Mohon tunggu...
Muhamad Rizal Canavaro
Muhamad Rizal Canavaro Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - UIN Walisongo

Seorang mahasiswa yang sedang tinggal di Pondok Pesantren Daarun Najaah Jerakah Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Pendukung Keputusan Metode SAW untuk Seleksi Madrasah Diniyyah Santri PP Daarun Najaah

19 Juni 2024   21:34 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Abstrak

Madrasah Diniyyah PP. Daarun Najaah Jerakah bertujuan untuk menghasilkan santri yang berkualitas dengan nilai-nilai agama dan moral yang kuat. Proses seleksi santri baru yang dilakukan secara manual dan subjektif saat ini memakan waktu dan rentan terhadap ketidakakuratan. Penelitian ini mengusulkan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW) untuk meningkatkan objektivitas, efisiensi, dan akurasi seleksi santri. Sistem ini memproses berbagai kriteria, termasuk nilai akademis, kemampuan membaca Al-Quran, sikap, perilaku, dan hasil wawancara. Implementasi metode SAW diharapkan dapat memperlancar proses seleksi, menjadikannya lebih transparan dan dapat dipertanggungjawabkan, serta meningkatkan kualitas santri yang diterima.

Kata Kunci:

Sistem Pendukung Keputusan, Simple Additive Weighting, Seleksi Santri, Madrasah Diniyah, Teknologi Pendidikan

Pendahuluan

Madrasah Diniyyah PP. Daarun Najaah Jerakah berkomitmen untuk menghasilkan santri dengan kompetensi agama dan moral yang kuat. Sebagai lembaga pendidikan yang terus berkembang, madrasah ini menghadapi tantangan dalam proses seleksi santri baru. Proses seleksi manual yang tradisional tidak hanya memakan banyak waktu tetapi juga rentan terhadap kesalahan dan bias manusia, yang mempengaruhi keadilan dan akurasi. Oleh karena itu, diperlukan Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang kuat untuk membantu membuat keputusan yang lebih objektif, efisien, dan akurat.

Metode Simple Additive Weighting (SAW) dipilih untuk tujuan ini karena efektivitasnya dalam proses pengambilan keputusan multi-kriteria. Implementasi sistem pendukung keputusan dengan metode SAW diharapkan dapat menjadi terobosan penting bagi Madrasah Diniyah PP. Daarun Najaah Jerakah dalam meningkatkan kualitas proses seleksi santri. Dengan sistem yang lebih terstruktur dan transparan, madrasah diharapkan mampu menerima santri-santri yang benar-benar sesuai dengan kriteria yang diharapkan dan mampu berkontribusi positif bagi lingkungan pendidikan di madrasah.

Metodologi

  • Pengumpulan Data

Data untuk mengembangkan SPK dikumpulkan dari administrasi Madrasah Diniyyah selama periode penerimaan santri baru untuk tahun ajaran 2023/2024. Data ini mencakup hasil dari tes tertulis, tes membaca Al-Quran, dan wawancara, yang melibatkan 20 calon santri.

  • Metode SAW

Metode SAW melibatkan langkah-langkah berikut:

  • Menentukan Alternatif (Ai) yaitu, para santri yang dipertimbangkan untuk diterima.
  • Menetapkan Kriteria (Ci) yaitu, kriteria yang digunakan untuk seleksi termasuk pengetahuan umum, kemampuan membaca Al-Quran, pengetahuan nahwu-shorof, dan keterampilan menulis Arab Pegon.
  • Memberi Rating (Xij), dengan pemberian rating untuk setiap kriteria, Rating kecocokan setiap alternative pada setiap kriteria dinilai dalam skala 1 s.d 5, yaitu:1 = Sangat Buruk, 2 = Buruk, 3 = Cukup, 4 = Baik, 5 = Sangat Baik, sehingga menghasilkan tabel rating kecocokan.

  • Pembobotan Kriteria yaitu, identifikasi kriteria yang relevan untuk seleksi santri, yaitu nilai pengetahuan umum (ketauhidan, fiqih, dan adab), nilai pengetahuan nahwu-shorof, nilai keterampilan menulis arab pegon, dan nilai kemampuan membaca Al-Qur’an. Kemudian menetapkan bobot untuk setiap kriteria berdasarkan tingkat kepentingannya. Misalnya: (skala 1-5).
  •  Memberikan bobot berdasarkan kepentingan, misalnya, Nahwu-Shorof (4), Membaca Al-Quran (4), Pengetahuan umum (3), Menulis Arab (3).
  • Membuat Matriks Keputusan yaitu, membentuk matriks dari rating kriteria.
  • Normalisasi Matriks Keputusan, dengan mengubah skor kriteria ke dalam rentang yang dapat dibandingkan.  Normalisasi dilakukan untuk setiap kriteria sehingga semua nilai berada dalam rentang yang sama (0 sampai 1). Rumus normalisasi untuk kriteria manfaat (benefit) adalah:
  • Sedangkan untuk kriteria biaya (cost) adalah
  • Menghitung Nilai Preferensi (Vi) yaitu, mengagregasi skor yang telah dinormalisasi dengan bobot masing-masing.
  • Peringkat Alternatif
  • Meranking santri berdasarkan nilai preferensi.

Hasil dan Pembahasan

Analisis melibatkan 20 santri yang menjalani berbagai tes. Skor rating untuk setiap kriteria dinormalisasi dan dibobot sesuai dengan kepentingannya. Nilai preferensi dihitung, menghasilkan daftar peringkat santri. Dua puluh santri teratas dipilih untuk kelas Wustho, dan sisanya untuk kelas Ibtida. Berikut tabel rating kecocokan dengan bobot (W): 4, 4, 3, 3

  • Matriks Normalisasi

Normalisasi mengubah semua skor kriteria ke dalam rentang yang dapat dibandingkan. Misalnya, skor tertinggi dalam setiap kriteria dinormalisasi menjadi 1, dan yang lainnya disesuaikan secara proporsional. Contoh perhitungan sebagai berikut:

Sehingga menghasilkan matriks ternormalisasi sebagai berikut:

  • Perhitungan Preferensi
     
    Menggunakan rumus:

dimana 𝑉𝑖 adalah nilai preferensi untuk alternatif ke-i, 𝑤𝑗 adalah bobot untuk kriteria ke-j, dan 𝑟𝑖𝑗 adalah nilai normalisasi dari alternatif ke-i untuk kriteria ke-j

Pengambil keputusan memberikan bobot preferensi 𝑊 = [4, 4, 3, 3], sehingga diperoleh nilai preferensi sebagai berikut:

V1 = (4)(1) + (4)(1) + (3)(1) + (3)(1) = 14

V2 = (4)(0.8) + (4)(1) + (3)(0.8) + (3)(0.6) = 11,4

V3 = (4)(1) + (4)(0.6) + (3)(0.6) + (3)(1) = 11,2

V4 = (4)(0.8) + (4)(0.8) + (3)(0.8) + (3)(0.8) = 11,2

V5 = (4)(0.6) + (4)(0.8) + (3)(0.6) + (3)(0.6) = 9.8

Dan seterusnya sampai perrhitungan V20 (baris 20), sehingga hasil V yang diperoleh sebagai berikut:

  • Peringkat dan Seleksi, berdasarkan hasil perhitungan metode SAW terhadap data sheet seleksi madrasah diniyyah Santri Ponpes Daarun Najaah, pengurus mengambil 6 dengan nilai yang paling terbesar untuk masuk kelas Wustho (lanjutan). Dapat dilihat V1, V2, V3, V4, V19, dan V18 hasil nilainya paling besar dibanding lainnya, masuk kelas Wustho (lanjutan), sedangkan selain santri 6 tersebut masuk kelas Ibtida’ (pemula).
    Santri diranking berdasarkan nilai preferensi mereka. Sistem memberikan peringkat yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan, memfasilitasi proses seleksi yang lebih objektif.

Kesimpulan

Implementasi Sistem Pendukung Keputusan menggunakan metode SAW secara signifikan meningkatkan proses seleksi di Madrasah Diniyyah PP. Daarun Najaah Jerakah. Kemampuan sistem untuk menangani pengambilan keputusan multi-kriteria memastikan proses yang lebih transparan, efisien, dan adil, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas santri yang diterima.

Referensi

  • Ginting, Bermawi P. (2007). Sistem Pendukung Keputusan: Teori dan Aplikasinya. Yogyakarta: Andi Offset.
  • Kusrini. (2007). Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Andi.
  • Saputra, A., & Santoso, I. (2016). Penerapan Metode Simple Additive Weighting (SAW) dalam Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Supplier. Jurnal Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK), 3(2), 123-134.
  • Susanto, A. B., & Yunanto, A. S. (2014). Sistem Pendukung Keputusan dengan Menggunakan Metode SAW. Jakarta: Penerbit Graha Ilmu.
  • Sri Kusumadewi, Sri Hartati, Agus Harjoko dan Retantyo Wardoyo. (2006). Fuzzy Multi Attribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta: Graha Ilmu.
    Ari Basuki dan Andharini Dwi Cahyani. (2016). Sistem Pendukung Keputusan. Yogyakarta: Deepublish.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun