Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Perempuan Cerdas

25 November 2023   07:00 Diperbarui: 25 November 2023   07:13 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Saudaraku! Aku meyakini dengan sepenuh jiwa ini, bahwa kalian juga rindu pulang kejalan yang benar. Hidup normal seperti layaknya perempuan lainnya. Menjadi istri yang setia, mejadi ibu yang sesungguhnya, menjadi kakak yang terbaik dan menjadi adik yang penurut dan pandai. Tapi karena faktor keadaan yang membuat kalian tetap berdiri disini. Sekali lagi karena keadaanlah kalian bertahan? Jika memang karena keadaan, mengapa saudaraku tidak mencoba jalan lain yang lebih terhormat dan mulia? Cobalah, aku yakin kalian bisa. Hanya saja butuh proses dan waktu untuk sampai disana.

Mencoba untuk mengubah karakter diri kita yang buruk menjadi lebih baik. Walaupun kita sering menemukan rintangan dan hasutan yang dalam saat menuju yang terbaik memanglah tidak mudah. Lebih dari itu, marilah saudaraku kita bersama-sama mengubah pekerjaan kita saat ini. Dari wanita murahan menjadi wanita yang terhormat dan terpandang. Dari pekerja seks komersial menjadi direktur utama dalam perusahaan kita walaupun itu kecil. Ini sebenarnya tidak sulit saudaraku. Hanya membutuhkan tekad yang kuat, latihan yang rajin, sabar dalam menjalankannya dan ikhlas untuk kembali kepada jalan yang tuhan ridhai.

Saudaraku. Kebahagian dalam hidup ini yang sesungguhnya ialah tidak indah. Sungguh tidak indah saudaraku. Kebahagian itu sebenarnya melelahkan sungguh sangat melelahkan. Karena kebahagian sejati adalah sejauh mana kita bisa membawa manfaat kepada orang lain, bisa membantu mereka dikala susah, memberikan motivasi disaat mereka rapuh dan selalu ada dikala mereka membutuhkan. Itulah hakekat kebahagian, kita harus bersusah payah, menyibukkan diri demi kebahagian orang lain. Bukan sebaliknya malah membuat keributan dan ketenangan orang lain.

Saudaraku! Keyakinan diriku tentang dirimu yang rindu ingin pulang semakin kuat. Semua ini tidak lain dan tidak bukan karena aku juga seorang manusia yang dalam tubuhku disematkan sebungkah daging yang tuhan jadikan sebagai penyimpan rasa. Rasa bosan, jenuh, stress yang membutuhkan hiburan untuk mengembalikan ketenangan jiwa yang selalu terbawa tekanan itu wajar, karena kita manusia. Begitu juga dengan dirimu setiap hari dan jam melakukan hubungan diluar nikah dengan satu laki-laki ke laki-laki lain. Ini sangat menyakitkan. Sakit karena tidak mendapatkan ketulusan dan kesetiaan yang sesungguhnya

JANGAN MENGHAMBAT JALAN MEREKA

Dalam hidup ini, kita sangat kreatif bahkan terlalu kreatif dalam menatap dan mencampuri urusan orang lain. Apalagi jika mereka salah, dengan senaknya kita memberi nasehat tanpa memdengarkan alasan mereka berbuat itu.  Akan tetapi kita sering melupakan kebaikan yang mereka lakukan. Dan kita sering menutup mata ketika mereka berbuat sesuai dengan kaidah agama dan hukum yang berlaku dinegeri ini.

Hal yang sama juga berlaku kepada mereka yang terjerat lembah hitam, berkubang dalam dunia prostitusi. Mayoritas kita mencela mereka dengan tatapan sinis, wanita murahan, tidak tahu malu, perebut suami orang, penghancur rumah tangga orang. Semua kata terburuk kita keluarkan hanya untuk menghina dan merendahkan mereka. Tetapi jarang, bahkan hampir tidak ada sama sekali kita memuji mereka, saat mereka berbuat baik kepada sesame manusia. Benarkah yang sudah kita lakukan ini?

Kita sering menasehati mereka dengan berbagai macam kata bijak dan hikmah. Tetapi ketika mereka melakukan hal yang positif, bermanfaat bagi orang lain kita lagi-lagi tidak mempedulikannya. Salah satu cara yang terbaik untuk mengajak mereka kembali pulang adalah dengan cara memuji mereka bukan sebaliknya mencelanya ditengah-tengah orang, memasukkan mereka ke Koran, radio, televise menyiarkan pekerjaan mereka agar orang lain tahu bahwa ia adalah pelacur.

Kadang-kadang, para pekerja seks komersial itu juga rindu ingin pulang, kembali seperti dulu. Layaknya kertas putih tanpa ada noda hitam diatasnya. Tetapi mereka bingung ingin meminta pendapat dan saran kepada siapa. Saat mereka sudah menyatakan siap ingin kembali dan menceritakan semua perjalan hidupnya selama ini, kita malah memvonisnya, bukan sebaliknya mendukungnya.

Misalnya ketika pemerintah dan para PSK sudah menyepakati penutupan lokalisasi, didukung oleh setiap elemen yang bertanggungjawab atas semua ini. Masyarakat sekitar yang menikmati dan menfaatkan semua ini protes dengan alasan. Mereka tidak lagi mendapatkan pekerjaan, yang jadi satpam, buruh cuci, juru parkir dan lain-lain menjadi pengangguran. Mereka akan kehilangan mata pencaharian dan sumber penghasilan yang selama ini dimanfaatkan. Begitu juga dengan mucikari, berbagai macam alasan mereka paparkan saat berdialog dengan pemerintahan tentang masalah penutupan ini. Masalah diskriminasi dan lain sebagainya menjadi tuntutan mereka kepada pemerintah. Padahal pemerintah sudah jelas-jelas akan menindak tegas tehadap mereka yang membuka praktik prostitusi termasuk hotel, ijin mereka akan dicabut. Karena melanggar aturan dan tidak mendukung program pemerintah.

Bukankah ini termasuk salah satu menghalang-halangi mereka yang ingin kembali menjadi perempuan normal.

Jika tidak, dasar apa yang menjadi alasannya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun