Tidak mengherankan apabila dalam beberapa pemilihan presiden tahun 2019 dan pemilihan gubernur Jakarta 2017, seolah bangsa kita terbelah menjadi dua. Misalnya cebong, kampret, kadrun dan lain sebagainya adalah salah satu akibat dari algoritma digital yang memungkinkan untuk mempertajam perbedaan antara kedua belah pihak. Itu merupakan system media sosial atau system pencarian yang memberikan informasi sesuai dengan preferensi pembaca sehingga kurang bersifat objektif akan tetapi sangat subjjektif.
Mengatur algoritma digital menjadi tantangan yang kompleks. Algoritma sering kali dianggap sebagai rahasia dagang oleh perusahaan teknologi besar, sehingga membatasi pemahaman publik tentang bagaimana algoritma tersebut bekerja dan dampaknya terhadap demokrasi. Diperlukan upaya untuk mengembangkan kerangka hukum dan regulasi yang tepat untuk memastikan transparansi, etika, dan keadilan dalam penggunaan algoritma.
Meskipun adanya kekhawatiran, algoritma digital juga memiliki potensi positif dalam memperkuat demokrasi. Algoritma dapat digunakan untuk mendorong partisipasi politik, memfasilitasi diskusi yang lebih luas, dan meningkatkan aksesibilitas informasi bagi masyarakat. Penggunaan yang bijak dan etis dari algoritma dapat memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi.
Pendidikan dan kesadaran akan algoritma digital menjadi penting dalam konteks demokrasi. Masyarakat perlu memahami bagaimana algoritma bekerja, bagaimana algoritma dapat memengaruhi akses informasi, dan bagaimana mereka dapat melibatkan diri secara kritis dalam penggunaan teknologi. Pendidikan mengenai literasi digital dan penggunaan yang bertanggung jawab menjadi kunci untuk meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan manfaat algoritma dalam demokrasi.
Hubungan antara demokrasi dan algoritma digital memiliki konsekuensi yang luas dan penting. Algoritma dapat memengaruhi akses informasi, penyebaran informasi palsu, dan kampanye politik. Sementara itu, dengan pengaturan yang tepat dan pendidikan yang memadai, algoritma juga memiliki potensi untuk memperkuat partisipasi politik dan aksesibilitas informasi dalam demokrasi.Â
Oleh karena itu, penting bagi masyarakat, regulator, dan perusahaan teknologi untuk bekerja sama untuk mencapai penggunaan algoritma yang bertanggung jawab dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI