Mohon tunggu...
RIZAL ARIFPRATAMA
RIZAL ARIFPRATAMA Mohon Tunggu... Insinyur - Institut Teknologi Sepuluh Nopember

My Name is Rizal Arif Pratama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Integrated Coastal Zone Management (ICZM) untuk Pengelolaan Berkelanjutan Sumber Daya Pesisir: Perspektif untuk Masa Depan

18 Juni 2024   15:16 Diperbarui: 18 Juni 2024   15:25 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://surabaya.tribunnews.com/(Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Cak Sur) 

Pesisir dan laut merupakan sumber daya alam yang memiliki nilai ekonomi, ekologi, dan sosial yang sangat tinggi. Di Indonesia, yang memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, pengelolaan sumber daya pesisir dan kelautan menjadi isu yang krusial. 

Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan untuk pengelolaan yang berkelanjutan adalah Integrated Coastal Zone Management (ICZM) atau Pengelolaan Wilayah Pesisir Terpadu. Pendekatan ini menggabungkan aspek-aspek ilmiah, teknologi, sosial, dan ekonomi untuk memastikan kelestarian dan kesejahteraan jangka panjang dari wilayah pesisir. 

Mengapa ICZM?

ICZM adalah pendekatan yang holistik dan partisipatif dalam mengelola wilayah pesisir, yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan antara pelestarian lingkungan dan kebutuhan pembangunan. Pendekatan ini mencakup beberapa prinsip dasar, antara lain:

  1. Partisipasi Stakeholder: ICZM melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, masyarakat lokal, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah dalam proses pengambilan keputusan.

  2. Pendekatan Ekosistem: Memperhatikan hubungan antara ekosistem darat dan laut serta bagaimana kegiatan manusia mempengaruhi keduanya.

  3. Manajemen Berbasis Data: Menggunakan data ilmiah dan teknologi terkini untuk memantau kondisi lingkungan dan dampak dari kegiatan manusia.

  4. Fleksibilitas dan Adaptasi: Menyesuaikan strategi manajemen berdasarkan perubahan kondisi lingkungan dan sosial-ekonomi.

Implementasi ICZM di Indonesia Khususnya di Kabupaten Malang

Di Indonesia, penerapan ICZM memiliki tantangan tersendiri mengingat luasnya wilayah pesisir dan beragamnya ekosistem yang ada. Namun, beberapa inisiatif telah menunjukkan hasil yang positif.

  1. Pengelolaan Mangrove di Jawa Timur:
    Mangrove memainkan peran penting dalam melindungi pantai dari abrasi dan sebagai habitat bagi berbagai jenis satwa. Di Jawa Timur, upaya rehabilitasi mangrove melalui program ICM telah meningkatkan keanekaragaman hayati dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal melalui ekowisata dan produk turunan mangrove.

  2. Konservasi Terumbu Karang di Bali:
    Bali, dengan sektor pariwisatanya yang berkembang pesat, telah mengadopsi ICM untuk melindungi terumbu karang dari kerusakan akibat aktivitas pariwisata. Program ini melibatkan pelatihan bagi operator wisata dan kampanye kesadaran lingkungan bagi wisatawan.

  3. Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan di Maluku:
    Di Maluku, ICZM diterapkan untuk mengatur perikanan tangkap dan budidaya, mengurangi overfishing, dan memastikan keberlanjutan stok ikan. Pendekatan ini juga melibatkan penggunaan teknologi modern untuk monitoring dan pengawasan.

  4. Konservasi Padang Lamun di Sulawesi:
    Di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi, masyarakat setempat berhasil melestarikan padang lamun. Padang lamun ini menyediakan habitat penting bagi biota laut dan memainkan peran vital dalam menjaga ekosistem laut yang sehat. Studi kasus ini menunjukkan efektivitas upaya konservasi berbasis masyarakat dalam melindungi sumber daya pesisir.

  5. Pengelolaan Terpadu Wilayah Pesisir di Lombok:
    Kepulauan Gili di Lombok telah menerapkan rencana pengelolaan terpadu wilayah pesisir yang menyeimbangkan pembangunan pariwisata dengan perlindungan lingkungan. Rencana ini telah menghasilkan peningkatan kualitas air, pengurangan polusi, dan peningkatan keanekaragaman hayati. Keberhasilan proyek ini menekankan perlunya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan bisnis dalam pengelolaan pesisir.

  6. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun