Mohon tunggu...
Rizal Fatoni
Rizal Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Yakinkan dengan iman, usahakan dengan ilmu, sampaikan dengan amal "Yakusa"

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menguak Spirit Pahlawan Nasional Lafran Pane dalam HMI

14 Januari 2018   15:26 Diperbarui: 14 Januari 2018   19:33 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengar kata Himpunan Mahasiswa Islam tentu kita mengenal sosok yang dicintai oleh kalangan mahasiswa yaitu Kakanda Prof.Drs. H Lafran Pane. Kaum aktivis mengenal sosok Lafran Pane sebagai salah satu pendiri Himpunan Mahasiswa Islam(HmI) yang saat ini terkenal dan menjadi organisasi Mahasiswa terbesar dan tertua di Indonesia. 

Lafran Pane lahir di Padang Sidempuan, 5 Februari 1992 di Kampung Panguraban, Kecamatan Sipirok, sebuah kecamatan yang terletak di kaki Gunung Sibualbuali. Dikenal sebagai sosok yang arif, bijaksana, pemikiran yang sangat  cerdas, kritis dan dipenuhi petualangan, sederhana dan bersahaja menghantarkan beliau menjadi pahlawan nasional.

Mengingat teori yang telah disampaikan oleh pemikir dan ahli sosiologi dunia Ibnu Khaldun, mengatakan "hancurnya suatu negara terdapat di generasi kedua dan ketiga dimana generasi pertama generasi pembangun yang membangun negara dengan semangat jiwa kebangsaan dan sifat yang tulus membawa negara berkembang dengan pesat, generasi kedua yaitu generasi penikmat yakni generasi mereka yang karena diuntungkan secara ekonomi dan politik dalam sistem kekuasaan, menjadi tidak peka lagi terhadap kepentingan bangsa dan negara, disinilah hancurnya negara yang terdapat di generasi ketiga Generasi yang tidak lagi memiliki hubungan emosional dengan negara. Mereka dapat melakukan apa saja yang mereka sukai tanpa memedulikan nasib negara. Jika suatu bangsa sudah sampai pada generasi ketiga ini, maka keruntuhan negara sebagai sunnatullah sudah di ambang pintu kehancuran.

Berdasarkan dengan teori di atas kita mencoba berkontemplasi sejenak bagaimana dinamika Bangsa Indonesia saat ini bagaimana mahasiswa ingin memajukan bangsa ini dengan berbagai bidang, maka dapat disimpulkan bahwa Lafran Pane merupakan sesosok insan yang bertanggung jawab atas kepedulian bangsa dan negara, beliau berusaha untuk menciptakan generasi yang mempunyai semangat, kepedulian, dan kepekaan dalam membangun bangsa dan mencetak begawan dalam segala bidang dan intelektualitas.

lafran-pane-20171107-154354-5a5b10dbdcad5b17ab3be822.jpg
lafran-pane-20171107-154354-5a5b10dbdcad5b17ab3be822.jpg
Didalam hal ini Lafran Pane merepresentasikan hasil pemikirannya dengan membentuk organisasi yang berlabelkan islam yang merupakan organisasi yang membina ke-islaman bagi kalangan mahasiswa yang bernama Himpunan Mahasiswa Islam dan didirikan di Yogyakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari1947, atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam yang dewasa ini dikenal dengan UII (Universitas Islam Indonesia). Menurut Lafran Pane, motivasi didirikan HmI sebagai alat mengajak mahasiswa-mahasiwa untuk mempelajari,mendalami ajaran Islam agar mereka kelak sebagai calon sarjana, tokoh masyarakat maupun negarawan, teradapat keseimbangan tugas dunia-akhirat, akal-kalbu,serta iman-ilmu pengetahuan, yang sekarang ini keadaan kemahasiswaan di Indonesia diancam krisis keseimbangan yang sangat membahayakan, karena sistem pendidikan barat. Islam harus dikembangkan dan disebarluaskan di kalangan masyarakat mahasiswa di luar STI.

Konstelasi kehidupan masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim merupakan suatu urgensi alasan mengapa HmI terbentuk. Kondisi kehidupan umat islam pada saat kemerdekaan sangat memperhatinkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan,pemahaman,penghayatan ajaran Islam sehingga tidak tercermin dalam kehidupan nyata. 

Bangsa Indonesia mengaut anasir mengenai ratu adil, dimana seseorang atau kelompok hadir ditengah kerancuan kondisi bangsa, HmI hadir dengan wajah baru sebagai candradimuka yang mencetak generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkompeten. Semangat dan kesederhanaan Lafran Pane menjadikan beliau sebagai panutan dari generasi ke generasi. Dapat dibayangkan bahwa pada zaman itu beliau mampu untuk menciptakan gagasan yang sangat apik serta cocok untuk menopang kemajuan bangsa dikemudian hari, karena pemikirannya melebihi zamannya.

Lafran Pane tetap konsisten sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi kebhinekaan dan tetap istiqomah memilih ideologi Pancasila sebagai ideologi negara, dengan nilai-nilai islam sebagai pengisinya. Jasa Lafran Pane begitu besar bagi negara, dengan semangat juang yang tinggi beliau mampu menjadi pejuang bangsa dan agama yang berdedikasi tinggi.

Lafran Pane sebagai dosen dikenal sangat menghargai mahasiswanya. Beliau hafal satu per satu nama mahasiswanya dan tidak segan memanggil mereka secara langsung hal ini merupakan panutan bagi dosen yang tengah menjadi tenaga pendidik hari ini. Kejadian lain yang memperteguh sosok Lafran Pane yang bersahaja ketika ada kongres HmI. 

Lafran tidak diizinkan masuk ke tempat acara berlangsung karena ia tidak membawa kartu identitas HmI. Para pengurus muda yang berada di lokasi tidak mengenal Lafran. Dalam segi ini Lafran Pane merupakan sosok yang tegas dan disiplin terhadap hal sekecil apapun, merupakan suatu panutan bagi mahasiwa agar mencontoh suri tauladan sehingga mampu menjadi spirit Lafran Pane dikemudian hari.

Melihat perjuangan beliau didaam wadah HmI dari persepktif konstitusi, telah tercantum didalam Preambule UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945, bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. 

Lafran Pane menndirikan organisasi HmI tidak untuk menghimpun umat islam dalam bidang akademis, akan tetapi HmI selalu ikut dalam perjuangn fisik demi mempertahankan negara Republik Indonesia serta ikut terlibat fisik menghadapi agresi militer Belanda, HmI dengan ini merasa bertanggung jawab dalam mempertahankan kedaulatan negara. Lafran Pane dan HmI pun turut mencerdaskan kehidupan bangsa, yang adil dan makmur. secara kontitusi HmI telah berusaha menciptakan apa yang menjadi cita-cita bangsa dan negara.

Seperti aforisme yang mengatakan air jernih ikannya jinak, negeri yang serba teratur dengan penduduknya yang serba baik, baik pula budi bahasanya. HmI dalam pengabdian masyarakat begitu besar, tanggung jawab moral sebagai organisasi mahasiswa yang berusaha menciptakan masyarakat yang adil makmur telah tertuang dalam Bab III Tujuan,Usaha dan Sifat pasal 4 anggran dasar organisasi "Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah Subhanahu wata'ala.

Mencetak Lafran Pane baru dan menumbuhkan semangat Lafran Pane di era milenial. Mahasiswa Indonesia harus melakukan aklimitasi terhadap perubahan zaman, karena mereka hidup pada zaman yang ia pijak. Kebanyakan mahasiswa bertendensi terhadap zona nyaman yang dimiliki setiap individu-individu. Mahasiswa perlu keluar dari limitasi yang mengekangnya dalam hal perbudakan secara akali, mahasiwa perlu merdeka dalam pengetahuan secara teoritis dan empiris bahkan merasa perlu keluar dari zona nyaman untuk kemajuan bangsa. 

Dan mahasiswa perlu berorganisasi dalam mengembangkan bakata dan minat dan dijamin oleh konstitusi. Secara terminolgi negara juga merupakan suatu organisasi didalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tinggi dan sah juga diakui oleh rakyatnya, yang perlu digaris bawahi adalah negara juga merupakan suatu organisasi, bagaimana kita dalam membangun bangsa tanpa ada pengalaman dalam berorganisasi. 

Dewasa ini terdapat insinuasi bahwa mahasiswa bukan lokomotif perubahan lagi, maka kita sebagai mahasiswa tunjukan bahwa mahasiswa adalah penggerak perubahan kearah yang lebih baik dengan spirit Lafran Pane. Yakinkan dengan iman usahakan dengan ilmu sampaikan dengan amal.

Rizal Fatoni 

Mahsiswa Malang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun