Macam-Macam Tadlis
Aspek Tadlis Pada Sistem Jual Beli.
Karena jumlah banyak dan tidak mungkin untuk menghitung satu per satu, penjual berusaha melakukan penipuan dengan mengurangi jumlah barang yang dikirim kepada pembeli. Tadlis dalam kualitas termasuk juga menyembunyikan cacat atau kualitas barang yang buruk yang tidak sesuai dengan apa yang disepakati antara si penjual dan pembeli. Pada kenyataannya, tidak semua penjual menjual komputer bekas dengan harga yang sama. Sebagian penjual menjual komputer dengan kualifikasi yang lebih rendah tetapi menjualnya dengan harga yang sama yaitu Rp3.000.000.
Pembeli tidak dapat membedakan mana komputer dengan kualifikasi yang lebih tinggi, hanya penjual saja yang mengetahui dengan pasti kualifikasi komputer yang dijualnya. Islam memberikan mekanisme terhadap tiap individu melindungi dirinya sendiri kepada mudarat yang pasti, ataupun mudarat yang akan terjadi. Artinya tidak ada pihak yang dirugikan dalam melakukan suatu transaksi. Pada jual beli menjadi hak bagi pembeli untuk mengetahui kuantitas serta kualitas, dan juga harga barang yang dibelinya.
Adanya perjanjian, sebelum terjadinya persetujuan atau ijab kabul sebaiknya pembeli dan penjual melakukan perjanjian agar barang yang cacat bisa ditukar atau dikembalikan sehingga penjual dapat bertanggung jawab akan hal itu. Teliti dalam memilah barang yang akan di beli, jangan terpaku terhadap murah tetapi kualitas yang diberikan. Tadlis dengan harga ini termasuk menjual barang dengan harga yang lebih tinggi atau lebih rendah dari harga pasar karena ketidaktahuan pembeli atau penjual. Meskipun kedua pihak rela sama rela, namun hal ini dilarang karena kerelaan si musafir bukan kerelaan yang sebenarnya, ia rela dalam keadaan tertipu.
Yang termasuk penipuan jenis ini adalah bila si penjual tahu persis ia tidak akan dapat menyerahkan barang pada esok hari, namun dia menyanggupi untuk menyerahkan barang tersebut esok hari. Walau konsekuensi tadlis dalam waktu penyerahan tidak berkaitan langsung dengan harga ataupun jumlah barang yang ditransaksikan, namun masalah waktu adalah sesuatu yang sangat penting. Lebih lanjut, pelarangan ini dapat kita hubungkan dengan larangan transaksi yang lain, yaitu transaksi kali bikali.
Faktor Lemahnya Iman
Faktor lemahnya iman di sini merupakan faktor yang sangat mendasar yang menyebabkan seseorang melakukan sebuah kecurangan. Kebodohan sebagian orang tentang haramnya perbuatan curang, khususnya dalam bentuk-bentuk tertentu dan saat perbuatan tersebut sudah menjadi sistem illegal dalam sebuah lembaga atau organisasi. Ketiadaan ikhlas dalam melakukan aktifitas, baik dalam menuntut ilmu, M. Yang penting untung besar, walaupun dengan menumpuk dosa-dosa yang kelak menuntut balas. Lemahnya pengawasan orang-orang yang berwenang untuk melakukan pengawasan terhadap orang-orang yang berada di bawah tanggungjawabnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI