jurnalistik, teknik penulisan, serta kemampuan analisis informasi," ungkapnya.

Pelatihan jurnalistik ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta tentang pentingnya wartawan yang independen dan bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.

"LDII berkomitmen untuk mendukung perkembangan media yang berkualitas dan menjadi sumber informasi yang dapat dipercaya," tegas Guru Besar Ilmu Pertanian Universitas Mulawarman tersebut.

Ketua DPP LDII dan Koordinator Bidang Komunikasi, Informasi dan Media (KIM) DPP LDII Rully Kuswahyudi menambahkan bahwa pelatihan ini diharapkan dapat menjadikan para peserta sebagai garda terdepan dalam menghadapi dinamika informasi pada era digital saat ini.

"LDII yakin bahwa dengan kemampuan jurnalistik yang baik, peserta akan mampu menjaga integritas berita dan memerangi penyebaran informasi palsu yang merugikan masyarakat," ujarnya.

Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari LDII News Network yang bekerja di berbagai media dan perusahaan yang berkaitan dengan pemberitaan dan industri kreatif. Para peserta memperoleh materi jurnalistik online, foto jurnalistik, produksi berita televisi, manajemen media sosial, hingga desain grafis.

Peserta pelatihan jurnalistik LDII Kaltim. Foto: Lines
Peserta pelatihan jurnalistik LDII Kaltim. Foto: Lines

Pelatihan tersebut juga mengundang Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kaltim Abdurrahman Amin. Dalam pembekalannya, ia mengatakan telah terjadi pergeseran kebutuhan dan kebiasaan masyarakat dalam mengakses informasi dan mendistribusikan berita.

la berpendapat jurnalis masa kini sudah berada dalam era paling rendah atau paling terdistraksi. Baik oleh informasi hoaks maupun kemudahan akses informasi yang mengakibatkan peran jurnalistik sudah mulai bergeser dari yang dulunya amat sentral dan eksklusif. Namun saat ini, menjadi sangat tumpang tindih oleh informasi citizen jurnalisme yang sering kali disajikan secara lepas dan serampangan oleh pengguna internet.

"Yang dapat membedakannya, adalah masyarakat sebagai pengguna gawai agar memilih apakah ingin menghabiskan waktu berjam-jam untuk scroll media sosial, namun menerima semua informasi yang tidak beraturan antara penting dan tidak perlu. Ataukah untuk memperbanyak literasi seperti membaca berita maupun artikel yang informatif dan bermanfaat," ungkap Rahman.

Sebab, lanjutnya, perilaku masyarakat pengguna gawai sungguh berbeda, antara seseorang yang menghabiskan banyak waktu untuk scroll medsos, dibanding yang menghabiskan banyak bahan bacaan dari jagad maya.

"Bahwa tentu saja, para penikmat literasi bacaan informatif akan menjadi seseorang yang lebih berpikir dan bertindak kritis, ketimbang seseorang yang akan banyak membuang waktu dalam hidupnya karena lebih banyak mengonsumsi konten yang kurang bermanfaat dari medsos," ujarnya.

Selain itu, pelatihan ini juga menjadi tonggak pendirian media online milik DPW LDII Kaltim dan Sekretariat KIM serta LINES Kaltim yang dinamai Dapur KIM. Media yang akan dilaunching dalam waktu dekat ini dinamakan KaltimPro, "Akronim dari Kaltim Profesional Religius," ungkap Khrisna. Peresmian KaltimPro dan Dapur KIM ditandai dengan pengguntingan pita yang dilakukan Rully Kuswahyudi disaksikan pengurus DPW LDII Kaltim dan para Wanhat DPW LDII Kaltim.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun