Mohon tunggu...
rizal rais
rizal rais Mohon Tunggu... -

>>>ketika manusia menyadari kekurangannya maka seharusnyalah dia sadar bahwa berbagi adalah jalan keluarnya<<<

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cinta Tidak-tidak

18 Agustus 2010   11:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:55 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

beberapa kali rembulan tertawa melihat bintang berkerlap-kerlip

tidak sesuai dengan hati yang dengan debarnya berdegum kuat-kuat

hampir setiap detik ombak menggulung rapuh sang pasir kecil-kecil

tidak sama seperti khayalan yang berharap sesuatu tapi hanya mungkin-mungkin

dari tadi duduk menyaksikan temaram dengan hembusan angin membentuk syair bagus-bagus

tidak mampu mengusir penat dengan dongeng sepi-sepi

tidak lagi bisa kuhajar bosan yang datang mendekat cepat-cepat

karena takdir kali ini tidak bisa kuubah dengan semburan doa-doa

memikirkanmu sama sekali tidak kuartikan sebagai sia-sia

kala hati juga mengiyakan kalau disana peri cinta sedang cantik menari-nari

kenapa juga harus berusaha membuang yang indah-indah

walau kadang tidak sepenuhnya aku merasa bahagia-bahagia

bukan tidak mau, bukan pula aku tidak ingin cinta-cinta

hanya saja waktu yang tidak tepat dan rasa yang perlu banyak pertimbangan-pertimbangan

tidak lagi ingin kuulang yang sia-sia

hanya berujung pada sakit dan harus memulai dengan kosong-kosong

berusaha dengan jumlah semangat yang sedikit-sedikit

mengingatmu, menelusuri jejak emosi membuat hati hanyut-hanyut

tidak lagi terpikir memiliki dengan utuh yang berlebih-lebih

hanya saja mauku kadang tidak bisa tertahan-tahan

aku mau-mau

aku ingin-ingin

aku rindu-rindu

dengan khayal yang penuh sayang-sayang

( 160310. 08:39 wita. rizal rais. lagi seru-seruan )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun