Mohon tunggu...
Rizal Azmi
Rizal Azmi Mohon Tunggu... Guru - Sekretaris Yayasan Annida Qolbu & Tenaga Pendidik

Menulis buku Fiksi dan non fiksi Memasak Membaca Novel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemanfaatan BLT Menjadi Usaha Ekonomi Produktif Bidang Pertanian

6 November 2023   07:00 Diperbarui: 6 November 2023   07:22 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dari beberapa faktor tersebut yang paling banyak kita sering jumpai terhadap masalah pertanian adalah terkendalanya masalah modal. Oleh karena itu dewasa ini modal menjadi faktor utama setelah lahan yang menjadi penghambat pertanian. masalah dan tantangan lainnya dalam pembiayaan pertanian adalah pinjaman modal yang mereka lakukan kepada pihak bank, koperasi dan rentiner memiliki bunga yang sangat tinggi Banyak petani yang ingin melakukan suatu jenis usaha taninya tetapi tidak dapat melakukan pinjaman disebabkan keterbatasan akses yang dimilikinya. Faktor ini membuat seorang petani tidak pernah mandiri karena petani hanya bekerja pada orang bukan berusaha pada usahanya sendiri. Para petani membutuhkan modal sebagai usahanya, modal tersebut diperoleh petani dari hasil peminjaman ke bank atau lembaga-lembaga lain. Lembaga-lembaga tersebut memberikan pinjaman dengan cara membungakan atau dengan kata lain memperhitungkan bunga. Bunga dapat dicapai 10% - 20%, dan peminjaman tersebut dipersyaratkan dengan harus adanya anggunan.

 Dengan sistem tersebut tidak menutup kemungkinan banyak para petani kita yang gulung tikar karena tidak mempunyai modal bahkan tidak bisa bayar pinjaman terhadap lembaga-lembaga yang meminjam. Ditambah cuaca yang tidak menentu, yang juga berpengaruh akan hasil pertanian mereka. Jika para petani berpindah profesi, mereka tidak lagi melakukan kegiatan mereka sebagi tani, ini akan berdampak negatif bagi pertumbuhan bangsa ini. Bangsa kita akan krisis pangan, banyak industri-industri yang gulung tikar, pengangguran semakin meningkat, kriminalitas semakin tajam dan ditambah permasalahan-permasalahan lainnya yang menyangkut hal pertanian.

 Ditambah lagi infrastruktur yang tidak memadai, pembangunan infrastruktur yang tidak memadai terutama jalan menuju kedaerah-daerah yang memiliki potensi pertanian menjadi kendala. Hal ini mengakibatkan terhadap pembangunan pertanian yang ada disana dalam hal pengadaan barang yang menunjang kinerja mereka. Walaupun ada harganya sangatlah mahal. Kebijakan pemerintah daerah yang kurang berpihak pada sektor pertanian menjadi kendala dalam perkembangan sektor pertanian. pemerintah daerah lebih memperhatikan sektor industri kerana sektor industri yang selama ini diklaim memberikan pendapatan yang tinggi dan mampu menunjang prestasi dan mendongkrak perekonomian daerah. Investor juga lebih tertarik menanamkan modalnya pada sektor industri dibandingkan sektor pertanian. ini semua menambah deretan permasalahan dalam pembangunan dibidang sektor pertanian.

Dari kenyataan yang ada seharusnya bangsa ini bisa mengambil pelajaran dan sadar bahwa sektor pertanian bangsa ini sekarang dalam kondisi yang memprihatinkan. Beberapa langkah dapat dilakukan bangsa ini untuk menyelamatkan sektor pertanian terutama dari kalangan bawah mengenai akses permodalan antara lain adalah mengubah sistem dari BLT yang selama ini banyak disalah gunakan bahkan salah sasaran penerimanya menjadi suatu program Usaha Ekonomi Produktif (UEP).

Sehingga dapat menumbuh kembangkan dan mensejahterakan para petani, terutama di daerah terpencil.

Dari hal tersebut terdapat suatu gagasan  gagasan yang mungkin dapat dijadikan sebagai solusi tehadap berbagai macam permasalahn pertanian selama ini antara lain,

  •  mengubah sistem bantuan menjadi modal usaha (Usaha Ekonomi Produktif).

 Pihak Pemerintah maupun swasta (terutama perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayah mereka) seharusnya menggandeng para petani dengan melakukan kerja sama terhadap mereka. Pemerintah maupun swasta seharusnya mengadakan pembibitan dan yang menyangkut masalah pertanian. hal ini terkait pemberian modal. Selama ini pemerintah dalam melakukan pertolongan terhadap para petani terutama orang-orang miskin dengan sistem BLT (Bantuan Langsung Tunai) RasKin (Beras Miskin). Mengapa tidak sistem tersebut tidak dirubah menjadi pemberian modal usaha menjadi UEP ( Usaha Ekonomi Produktif ). Sehingga bantuan pemerintah dapat dimanfaatkan dengan melakukan berbagai macam jenis kegiatan terutama bertani. Coba kita belajar di seorang penerima Nobel asal Pakistan Muhammad Yunus ( 2006 ), dia dalam mendidik rakyatnya tidak mau memberi ikan melainkan kail. Dengan maksud dan tujuan bagaimana cara fikir mereka untuk menggunakan kail tersebut agar dapat ikan. Sehingga tidak menjadikan rakyatnya menjadi manja dan malas dalam mengharapkan uluran tangan dari pihak pemerintah maupun swasta.  Bantuan tersebut dapat dibagi menjadi 3 bagian antara lain :

  • Pemberian Bibit.

Pemberian bibit unggul dilakukan oleh pihak pemerintah atau swasta terhadap mereka yang berada diwilayah terpencil yang mengalami kendala dalam hal mendapatkan bibit unggul tersebut. Dalam pemberian tersebut dibutuhkan peninjauan dan pendataan yang jelas.

  • Pemberian Bantuan (Uang).

Pemberian uang dilakukan oleh pihak pemerintah atau swasta terhadap mereka yang berada di lingkar perkotaan. Sehingga mereka dapat menggunakan dana tersebut untuk keperluan usaha yang akan mereka laksanakan. Baik itu pertanian maupun usaha lainnya dengan tujuan untuk memperbaiki terap hidup menuju ke yang lebih baik. Terutama mereka yang ingin melakukan kegiatan bisnis pertanian.

  • Peminjaman lahan.

Peminjaman lahan ini dilakukan kepada mereka yang tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam. Peminjaman lahan dilakukan dengan sistem kelompok dan jangka waktu tertentu dengan target yang jelas akan dicapai. Dalam pemberian tersebut dibutuhkan peninjauan dan pendataan yang jelas

Jika hal ini dapat diterapkan dan dilaksanakan akan berdampak positif bagi pemerintah bangsa ini. Terutama dalam mengentas kemiskinan dan pengangguran serta dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat menjadi masyarakat yang mandiri, tidak bergantung terhadap bantuan. Yang lebih utama lagi dapat memangkas dana bantuan yang selama ini terus dianggarkan tiap tahunnya semakin tinggi penerima bantuan ditambah banyaknya musibah yang melanda bangsa kita .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun