Mohon tunggu...
Rizali Noor
Rizali Noor Mohon Tunggu... Entrepreneur - Lecturer - Diplomat -

Seorang yang berfikir out of the box dan berusaha menjadi manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya...

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

5 Pertanyaan Kepada Majikan Sebelum Menggunakan Jasa PRT

5 Agustus 2015   11:44 Diperbarui: 5 Agustus 2015   11:44 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 

Pasca lebaran, banyak ibu-ibu yang memposting di media sosial mereka mengenai keluhan adanya perilaku negatif seorang Pembantu rumah tangga (PRT). Mengapa hal ini bisa terjadi? coba kita telusuri permasalahannya dengan mendiskusikan 5 hal berikut ini:

1. Jaminan Keamanan

Umumnya, PRT bekerja secara perorangan, belum ada PRT di Indonesia yang bekerja dengan sistem outsourcing.  Bila seorang PRT diperoleh dari penyalur pun mereka tetap bekerja secara perorangan dan sulit sekali bagi majikan meminta pertanggung jawaban dari penyalur. Dalam sebuah talkshow Hitam Putih di Trans7 tanggal 6 Februari 2015 yang lalu, Ibu Gito selaku penyalur PRT menyampaikan bahwa jaminan keamanan dari seorang PRT diperoleh dari kejelasan tempat tinggal dari PRT dimaksud, yang dalam hal ini dibuktikan melalui Kartu Tanda Penduduk. Kesimpulannya bahwa jika ada masalah, majikan bisa mencari alamat dari PRT dimaksud dan meminta pertanggungjawaban PRT tersebut. 

Dengan kondisi jaminan keamanan seperti itu, apakah majikan bisa menerima orang asing yang tidak diketahui latar belakang serta kejujurannya untuk bekerja di rumah dan berinteraksi dengan anak-anak?

2. Keterampilan Bekerja

Hampir sulit sekali di jaman sekarang ini mendapatkan PRT yang memiliki pendidikan SMA/sederajat keatas. Hampir semua PRT berpendidikan rendah. Hal ini tidak mengherankan karena dijaman sekarang ini profesi PRT bukanlah profesi yang dicari lagi. 

Dengan demikian, hampir dipastikan PRT yang baru bekerja harus selalu diajarkan hal yang baru oleh majikan, sehingga akan menyita waktu dan tenaga dari majikan. Dengan kondisi kemampuan dan keterampilan PRT yang juga tidak diketahui pasti oleh majikan, apakah majikan mau mempekerjakan sesorang untuk dipercayakan membersihkan dan merawat barang pribadi kesayangan?

3. Biaya mendapatkan PRT

Mencari seorang PRT saat ini sangat susah sehingga tidak jarang majikan berupaya maksimal untuk mendapatkan seorang PRT, termasuk membayarkan sejumlah uang. Satu hal yang pasti adalah majikan bisa selalu mendapatkan seorang PRT melalui bantuan agen/penyalur yang menerapkan tarif tertentu. Biaya mendapatkan PRT tidak murah, apalagi saat kondisi lebaran untuk mencari PRT infal. Dengan adanya biaya awal tersebut, apakah majikan bersedia mengeluarkan biaya besar untuk mendapatkan seorang PRT yang belum tentu bisa cocok bekerja?

4. Potensi Biaya Sosial

Saat ini media sosial telah merambah seluruh kalangan masyarakat. Televisi banyak meyuguhkan acara yang terkadang tidak semuanya berdampak positif bagi perkembangan kejiwaan masyarakat. Bagi seorang PRT, televisi dan media sosial adalah sarana untuk mendapatkan hiburan karena kondisi mereka yang bekerja jauh dari keluarga. Tidak dapat dipungkiri, Televisi dan media sosial berpotensi membawa dampak negatif, termasuk pula kepada PRT di rumah.

Ada beberapa kasus misalnya seorang PRT yang berpacaran dengan orang yang belum dikenalnya di media sosial. Pada dasarnya hal tersebut masih daat diterima jika masih dalam tingkat kewajaran, namun jika PRT tersebut ternyata berkenalan dengan orang yang berniat jahat, maka efek dari permasalahan tersebut berdampak pada PRT dan lingkungan majikannya. Hal inilah yang saya sebut sebagai potensi biaya sosial. karena banyaknya waktu luang PRT dirumah, yang dimanfaatkan secara salah oleh PRT sehingga menimbulkan resiko bagi majikan. Hal ini terbukti ketika beberapa kali kita mendengar di media bahwa PRT berpacaran dengan X yang ternyata pelaku dari perampokan rumahnya. Dengan kondisi seperti itu, apakah majikan mau menanggung resiko yang timbul akibat dari penggunaan waktu luang yang salah oleh PRT?

5. Kontinuitas

Kondisi jaman berubah, keinginan orang berubah. Saat ini sulit sekali mencari PRT yang bisa bertahan lama. Mungkin hanya 20% PRT yang betah bekerja bertahun-tahun di satu majikan. Sementara itu, 80% sisanya, akan mudah berpindah tempat kerjaan atau berhenti bekerja. Banyak majikan yang bergonta ganti PRT dan berharap menemukan orang yang tepat, tetapi pada kenyataannya, majikan akan selalu berganti PRT setiap tahunnya. Tidak ada kontinuitas, tidak berkelanjutan, setiap tahun dihadapkan pada permasalahan yang sama dengan cara solusi yang sama pula. Dengan kondisi seperti itu, apakah majikan mau menghadapi masalah PRT setiap tahun?

Kelima hal diatas merupakan 5 topik yang biasanya menjadi pusat diskusi ibu rumah tangga ketika berusaha mencari PRT baru. Masih banyak faktor lainnya, namun yang pasti mencari PRT tidaklah mudah.

Selamat berjuang, dan semoga mendapatkan PRT yang sesuai keinginan...

 

Artikel terkait:

Baca "Kenapa Cari Pembantu Susah?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun