Setelah mereka selesai bersekolah, mereka semua akhirnya, memasuki acara wisuda yang fantastis. Padahal sebenarnya, itu semua penuh dengan kepalsuan. Mereka yang berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan pencapaian prestasi setelah mempelajari hal-hal yang tak berguna.Â
Lalu, di beri label sebagai siswa-siswi dan mahasiswa berprestasi, yang sebenarnya, itu semua hanyalah sebatas formalitas di atas kertas belaka yang sesungguhnya, tak bisa menggambarkan siapa mereka sebenarnya.
Bagi yang masih sekolah. Saya cuma ingin mengingatkan bahwa pelajaran-pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Sesungguhnya, itu semua hampir tidak ada gunanya, sama sekali dalam kehidupan sehari-hari.
Lalu, bagaimana cara untuk tidak terdoktrin dengan pelajaran-pelajaran itu. Ya, cuma satu saja caranya, yaitu dengan mengakali sistem yang rusak ini. Sebagai seorang siswa atau mahasiswa, kita harus mengakali sistem ini. Karena, tak mungkin juga kita berhenti dari sekolah. Karena masih ada yang penting dari sekolah yaitu belajar untuk bersosialisasi.Â
Jadi, kita harus mencari sendiri pelajaran yang penting dan punya relevansi dalam kehidupan kita. Contohnya, seperti literasi finansial dan logika yang sangat dibutuhkan. Karena mengingat bahwa sekarang negara kita sedang krisis orang yang tidak bisa mengatur keuangan mereka sendiri dan tidak bisa berpikir mandiri.Â
Akali sistem ini dengan mencari sendiri pelajaran-pelajaran yang kamu sukai dan berguna dalam hidup mu. Jangan khawatir dengan nilai raport kamu, semua itu tidak bisa menggambarkan siapa dirimu yang sebenarnya.Â
Rocky Gerung pernah mengatakan bahwa,"Selama kita punya otak, kita masih bisa belajar".Â
Saya setuju dengan kalimat dari Rocky Gerung, bahwa selama ada otak di dalam kepala kita. Kita masih bisa belajar sendiri. Jadi, pertanyaannya sekarang apakah kita mau terjebak dan mengikuti sistem atau kurikulum pendidikan yang rusak ini atau kita menciptakan sendiri dan mengakali sistem kurikulum yang rusak dengan akal kita sendiri.Â
Semuanya, pada akhirnya, tergantung pada diri kita sendiri. Apakah kita mau hidup seperti robot yang cuma bisa manggut-manggut dan patuh terhadap apa yang dikatakan pada mereka atau ingin menjadi manusia yang independen dan merdeka dalam hidup yang sementara ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI