Perempuan yang cerdas adalah perempuan yang bisa menempatkan posisi dirinya ke yang lebih indah.
Saudaraku!
Hidup ini adalah pilihan setiap yang kita lewati dan jalan saat ini merupakan pilihan kita yang sudah kita janjikan kepada tuhan saat dialam rahim. Kita berkata dan berjanji siap menerima ketetapan takdir yang sudah digoreskan kepada kita, kita berkata mampu mengemban semua yang diamanahkan kepada kita , kita berkata berani menangung akibatnya ketika gagal dalam menjalankannya.
Saudaraku!
Ketahuilah, hanya kita manusia yang berkata berani dalam hal mengiyakan apa yang telah tuhan takdirkan kepada kita. Bumi dan langit beserta seluruh isinya serta para malaikatpun tak ada yang memberanikan diri mengiyakan tawaran tuhan kepada mereka tentang sebuah janji. Sehingga hanya kita yang bernama manusia memberanikan diri sebagi makhluk sempurna ciptaan tuhan, kita telah diberi akal untuk berfikir yang tidak diberikan kepada hewan yang juga makhluk tuhan, kita diberikan nurani agar bisa merasakan betapa sakitnya tersakiti dan bahagianya sebuah kesenangan yang juga tidak dimiliki oleh tumbuhan, bahkan tuhan juga memberikan kepada kita berupa nafsu yang tak ia berikan kepada malaikat. Hanya kita yang memiliki semuanya.
Jika kita sudah memilih semua ini, maka nikmatilah apa yang sudah ditetapkan kepada kita. Disaat banyak orang yang memilih untuk mengambil jalan pintas dan terjun kelembah hitam, mengeluh dan menjual kehormatan diri. Ketahuilah, ini bukan menyelesaikan masalah dan mempercepat kita menuju kesuksesan yang belum diberikan kepada kita.
Jadi, kita harus bagaimana?
Belajarlah untuk hidup apa adanya, tidak memaksakan diri yang tidak mampu sesuai keadaan. Nikmatilah apa yang ada! Itu lebih mulia dan terhormat.
Kita adalah manusia yang telah tuhan titipkan kepada kita akal, nafsu dan rasa. Berfikirlah sebelum bertindak, kontrolah nafsu kita jika hanya membawa kepada kehancuran dan rasakan jika itu terjadi pada diri kita. Sehingga mampu mengubah yang buruk menjadi lebih baik lagi.
Hidup ini akan berubah karena kita sendiri. Orang lain tak akan bisa merubahnya, karena tubuh ini, jiwa ini dan raga ini adalah milik kita. Kita yang mengatur dan mengontrolnya, bukan siapa-siapa. Orang yang belajar dari masa lalu yang kelam, akan menemukan jati dirinya yang sesungguhnya. Ia akan menjadikan semua sejarah perjalanan hidupnya sebagai pembelajaran. Karena ia telah melewati semua rasa dalam hidup ini.
Tidak selamanya kita bisa bertahan menjadi pelacur, mungkin saat ini kita bookingan paling mahal diantara gadis-gadis panggilan yang ada disekitar kita. Tetapi besok lusa kita semakin tua karena usia, kita kalah saing dengan pendatang yang baru. Jika kita tidak mempersiapkan diri dari sekarang besok lusa mau makan apa. Sedang pekerjaan ini tidak ada dana pension dihari tua? Yang ada meninggalkan penyakit yang menggerogoti dimasa tua.
Saudaraku! Aku meyakini dengan sepenuh jiwa ini, bahwa kalian juga rindu pulang kejalan yang benar. Hidup normal seperti layaknya perempuan lainnya. Menjadi istri yang setia, mejadi ibu yang sesungguhnya, menjadi kakak yang terbaik dan menjadi adik yang penurut dan pandai. Tapi karena faktor keadaan yang membuat kalian tetap berdiri disini. Sekali lagi karena keadaanlah kalian bertahan? Jika memang karena keadaan, mengapa saudaraku tidak mencoba jalan lain yang lebih terhormat dan mulia? Cobalah, aku yakin kalian bisa. Hanya saja butuh proses dan waktu untuk sampai disana.
Mencoba untuk mengubah karakter diri kita yang buruk menjadi lebih baik. Walaupun kita sering menemukan rintangan dan hasutan yang dalam saat menuju yang terbaik memanglah tidak mudah. Lebih dari itu, marilah saudaraku kita bersama-sama mengubah pekerjaan kita saat ini. Dari wanita murahan menjadi wanita yang terhormat dan terpandang. Dari pekerja seks komersial menjadi direktur utama dalam perusahaan kita walaupun itu kecil. Ini sebenarnya tidak sulit saudaraku. Hanya membutuhkan tekad yang kuat, latihan yang rajin, sabar dalam menjalankannya dan ikhlas untuk kembali kepada jalan yang tuhan ridhai.
Saudaraku. Kebahagian dalam hidup ini yang sesungguhnya ialah tidak indah. Sungguh tidak indah saudaraku. Kebahagian itu sebenarnya melelahkan sungguh sangat melelahkan. Karena kebahagian sejati adalah sejauh mana kita bisa membawa manfaat kepada orang lain, bisa membantu mereka dikala susah, memberikan motivasi disaat mereka rapuh dan selalu ada dikala mereka membutuhkan. Itulah hakekat kebahagian, kita harus bersusah payah, menyibukkan diri demi kebahagian orang lain. Bukan sebaliknya malah membuat keributan dan ketenangan orang lain.
Saudaraku! Keyakinan diriku tentang dirimu yang rindu ingin pulang semakin kuat. Semua ini tidak lain dan tidak bukan karena aku juga seorang manusia yang dalam tubuhku disematkan sebungkah daging yang tuhan jadikan sebagai penyimpan rasa. Rasa bosan, jenuh, stress yang membutuhkan hiburan untuk mengembalikan ketenangan jiwa yang selalu terbawa tekanan itu wajar, karena kita manusia. Begitu juga dengan dirimu setiap hari dan jam melakukan hubungan diluar nikah dengan satu laki-laki ke laki-laki lain. Ini sangat menyakitkan. Sakit karena tidak mendapatkan ketulusan dan kesetiaan yang sesungguhnya
JANGAN MENGHAMBAT JALAN MEREKA
Dalam hidup ini, kita sangat kreatif bahkan terlalu kreatif dalam menatap dan mencampuri urusan orang lain. Apalagi jika mereka salah, dengan senaknya kita memberi nasehat tanpa memdengarkan alasan mereka berbuat itu. Â Akan tetapi kita sering melupakan kebaikan yang mereka lakukan. Dan kita sering menutup mata ketika mereka berbuat sesuai dengan kaidah agama dan hukum yang berlaku dinegeri ini.
Hal yang sama juga berlaku kepada mereka yang terjerat lembah hitam, berkubang dalam dunia prostitusi. Mayoritas kita mencela mereka dengan tatapan sinis, wanita murahan, tidak tahu malu, perebut suami orang, penghancur rumah tangga orang. Semua kata terburuk kita keluarkan hanya untuk menghina dan merendahkan mereka. Tetapi jarang, bahkan hampir tidak ada sama sekali kita memuji mereka, saat mereka berbuat baik kepada sesame manusia. Benarkah yang sudah kita lakukan ini?
Kita sering menasehati mereka dengan berbagai macam kata bijak dan hikmah. Tetapi ketika mereka melakukan hal yang positif, bermanfaat bagi orang lain kita lagi-lagi tidak mempedulikannya. Salah satu cara yang terbaik untuk mengajak mereka kembali pulang adalah dengan cara memuji mereka bukan sebaliknya mencelanya ditengah-tengah orang, memasukkan mereka ke Koran, radio, televise menyiarkan pekerjaan mereka agar orang lain tahu bahwa ia adalah pelacur.
Kadang-kadang, para pekerja seks komersial itu juga rindu ingin pulang, kembali seperti dulu. Layaknya kertas putih tanpa ada noda hitam diatasnya. Tetapi mereka bingung ingin meminta pendapat dan saran kepada siapa. Saat mereka sudah menyatakan siap ingin kembali dan menceritakan semua perjalan hidupnya selama ini, kita malah memvonisnya, bukan sebaliknya mendukungnya.
Misalnya ketika pemerintah dan para PSK sudah menyepakati penutupan lokalisasi, didukung oleh setiap elemen yang bertanggungjawab atas semua ini. Masyarakat sekitar yang menikmati dan menfaatkan semua ini protes dengan alasan. Mereka tidak lagi mendapatkan pekerjaan, yang jadi satpam, buruh cuci, juru parkir dan lain-lain menjadi pengangguran. Mereka akan kehilangan mata pencaharian dan sumber penghasilan yang selama ini dimanfaatkan. Begitu juga dengan mucikari, berbagai macam alasan mereka paparkan saat berdialog dengan pemerintahan tentang masalah penutupan ini. Masalah diskriminasi dan lain sebagainya menjadi tuntutan mereka kepada pemerintah. Padahal pemerintah sudah jelas-jelas akan menindak tegas tehadap mereka yang membuka praktik prostitusi termasuk hotel, ijin mereka akan dicabut. Karena melanggar aturan dan tidak mendukung program pemerintah.
Bukankah ini termasuk salah satu menghalang-halangi mereka yang ingin kembali menjadi perempuan normal.
Jika tidak, dasar apa yang menjadi alasannya?
Kadang-kadang kita sering menghambat orang lain yang ingin berbuat baik, berbagai macam usaha kita lakukan untuk menghalanginya agar tetap seperti ini. Tetapi ketahuilah saudaraku! Tuhan mengetahui seluruh isi hatimu, sesuatu yang kita perbuat tidak lepas dari pengawasannya. Setiap detik seluruh pekerjaan kita dicatat dalam buku catatan. Siang dan malam, dua puluh empat jam tidak lepas dari kontrolannya. Lalu mengapa dengan tega kita melakukan ini kepada mereka, yakinkah jika kita bisa bertahan hidup lebih lama lagi hanya untuk bertaubat, kembali kejalan yang benar. Adakah jaminan yang kuat untuk itu?
Jika tidak ada? Bagaimana solusinya?
Dukunglah mereka yang ingin kembali kejalan yang benar. Jangan biarkan mereka berlarut-larut didalam lubang hitam yang menyiksa batin ini. Kita bayangkan bagaimana deritanya, jika kita, adik atau kakak kita, bagian dari keluarga kita seperti mereka. Ia juga tidak mau selamanya seperti ini, ia tidak memiliki kekuatan saat ingin kembali pulang. Kitalah kekuatan satu-satunya yang mereka miliki. Dan tak punya pegangan untuk berpijak. Tapi keinginannya untuk kembali selalu membathin dihatinya.
Sementara kita tertawa ria menikmati semua ini tanpa beban sedikitpun. Sehingga, dengan tegakah kita menari-nari diatas penderitaan orang lain. Mengapa kita tidak sama-sama mencari jalan yang terbaik, menuju manusia yang terhormat dan mulia? Bukankah kita tidak ingin diperlakukan seperti mereka. Seolah-olah mereka adalah budak yang sesuka hati kita permainkan.
Sungguh mengagumkan. Jika kita memiliki hati seperti itu!
Bagaimana tidak, kita telah membantu mereka yang selama ini tersesat jauh. Mencarikan jalan terbaik buat mereka. Mendukung niat mereka bahkan siap membantu jika mereka kesulitan.
Saudaraku! Kita menyadari sepenuhnya tentang kondisi kehidupan ini. Kondisi kita dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan ini selalu berubah-rubah, tidak pernah menetap dan sama satu dengan yang lain. Kesedihan setiap manusia berbeda-beda, begitu juga kegembiraan yang mereka rasakan pun berbeda-beda. Mengapa berbeda saudaraku! Hal ini dilihat dari sejauh mana rasa syukur kita terhadap anugerah yang diberikan kepada kita. Sehingga dalam merespon semua ini pun juga berbeda tergantung suasana hati dan kekuatan iman yang ada dalam diri kita.
Oleh karena itu, iman kita lebih berharga dari harta dunia yang kita kejar siang dan malam tanpa mengenal lelah. Iman lebih tinggi kedudukannya dari segala isi dunia ini. Dan keimanan kita tercermin dari akhlak kita sehari-hari. Maka dari itu mari kita ukur sama-sama keimanan kita selama ini. Apakah sudah kuat atau goyah. Kita belajar bersama-sama untuk memulai dari awal lagi, jika ada yang tidak mendukungmu, itu hal yang wajar, karena mereka takut jika kamu lebih sukses dari mereka. Percayalah saudaraku! Saat kalian keluar dari sini, kesuksesan akan datang dan menghampiri kalian, kalian akan menjadi manusia yang terhormat, tidak ada lagi yang memandang kalian sebelah mata, mencap kalian dengan kata-kata yang menyakitkan telinga. Hal ini terjadi karena kalian adalah perempuan yang ada dikoridur yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H