6. Hak ekspansi benteng
7. Hak menentukan perang atau damai
8. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai
VOC menetap selama 196 tahun di Indonesia mulai tahun 1603 hingga 1799. Selama kurun waktu tersebut, VOC mengalami masa-masa kejayaan di abad 17 dan 18. Perusahaan yang juga disebut sebagai Perserikatan Dagang Hindia Timur ini bahkan menjadi serikat dagang yang paling sukses. VOC berhasil mengalahkan pedagang dari Eropa yang lebih dulu mencapai Indonesia.
Dengan kemampuan politik yang mumpuni, VOC berhasil menguasai kerajaan lokal di Nusantara. Akhirnya, jalur perdagangan VOC pun meluas dari Amsterdam, Tanjung Harapan, India, hingga Papua. Keuntungan pun melimpah ruah. Tak hanya itu, VOC juga memperluas kegiatan dalam perdagangan internasional, membangun industri perkapalan, dan memproduksi rempah-rempah sendiri untuk diperdagangkan.
Masa kejayaan ini tidak bertahan lama. Pada abad 18 VOC mulai melemah dan akhirnya dibubarkan pada 31 Desember 1799.
4 Alesan VOC di Bubarkan
1. Pejabat VOC Melakukan Korupsi
Pada masa itu terdapat budaya feodalisme yang berkembang, yang berarti kalangan bawah harus tunduk dengan kalangan atas. Dalam hal ini anggap saja kalangan atas adalah raja sedangkan kalangan bawah adalah pejabat VOC.
Sebagai tanda penghormatan, pejabat VOC memberikan hadiah kepada raja. Si Raja pun merasa senang karena merasa dihormati. Akhirnya, pejabat VOC tersebut diberikan kedudukan yang istimewa di manajemen VOC.
Karena sudah dapat kedudukan yang istimewa, pejabat VOC menikmati fasilitas yang didapat. Fasilitas yang didapat tentunya lebih bagus dari pejabat VOC lainnya. Dengan fasilitas itu, pejabat tersebut hidup dengan hedonisme yang tinggi. Untuk mendapatkan kemewahan tersebut, mereka rela untuk melakukan korupsi.