Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perempuan Cerdas

25 November 2023   07:00 Diperbarui: 25 November 2023   07:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kadang-kadang kita sering menghambat orang lain yang ingin berbuat baik, berbagai macam usaha kita lakukan untuk menghalanginya agar tetap seperti ini. Tetapi ketahuilah saudaraku! Tuhan mengetahui seluruh isi hatimu, sesuatu yang kita perbuat tidak lepas dari pengawasannya. Setiap detik seluruh pekerjaan kita dicatat dalam buku catatan. Siang dan malam, dua puluh empat jam tidak lepas dari kontrolannya. Lalu mengapa dengan tega kita melakukan ini kepada mereka, yakinkah jika kita bisa bertahan hidup lebih lama lagi hanya untuk bertaubat, kembali kejalan yang benar. Adakah jaminan yang kuat untuk itu?

Jika tidak ada? Bagaimana solusinya?

Dukunglah mereka yang ingin kembali kejalan yang benar. Jangan biarkan mereka berlarut-larut didalam lubang hitam yang menyiksa batin ini. Kita bayangkan bagaimana deritanya, jika kita, adik atau kakak kita, bagian dari keluarga kita seperti mereka. Ia juga tidak mau selamanya seperti ini, ia tidak memiliki kekuatan saat ingin kembali pulang. Kitalah kekuatan satu-satunya yang mereka miliki. Dan tak punya pegangan untuk berpijak. Tapi keinginannya untuk kembali selalu membathin dihatinya.

Sementara kita tertawa ria menikmati semua ini tanpa beban sedikitpun. Sehingga, dengan tegakah kita menari-nari diatas penderitaan orang lain. Mengapa kita tidak sama-sama mencari jalan yang terbaik, menuju manusia yang terhormat dan mulia? Bukankah kita tidak ingin diperlakukan seperti mereka. Seolah-olah mereka adalah budak yang sesuka hati kita permainkan.

Sungguh mengagumkan. Jika kita memiliki hati seperti itu!

Bagaimana tidak, kita telah membantu mereka yang selama ini tersesat jauh. Mencarikan jalan terbaik buat mereka. Mendukung niat mereka bahkan siap membantu jika mereka kesulitan.

Saudaraku! Kita menyadari sepenuhnya tentang kondisi kehidupan ini. Kondisi kita dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan ini selalu berubah-rubah, tidak pernah menetap dan sama satu dengan yang lain. Kesedihan setiap manusia berbeda-beda, begitu juga kegembiraan yang mereka rasakan pun berbeda-beda. Mengapa berbeda saudaraku! Hal ini dilihat dari sejauh mana rasa syukur kita terhadap anugerah yang diberikan kepada kita. Sehingga dalam merespon semua ini pun juga berbeda tergantung suasana hati dan kekuatan iman yang ada dalam diri kita.

Oleh karena itu, iman kita lebih berharga dari harta dunia yang kita kejar siang dan malam tanpa mengenal lelah. Iman lebih tinggi kedudukannya dari segala isi dunia ini. Dan keimanan kita tercermin dari akhlak kita sehari-hari. Maka dari itu mari kita ukur sama-sama keimanan kita selama ini. Apakah sudah kuat atau goyah. Kita belajar bersama-sama untuk memulai dari awal lagi, jika ada yang tidak mendukungmu, itu hal yang wajar, karena mereka takut jika kamu lebih sukses dari mereka. Percayalah saudaraku! Saat kalian keluar dari sini, kesuksesan akan datang dan menghampiri kalian, kalian akan menjadi manusia yang terhormat, tidak ada lagi yang memandang kalian sebelah mata, mencap kalian dengan kata-kata yang menyakitkan telinga. Hal ini terjadi karena kalian adalah perempuan yang ada dikoridur yang tepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun