Mohon tunggu...
ahmad rizaldi
ahmad rizaldi Mohon Tunggu... -

seorang yang selalu mencari

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Godaan untuk 'Swing Voter'

3 Juli 2014   20:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:37 1507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1. Fanatisme.

Saya sangat tidak tergoda dengan hasutan pendukung yang kelihatan sangat fanatik, saya malah jadi resisten. Netralitas pun juga punya keberpihakan terhadap kenetralan itu sendiri. Semakin fair dan semakin obyektif, argumen dan misi seseorang makin mudah saya terima.

2. Agresivitas.

Bila fanatisme mendewa-dewakan calonnya, yang agresif sibuk menyerang lawannya. Susahnya dalam pilpres kali ini seringkali fanatisme bergabung dengan agresivitas.

14043654941446557796
14043654941446557796
14043656581915811707
14043656581915811707
II. Cara Kampanye

A. Sportivitas

Pilpres tahun ini saya rasakan sebagai yang 'terpanas' dalam pengalaman saya, dan sangat melelahkan melihat 'perang' yang ada. Maka capres yang bisa menunjukkan sportivitas dan mengakui kelebihan lawan itulah yang paling bisa menggoda saya.

B. Kreativitas

Dengan ribuan kicauan, pamflet dan broadcast yang ada maka semua terasa seperti lautan abu-abu. Terlalu ramai untuk dicerna. Maka yang bisa menarik perhatian saya adalah produk dihasilkan oleh kreativitas yang unik. Beberapa mungkin kebablasan, tapi faktanya pesan yang bisa menerobos dalam keramaian. Biasanya hanya sebentuk gambar dengan kata-kata yang singkat.

C. Pencitraan

Pencitraan memang perlu, karena dengan itu saya sebagai masyarakat awam (bukan keluarga atau kerabat) bisa mengenal kedua capres. Ada yang mencitrakan diri sebagai sosok yang tegas dan berwibawa, ada yang mencitrakan sebagai yang egaliter dan merakyat. Namun ada yang langsung bisa melenyapkan godaan tersebut, yaitu :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun